MANUSIA PANIK HADAPI CORONA, SISI SPIRITUALITAS PUN DILUPAKAN?



Jakarta, SKJENIUS.COM.- Gegernya dunia kesehatan akibat berkembangnya Virus Corona telah menyebabkan ketakutan masyarakat dunia (the shock of the worid community) termasuk Indonesia. Wabah virus corona 2019 atau Covid-19 telah membuat sebagaian masyarakat panik. Bagaimana tidak, jumlah kasus virus corona COVID-19 di seluruh dunia mencapai lebih dari 1,3 juta per Selasa (7/4/2020) pukul 09.30 WIB. Menurut data dari Johns Hopkins, jumlah pasien COVID-19 terbanyak berada di Amerika Serikat (AS) dengan 367.507 per Selasa pagi ini. Pasien yang meninggal akibat corona COVID-19 di seluruh dunia mencapai 74.679, dengan Italia tertinggi. Jumlah kematian di Italia mencapai 16.523 dari 132.547 pasien yang tercatat positif COVID-19. Sementara itu dikutip dari laman covid19.go.id di Indonesia mencapai 2.491 kasus dengan jumlah kematian 209 dan pasien dinyatakan sembuh 192 orang. Kasus hari ini terdapat penambahan 218 pasien positif Covid-19 dari hari sebelumnya, Senin (06/04/2020) yang mencapai 2.273 kasus.

Karuan saja melihat data jumlah pasien dan angka kematian yang terus meningkat, tentunya rasa takut dan khawatir semakin menghantui. Rasa gentar ini secara tidak langsung dapat menyebabkan masalah kesehatan mental dan spiritual. Berbagai upaya telah dilakukan pemerintah, LSM dan Lembaga kesehatan lainnya untuk mengatasi wabah corona ini. Baik dalam bentuk cegah tangkal penyakit terhadap faktor risiko kesehatan secara komprehensif dan terkoordinasi, maupun dengan melakukan kerjasama dengan unsur-unsur sumber daya, peran serta masyarakat, dan kerja sama internasional. Namun sayangnya, berbagai upaya tersebut, seakan melupakan unsur spiritualitas. Padahal, Sebagaimana kita menghadapi masalah pada umumnya, perlu menggunakan pendekatan rasional dan spiritual dengan berikhtiar dan berdoa. Karena itu, peran para Ulama, Kyai dan Ustadz serta para Ahli Hikmah dan Guru Spiritual sangat penting menjadi penguat bagi Indonesia dari sisi sosialisasi, edukasi serta kekuatan spiritual.

Secara theologis manusia mempunyai tiga unsur yang perlu mendapatkan perhatian, perlindungan dan pembinaan yang seimbang, yaitu badan (jasad), nyawa (nafs), dan roh (ruh). Keutuhan seorang manusia manakala sudah memiliki ketiga unsur ini. Dari unsur-unsur tersebut, manusia menjadi makhluk yang seimbang dan sempurna penciptaannya. Dengan itu pula, manusia menjadi makhluk biologis sekaligus sebagai makhluk spiritual. Dua kapasitas ini memungkinkan dirinya mengakses dua dunia yang berbeda, yaitu dunia fisika dan metafisika, atau dunia lahir dan dunia batin.
Mungkin perlu saya ingatkan bahwa wacana perlindungan kesehatan manusia dan masyarakat di abat ini seringkali hanya menggunakan indikator-indikator fisik. Faktor spiritual-rohaniah seringkali diabaikan, dan bahkan banyak para pakar, dan para ahli kesehatan yang kita lihat di media sosial mereka hanya semata mengandalkan rasio dan teknologi dalam upaya penanganan kesehatan padahal dalam tujuan penciptaan manusia dan alam ini tidak bisa terlepas dari kekuasaan Allah SWT.

