SEKOLAH TINGGI WIRASWASTA MEMACU PERTUMBUHAN WIRASWASTAWAN MUDA


Jakarta, JENIUSLINE.- Kewiraswastaan atau Entrepreneur memainkan peran yang penting dan berpengaruh dalam pertumbuhan ekonomi dan standar kehidupan negara. Bahkan, hampir di setiap negara maju, standardnya itu memiliki (penduduk) entrepreneur atau wira usaha di atas 14 persen. Namun sayangnya, Jumlah Entrepreneur di Indonesia Jauh di Bawah Negara Maju. Pasalnya, jumlah wirausaha di Indonesia baru mencapai 3,1 persen dari total jumlah penduduk yang saat ini sekitar 260 juta jiwa atau sekitar 8,06 juta jiwa. Karena itu, Pemerintahan Jokowi-Ma’ruf harus serius, sistematis dan massive dalam memacu percepatan pertumbuhan  kewiraswastaan ini.

Maka dari itu, Sekolah Tinggi Wiraswasta bertekad dan berupaya untuk menumbuh        kembangkan pengetahuan seputar Entrepreneur atau kewiraswastaan atau kewirausahaan, melalui Pendidikan dan Pelatihan dalam Mata Kuliah Wiraswasta. Pendidikan dan Pelatihan diupayakan untuk membangkitkan semangat masyarakat Indonesia khusunya generasi muda atau mahasiswa, untuk ikut menciptakan lapangan kerja dengan berwirausaha, tidak hanya menjadi pencari kerja (job seeking). 

Program Studi Kewiraswastaan Sekolah Tinggi Wiraswasta dirancang untuk menghasilkan  wirausahawa terdidik, berbudi Luhur dan mempunyai kecerdasan spiritual yang mampu mengaplikasikan konsep Wiraswasta berbasiskan Manajemen Ilahiyah ke dalam praktik bisnis yang nyata.

Hal ini dilakukan dengan mengintegrasikan laboratorium Wiraswasta ke dalam proses pembelajaran sehingga mahasiswa dapat langsung mempraktikkan teori yang dipelajari di kelas ke dalam sebuah proyek bisnis. Program ini juga dirancang untuk menumbuhkan karakter entrepreneurial dan kepekaan sosial dari lulusannya dengan selalu membiasakan mahasiswa untuk mendesain konsep bisnis inovatif yang mampu menjadi solusi bagi permasalahan  sosial,  ekonomi  maupun  lingkungan.

Dengan dilandasi Kekuatan Iman, Budi Luhur dan semangat nasionalisme, bahwa bangsa Indonesia harus mampu bersaing dikancah percaturan perekonomian dunia, maka akan banyak mahasiswa yang termotivasi untuk Meningkatkan kualitas dirinya dan mencetuskan ide-ide kreatif dan inovatif dalam bidang kewirausahaan yang berdaya saing tinggi. 

Wiraswasta berasal dari bahasa Sansekerta, terdiri dari tiga suku kata : "wira", "swa", dan "sta". Wira berarti manusia unggul, teladan, tangguh, berbudi luhur, berjiwa besar, berani, pahlawan, pionir, pendekar/pejuang kemajuan, memiliki keagungan watak. Swa berarti sendiri, dan Sta berarti berdiri.

Wiraswasta berarti sifat-sifat keberanian, keutamaan, dan keteladanan dalam mengambil resiko yang bersumber pada kemampuan sendiri. 

Sementara itu, M.J. Jhingan (Astim Riyanto dan Arifah, 2000 : 3), mengungkapkan bahwa “wiraswasta“ atau “pengusaha“ diambil dari bahasa Perancis entrepreneur yang pada mulanya berarti pemimpin musik atau pertunjukkan lainnya. 

Dalam ilmu ekonomi, seorang pengusaha berarti seorang pemimpin ekonomi yang memiliki kemampuan untuk mendapatkan peluang secara berhasil memperkenalkan mata dagangan baru, teknik baru, sumber pemasukan baru, serta pabrik, peralatan, manajemen, tenaga buruh yang diperlukan dan mengorganisasikannya ke dalam suatu teknik pengoperasian perusahaan. 

