PRINSIP SPIRITUAL COMPANY DAN DAMPAKNYA BAGI KELANGSUNGAN HIDUP SAMUDERA GROUP
Jakarta, JENIUSLINE.- Alhamdulillah 🙏 Setelah diterapkan selama Satu Tahun, Manajemen Samudera Group berkeyakinan bahwa jika perusahaan ingin sustainable dan berumur panjang, ia harus menjadi Spiritual Company. Melalui penerapan nilai-nilai spiritual, maka, integritasnya akan teruji dan dipercaya mitra bisnisnya.
Demikian disampaikan Chairman Samudera Group, KGPH Eko Gunarto Putro menjawab pertanyaan JENIUSLINE seputar penggunaan spiritualitas dalam perusahaan yang bergerak dalam General Trade, Forwarding, Shipping dan Logistic itu. “Manfaat Spiritualitas dalam bisnis, disamping untuk mempertahankan kemapanan perusahaan juga dapat memberikan kenyamanan bekerja bagi perusahaan,” tambah Kangjeng Eko.
Menurut KGPH Eko Gunarto Putro yang juga dikenal dengan panggilan Kangjeng Eko itu, kenyamanan karyawan diyakini dapat memberikan pemahaman kepada mereka bahwa bekerja bukan lagi sekedar untuk mencari nafkah atau bersosialisasi, melainkan ingin memberikan sesuatu yang bermakna bagi kehidupan. Mulai dari memberikan makna bagi teman sekerja, perusahaan, pelanggan, pemegang saham, pemerintah, bahkan bagi masyarakat sekitar perusahaan ataupun masyarakat luas.
“Penerapan spiritualitas dalam Samudera Group akan memberikan koneksi secara menyeluruh antar personal, kepada perusahaan, komunitas, customers dan alam semesta. Ukuran keberhasilan Spiritual Company adalah karyawan merasa happy; perusahaan menerapkan pemberdayaan karyawan sebagai manusia seutuhnya; perusahaan memiliki integritas tinggi; proses berbagi tidak hanya dengan karyawan dan shareholders saja, melainkan kepada masyarakat , baik melalui program CSR ataupun kontribusi lain,” kata Chairman Samudera Group itu.
Kangjeng Eko menjelaskan bahwa menumbuhkan spiritualitas di seluruh anak perusahaan yang bergabung dalam Samudera Group, sebenarnya merupakan mekanisme materialisasi dan spiritualities purposing untuk kepentingan pencapaian keuntungan dan kebahagiaan.
“Tujuannya dikembangkannya Nilai-nilai Spiritual di Samudera Group adalah untuk going concern perusahaan dengan mengadaptasi nilai-nilai universal dari berbagai Kearifan Lokal yang ada di Nusantara yang memiliki kesamaan dan bersifat langgeng, seperti kejujuran, ketulusan, rendah hati, menghargai harkat kemanusiaan, rela berkorban demi kemashlahatan orang banyak, dan lainnya,” kata Kangjeng Eko.
Ditegaskannya, para pemimpin di seluruh anak perusahaan sadar bahwa nilai-nilai spiritual akan memberikan dampak positif terhadap hasil kerja. Hal demikian dikarenakan orang-orang yang memiliki spiritual tinggi lebih menyadari terhadap tanggungjawabnya, sehingga ia akan lebih termotivasi untuk mengerjakan tugas-tugasnya dengan baik.
Sehubungan dengan hal itulah, Pihak Manajemen HRD dan Personalia berupaya untuk meningkatkan kecerdasan sumber daya manusia yang ada di seluruh Perusahaan yang bernaung di bawah Payung Panji Samudera Group :
- Menerapkan aturan yang bernilai spiritual
- Memberikan Training and Spiritual Motivation
- Reward spiritual
- Zikir bersama
- Shalat Dhuha
- I'tikaf Transformatif Tiap 100 hari
- Sedekah Kolektif dan Pengelolaan Dana CSR secara Multiplier Effect dan melibatkan karyawan dalam penyaluran dan Pemanfaatannya,
Beberapa point di atas hanya beberapa upaya, sebenarnya masih banyak lagi upaya yang bisa dilakukan perusahaan dalam rangka menuju spiritual company. Contoh dari penerapan nilai spiritual dalam perusahaan adalah himbauan untuk berwudlu sebelum bekerja, mengerjakan sholat dhuha sebelum bekerja, berkata yang positif, memberikan spiritual motivation, memberikan penghargaan naik haji bagi karyawan yang berprestasi, dan lain sebagainya.
Ujung akhir kepentingan spiritualitas dalam Samudera Group menurut Kangjeng Eko adalah untuk menghasilkan nilai-nilai organisasi (Value Based Organization) dengan output sebagai berikut:
- Mengembangkan Kecerdasan Intelektual;
- Meningkatkan Kekuatan Spiritual;
- Menghasilkan perubahan sikap individu (seperti pencarian makna lebih pada pekerjaan pada karyawan, orientasi pada memberi/pelayanan pada orang lain);
- Menurunkan praktik penyelewengan dan pelanggaran wewenang (fraud);
- Meningkatkan citra/kredibilitas perusahaan di mata stakeholder;
- Meningkatkan Omzet dan Laba perusahaan;
- Mendongkrak performa perusahaan secara berkelanjutan.
Komentar
Posting Komentar