Saudaraku ️ Saya bukan seorang profesional medis, ahli epidemiologi atau ahli pandemi.  Saya bukan dokter, tapi saya seorang Al-Hikmah Therapist dan Spiritual Consultant. Ini resep spiritual saya untuk coronavirus. Saya ingin berbagi informasi serius di bidang-bidang penting bagi para profesional yang memiliki pelatihan yang tepat untuk membantu masyarakat melewati epidemi virus corona.

 Meskipun saya tidak memiliki pengetahuan medis, sebagai seorang Al-Hikmah Therapist selama 25 tahu di Rumah Sehat Al-Hikmah dan aktivis sosial, saya percaya saya dapat mencoba dengan rendah hati meresepkan vaksin etis yang dapat memperbaiki saraf yang cemas dan pikiran yang khawatir.  Kata-kata saya tidak dimaksudkan untuk menyembuhkan secara fisik semata tetapi untuk menginspirasi secara spiritual.

 Pada saat yang penuh tantangan ini, tampaknya tepat bahwa mereka yang berada dalam posisi untuk (kembali) membangun kepercayaan dan Meningkatkan Kekuatan Iman harus melakukannya.  Dalam semangat itu, saya berbagi pemikiran tentang bagaimana kita dapat secara spiritual mengatasi kenyataan yang tidak pasti yang telah menyebar dengan cepat ke seluruh dunia.  Coronavirus tidak hanya merupakan penyakit pada tubuh, tetapi juga menghadirkan krisis eksistensial yang telah membuat pemerintah, bisnis dan, yang paling penting, komunitas dan individu berada di puncak.

Saya berdoa agar kita bisa melewati semuanya.  Orang-orang takut - dan memang demikian.  Kita bersama benar-benar hidup di era wabah;  sebagian besar dari kita tidak tidak siap.  Masyarakat di seluruh dunia telah lengah oleh potensi virus yang berpotensi untuk kekacauan Ekonomi, Politik, Spiritual dan gangguan sehari-hari.

Tapi harapan tidak boleh hilang.  Pada saat ini, kita ingin melindungi diri dan keluarga kita;  ini adalah sifat manusia.  Dari perspektif Islam, dari perspektif keadilan sosial, dari perspektif Kemanusiaan, kita tidak bisa turun ke kesukuan yang runcing pada saat kita harus bersatu sebagai kumpulan pikiran dan jiwa.  Coronavirus adalah beban besar yang diletakkan pada manusia, tetapi yang dapat ditangani melalui tindakan bersama, kasih sayang, dan keinginan untuk melihat wabah ini teratasi sebelum lebih banyak nyawa hilang secara sia-sia.

 Ketika saya merenungkan ke dalam tentang bagaimana coronavirus mempengaruhi dunia, saya berpikir tentang pengobatan Spiritual yang dapat membantu membimbing kita - dalam komunitas Muslim dan selanjutnya - melalui cobaan berat dan menjadi hari esok yang lebih cerah.  Inilah Tujuh Resep Spritual yang dapat saya bagikan untuk melewati krisis ini dengan jiwa kita tetap utuh.

Pertama : Segeralah kita Bertobat Kepada Allah, Karena Allah telah mengingatkan dalam firman-Nya : “Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu).” (QS. Asy Syuraa: 30). 

Ali bin Abi Tholib –radhiyallahu ‘anhu– mengatakan, “Tidaklah musibah tersebut turun melainkan karena dosa. Oleh karena itu, tidaklah bisa musibah tersebut hilang melainkan dengan taubat.” (Al Jawabul Kaafi, hal. 87). ((https://hikmahline.blogspot.com/2020/03/jadikan-wabah-corona-sebagai-turning.html)

Kedua : Jadikan Masjid sebagai Pusat Penanggulangan Corona Sesuai dengan Standar Protokol Kesehatan .