Pengertian entrepreneur adalah mereka yang memulai sebuah usaha baru dan yang berani menanggung segala macam risiko serta mereka yang mendapatkan keuntungan. Dapat disimpulkan bahwa istilah wiraswasta dan wirausaha berasal dari istilah yang sama yaitu entrepreneurOleh karena itu, istilah wirausaha dapat diartikan sebagai manusia unggul yang berbudi luhur dan memiliki kecerdasan spiritual yang mampu melakukan kegiatan/pekerjaan untuk mencapai suatu maksud yang dalam bidang perdagangan/perusahaan dengan maksud bukan sekadar mencari untung, namun mampu dan mau membantu serta memberi solusi, terutama dalam menciptakan lapangan kerja bagi orang lain.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1994), mengartikan wiraswasta yang mengidentikan dengan wirausaha, yaitu : “Orang yang pandai atau berbakan mengenali produk baru, menentukan cara produksi baru, menyusun operasi untuk pengadaan produk baru, memasarkannya, serta mengatur pemodalan operasinya“.

Jadi, Kewirausahaan adalah suatu proses dalam melakukan atau menciptakan sesuatu yang baru dengan cara kreatif dan penuh inovasi yang memberikan manfaat bagi orang lain dan bernilai tambah. Seorang mahasiswa belum memiliki tanggungan seperti orangtua, kecuali mahasiswa yang telah menikah dan memiliki anak. Karena itu, sekurangnya uang yang dihasilkan para enterpreneur muda dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan pendidikan dan biaya hidup sehari-hari sebagai anak muda.


TUJUAN PERKULIAHAN

Memberikan Pendidikan Kewiraswastaan kepada Mahasiswa berbasiskan Manajemen Ilahiyah yang disenyawakan dengan Nilai Luhur Budaya Nusantara, Kearifan Tasawuf Transformatif dan Sains Islam Modern.

Pokok-pokok Materi Perkuliahan Kewiraswastaan

  1. Pengertian Manajemen Ilahiyah 
  1. Pengertian Wiraswasta dan Kewiraswastaan 
  1. Ethos Kerja Wiraswasta
  1. Pengertian Tridaya Shakti : Olah Rasa, Olah Cipta dan Olah Karsa
  1. Menggali Kearifan Lokal dan Nilai Luhur Budaya Nusantara yang Memacu Kesusksesan seseorang
  1. Memahami Falsafah Alam Terkembang Jadi Guru
  1. Teknik Zikir Al-Hikmah 
  1. Teknik Berserah Diri dan Menyerahkan Masalah Kepada Allah
  1. Berpikir Solutif 
  1. Memanfaatkan Hot Line Sepertiga Malam
  1. Spiritual Leadership 
  1. Communication Skill 
  1. Human Relationship 
  1. Ilmu Bisnis
  1. Manajemen Pemasaran Langit 
  1. Manajemen Keuangan Spiritual
  1. Sedekah sebagai Instrumen Safety Corporation and Risk Analisys 
  1. Problem Solving Skill
  1. Musyawarah dan Gotong Royong 
  1. Pendidikan dan Latihan Wiraswasta
  1. Mendirikan dan Mengembangkan Spiritual Company.
Insya Allah melalui Mata Kuliah Kewiraswastaan tersebut di atas Mahasiswa mampu memahami pengertian tentang Kewiraswastaan, perkembangan wirausaha di Negara luar dan di Indonesia, konsepsi Wiraswasta dan Kewiraswastaan, karakteristik, jiwa, semangat, pribadi Wiraswasta, upaya-upaya yang dilakukan Wiraswasta serta factor- faktor yang merugikan Wiraswasta.

Berwiraswasta merupakan suatu peluang dimana seseorang dapat mengekspresikan potensi diri dan bakatyang dia miliki dalam hal apa pun itu. Seiring dengan itu, dia juga dapat membantu masyarakat indonesia yang masih menyandang gelar sebagai “Pengacara” (pengangguran banyak acara) karena saat ini ada sekitar 700 ribu pengangguran memiliki label S-1. Hal tersebut terjadi karena minimnya lapangan pekerjaan yang ada di indonesia. (az).



Komentar

Postingan populer dari blog ini

PT. CITRA SAMUDERA RAYA MEMASUKI TAHUN EMAS 2020👍❤🇮🇩🙏

TEKNIK ZIKIR PASRAH DIRI (TAWAKAL) UNTUK PENYEMBUHAN DIRI SENDIRI 🙏

THERAPY ala Nabi SAW di RUMAH SEHAT AL-HIKMAH : Gratis KONSULTASI Spiritual 🙏