MEMBANGUN KEKUATAN PARTAI POLITIK BERBASISKAN ENERGY ILAHIYAH
Jakarta, SKJENIUS.COM.- Persoalan utama bangsa
ini bukan hanya, bagaimana mengatasi wabah coronavirus, dan masih banyaknya
pejabat yang korupsi, atau banyaknya penjahat yang menjarah kekayaan negeri
ini, ataupun kurangnya warga negara dalam memahami nasionalisme. Namun, satu
persoalan utama bangsa ini adalah kurangnya kesadaran masyarakat untuk
membangun kekuatan politik nasional berbasis Kekuatan Energy Spiritual.
Padahal, Energi
Spiritual atau disebut juga Energy Ilahiyah adalah suatu tenaga/
kekuatan yang sangat kuat dalam diri seseorang, dengan adanya
kekuatan jiwa itu ia dapat melakukan semua aksi dan aktivitasnya. Dengan energi
spiritual seseorang dapat bertingkah laku dan berbuat untuk dapat memenuhi
kebutuhannya, termasuk kebutuhan untuk melakukan perubahan sosial.
Perubahan Sosial merupakan kebutuhan pokok bagi
manusia, disamping kebutuhan-kebutuhan lainnya. Perubahan sosial adalah suatu perubahan yang terjadi
didalam sebuah masyarakat yang terkait dengan norma norma, sikap sosial,pola
pikir,nilai-nilai dan berbagai pola pola perilaku manusia didalam suatu
masyarakat. Maka, perubahan sosial yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat
akan melahirkan keharmonisan sosial
Sebagaimana
kata Rasul, “Sebaik-baiknya tempat adalah masjid dan seburuk-buruknya tempat adalah
pasar.”
Dengan demikian, proses pemahaman dalam
pembangunan spiritualitas menjadi penting untuk memastikan modus-modus
perubahan sosial berada pada koridor yang benar. Karena itulah Dewan Perancang
Partai Nusantara Bersatu menawarkan Konsep Perubahan yang Terstruktur,
Sistematis dan Massive melalui Gerakan Politik yang berbasiskan Pendayagunaan
Energy Ilahiyah yang ada pada seluruh anggota Gerakan tersebut.
Jadi, Perubahan Sosial yang dikembangkan oleh
Dewan Perancang Partai Nusantara Bersatu adalah Perubahan Sosial yang mempunyai
Spirit Masjid. Sehingga Masjid pun menjadi Pusat Gerakan Perubahan Peradaban
Manusia Nusantara. Sehingga para Jamaah Masjid mempunyai peran dan fungsi yang
sangat strategis sebagai agen perubahan (agent of change) untuk peradaban
manusia, baik secara sosial, ekonomi maupun seni dan budaya.
Dewan Perancang Partai Nusantara Bersatu
menghidupkan masjid bukan hanya tempat untuk menjalankan salat dan ritual
keagamaan lainnya, tapi juga menjadi tempat penyebaran dakwah, tempat
berlangsungnya proses kegiatan belajar mengajar, tempat di mana para Ulama
melakukan pengkaderan untuk generasi. Termasuk Pelatihan strategi, manajemen
dan zikir juga dilakukan di masjid.
Masjid sebagai sebuah tempat ibadah, mempunyai
peran yang sangat penting dalam pembangunan identitas kebudayaan kaum muslim
dalam sepanjang sejarahnya. Karena itu masjid telah menjadi bagian integral
identitas kebudayaan maupun politik kaum muslim. Sedemikian pentingnya masjid,
sehingga disebut sebanyak 28 kali di dalam al-Qur’an. 22 kali diantaranya dalam
bentuk tunggal dan 6 kali dalam bentuk jamak (plural).
Dewan Perancang Partai Nusantara Bersatu
mengingatkan dan membimbing umat agar memfungsikan masjid bukan sekedar tempat
ibadah ritual seperti sholat, i’tikaf, atau majelis dzikir seperti sekarang
kerap kita saksikan.
Pasalnya, pada Rasulullah SAW dan para sahabat,
dan bahkan berlanjut hingga masa kejayaan imperium Islam, masjid merupakan
pusat pendidikan, pusat kebudayaan yang mentautkan antara
yang duniawi dan yang ukhrawi, antara yang ardli dan
yang samawi. Masjid tidak pernah absen dalam seluruh denyut nadi persoalan
manusia.
Masjid tak pernah sepenuhnya berdimensi akhirat
di seberang sana, melainkan selalu menjadi suatu tegangan antara “Yang di sana”
dan “Yang di sini”. Ia hadir sebagai jembatan penghubung antara manusia
dengan Allah dan manusia dengan manusia. (az).
Komentar
Posting Komentar