Virus Corona telah membuat umat manusia panik, saking paniknya shalat Jum'at pun tidak dihadiri umat. Virus Corona perlu kita cegah, dan orang yang punya pendirian kokoh yang mampu mencegahnya, bukan dengan cara mengucilkan manusia. Mari hadapi virus corona tanpa saling mengucilkan satu dengan yang lain. Diatas segala-galanya, yakinlah bahwa Allah lebih berkuasa atas virus

Bagi saya ini adalah ujian iman kita semua. "Apakah disaat ini takut pada Allah atau takut akan penyakit. Takut akan Allah artinya dengan hadirnya virus corona, manusia harus lebih merefleksi diri dan lebih mendekat diri kepada Allah. Maka Marilah kita Sujud Berserah Diri Pada Allah di Masjid." (https://hikmahline.blogspot.com/2020/03/jadikan-masjid-sebagai-pusat-ruqyah.html)

Ketiga : Tingkatkan Kekuatan Iman dengan Zikir sebanyak-nya. Dalam upaya penjagaan keseimbangan kesehatan seseorang, maka diperlukan unsur kesadaran manusia itu sendiri, yaitu kesadaran yang muncul dari keyakinan adanya kehendak Allah di luar dirinya. Kesadaran ini merupakan refleksi iman yang tertanam dalam hati sanubari yang paling dalam. Manusia tidak dapat membohonginya karena kesadaran bersifat fitrah-kodrati. Kesadaran ini merupakan fungsi jiwa, yang sekaligus menjadi aktivitas kejiwaan yang tiada berubah kapan dan dimanapun.

Iman pada diri seorang muslim, diibaratkan seperti naik turunnya gelombang ombak di lautan. Kadang ombak itu menggunung, namun ada kalanya ombak itu bergerak landai. “Al Imanu yazidu wa yanqush.” Demikian satu judul bab dalam Shahih Muslim, meski hadis ini mengundang polemik tentang kesahihannya. Bahwa iman itu naik dan turun, tentu kita telah mengalaminya.

Sebagai seorang muslim, tentu kita menyimpan harapan agar iman bisa stabil dalam setiap kondisi dan situasi. Sayangnya, kenyataannya tidak demikian, untuk itu Rasulullah SAW Memberi Resep : “Perbarui iman kalian" Lalu ditanyakan, "Ya Rasulullah, bagaimana caranya memperbarui iman kami?" Beliau pun menjawab, "Perbanyaklah ucapan Laa ilaha illah." (HR. Ahmad dan Hakim dalam Al Mustadrak ala Shahihain). (https://hikmahline.blogspot.com/2020/03/teknik-zikir-pasrah-diri-tawakal-untuk.html)

Keempat: Dirikan Shalat. Shalat, khususnya sahalat tahajjud ternyata tidak hanya membuat pelakunya mendapatkan tempat istimewa di hadapan Pencipta Alam ini, melainkan juga meningkatkan kekebalan tubuh dan mengusir penyakit. 

Demikian hasil penelitian yang dilakukan oleh dosen fakultas tarbiyah dan guru besar program pascasarjana dari Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sunan Ampel Surabaya, Prof. Dr. Mohammad Sholeh, Drs., M.Pd., PNI. (https://hikmahline.blogspot.com/2020/03/shalat-tahajud-menangkal-virus-corona.html)

Kelima : Ruqyah, lumpuhkan corona. Guru besar Ilmu Fikih Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Ampel Surabaya Prof DR Ahmad Zahro menyebut bahwa virus corona bisa disembuhkan melalui pengobatan ruqyah.

Zahro, sapaan akrabnya, mengatakan mulanya corona memang virus yang tersebar melalui kelelawar, dan itu bisa terdeteksi secara medis. Namun belakangan, berdasarkan banyak hadis, ia meyakini sudah ada campur tangan setan dalam penyebarannya. "Bahwa corona virus itu berasal dari kelelawar, iya. itu virus itu (dilihat) dari ilmu medis. Tapi dalam stadium tertentu, itu menjadi penyakit 'ain, menjadi penyakit yang ada keterlibatan saitan," katanya.


Jika sudah dalam taraf mewabah, maka kata Zahro, pengobatannya bukan lagi hanya mengandalkan ilmu medis dari dokter, tapi juga diperlukan metode ruqyah. "Kalau sudah seperti itu, sudah mewabah itu tentu bagian yang sudah menjadi penyakit 'ain, sudah menjadi keterlibatan setan, itu ya (pengobatannya) ruqyah, bukan hanya medis," pungkasnya. (https://hikmahline.blogspot.com/2020/03/bismillah-air-khataman-quran-dapat.html).


Keenam: Tingkatkan Imunitas Tubuh. SOLUSI Terbaik, Termurah dan Termurah atas wabah corona ini adalah Meningkatkan Imunitas Tubuh. Penting untuk dicatat bahwa banyak penelitian menemukan bahwa ada makanan tertentu yang dapat meningkatkan dan memperkuat sistem kekebalan tubuh. Seperti diketahui, dengan kekebalan tubuh baik, potensi terpapar virus corona bisa makin kecil. Namun dalam mempersiapkan sistem kekebalan tubuh untuk menghadapi pandemi ini, minum vitamin dan suplemen saja tidaklah cukup. Pola makan yang sehat dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh. 

Seiring dengan hal tersebut di atas untuk meningkatkan Imunitas Tubuh juga bisa diperoleh dengan BERZIKIR. Pada orang yang berzikir, scan MRI pada otak mereka menunjukkan peningkatan aktivitas di area yang mengontrol metabolisme dan detak jantung. Zikir mendatangkan Ketenangan yang memicu Hormon Endorfin yang memberikan rasa Bahagia dan Ceria. “Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan berzikir (mengingat) Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram” (Qs. ar-Ra’du: 28). (https://hikmahline.blogspot.com/2020/03/tubuh-anda-adalah-dokter-terbaik.html)

Ketujuh : Sedekah, Berbagi Kasih Sayang. Setiap keselamatan dsn kesehatan yang terjadi  dalam menjalani hidup di dunia ini tidak lepas dari izin dan kasih sayang Allah. Maka sudah seharusnya kita sebagai makhluk selalu bersyukur dan melakukan ibadah dengan sebaik-baiknya. Memaksimalkan amalan-amalan yang dicintai Allah untuk meraih ridho dan kasih sayangnya.

Amalan sedekah adalah satu diantara amalan yang dicintai Allah. Sedekah memiliki banyak keutamaannya salah satunya nikmat keselamatan dunia dan akhirat.
Dalam hadits, Rasulullah menegaskan pentingnya sedekah : Bersegeralah kalian untuk mengeluarkan sedekah, karena sungguh bencana tak dapat melewati sedekah.” (HR Baihaqi). “Sedekah dapat menolak 70 macam bencana, dan yang paling ringan adalah penyakit kusta dan sopak (vitiligo).” (Riwayat Imam Thabrani). (https://hikmahline.blogspot.com/2020/04/masjid-baiturahman-menjawab-tantangan.html).

Semoga Uraian singkat ini, ada manfaatnya bagi para pemirsa. Seiring dengan itu, kita berharap pemerintah dan seluruh masyarakat dapat kembali mengurai persoalan wabah virus corona melalui pendekatan Teologis dan Spiritual. Sehingga masyarakat kita tidak hanya menggerutu ketakutan dengan saling menyalahkan satu sama lain tetapi dengan bijak mengambil sikap dengan sadar bahwa apapun yang terjadi ada kaitannya dengan konsekuensi penciptaan manusia. Pada akhirnya menyadarkan kita bahwa apapun yang kita lakukan akan kembali akibatnya kepada kita semua. Semoga Virus Corona segera diangkat Allah SWT agar kesehatan masyarakat kembali seperti semula. Aamiin. (az).



Komentar

Postingan populer dari blog ini

PT. CITRA SAMUDERA RAYA MEMASUKI TAHUN EMAS 2020👍❤🇮🇩🙏

TEKNIK ZIKIR PASRAH DIRI (TAWAKAL) UNTUK PENYEMBUHAN DIRI SENDIRI 🙏

THERAPY ala Nabi SAW di RUMAH SEHAT AL-HIKMAH : Gratis KONSULTASI Spiritual 🙏