CORONA MEMPERCEPAT DINAMIKA POLITIK DI BUMI NUSANTARA


Cikarang, SKJENIUS.COM.- Dibalik kehadirannya yang menakutkan banyak orang diberbagai belahan bumi, pandemi Covid-19 memunculkan berbagai pertanyaan, baik dari segi keilmuan, sosial, agama, spiritual maupun politik. Jadi, meski kita menggunakan pendekatan sains untuk mengatasi pandemi ini, kita perlu memikirkan bagaimana kita semestinya merespons tantangan politisnya.

Demikian terungkap dalam Diskusi bertajuk "Virus Corona dan Tanggung Jawab Partai Politik" yang diselenggarakan Dewan Perancang Partai Nusantara Bersatu di Pendopo Al-Hikmah, Cikarang, Jawa Barat. "Kita semua harus hati-hati dalam menyikapi sebuah keputusan politik. Pasalnya sejarah mencatat Pandemi dan Epidemi di Dunia, selain dapat menciptakan kematian, juga Memicu Gejolak Politik. Bahkan, sampai menumbangkan sebuah rezim," tambah Ketua Dewan Perancang Partai Nusantara Bersatu, KGPH Eko Gunarto Putro, SE

Menurut Kangjeng Eko,  pandemi maupun endemi akan memengaruhi stabilitas struktur sosial dan ekonomi dalam masyarakat yang bisa berimbas pada gejolak politik. Diingatkanya, semoga pemerintah berhati-hati dalam memutuskan sebuah kebijakan politik. "Pasalnya, kepanikan global akibat Covid19 begitu terasa di Indonesia, Akibatnya memunculkan reaksi dari pemerintah berupa berbagai regulasi tetapi juga mendapatkan intervensi dari rakyat. " katanya.

Untuk itulah, kata Kanjeng Eko diperlukan peran aktif para politisi, terutama para Anggota DPD dan Anggota DPR yang terhormat serta Majelis Ulama Indonesia yang Dimuliakan Allah untuk menjembatani antara suara hati Nurani Rakyat dengan pemerintah serta menerjemahkan keputusan Politik Pemerintah kepada Umat.

"Pasalnya sampai hari ini kita masih bertanya, ke mana sih sebenarnya partai politik yang kemarin pada nyari kita ketika Pemilu? Dulu saja ketika Pemilu, mereka semua secara kompak cetak kaos dengan lambang partai dan gambar calon pejabat yang diusung. Lah sekarang, ketika rakyat butuh masker dan hand sanitizer mereka malah hilang. Apa sebenarnya mereka itu sesosok mahluk gaib yang antara ada dan tiada?" Tanya Kangjeng Eko.

Sementara itu, Ketua Umum Gerakan Anti Nganggur Nusantara (GANTARA), Masrul Chaniago, S.Sos menjelaskan, skenario panik global yang kini berdengung di mana-mana, berhasil memunculkan kekacauan dan keputusasaan. Sesuai rumusannya, orang yang panik akan lebih mudah dimanipulasi oleh pihak yang dari awal telah merencanakan agenda tersebut.

"Karena itulah kita mengingatkan pemerintah agar berhati-hati dalam menetapkan sebuah keputusan yang terkait dengan penanggulangan Pandemi Covid-19 ini. Pasalnya, berbagai pilihan yang diambil pemerintah untuk menanggulangi Covid-19 akan menentukan masa depan dunia pada masa depan, pasca pandemi corona," tegas Ketum GANTARA itu.

Sehubungan dengan hal tersebut di atas, Ketum GANTARA itu mendukung sepenuhnya pembentukan Partai Nusantara Bersatu yang diharapkan dapat melakukan Rekonstruksi Nusantara Pasca Pandemi Covid-19.

"Semoga melalui Partai Nusantara Bersatu kita dapat berusaha untuk fokus pada langkah strategis yang bisa kita tempuh guna Merekostruksi Nusantara dalam menghadapi skenario zaman baru yang gerbangnya sudah mulai terbuka seiring hadirnya wabah corona ini," kata Masrul

Dalam kaitan Pendirian Partai Nusantara Bersatu tersebut di tas, Sekretaris Dewan Perancang Partai Nusantara Bersatu, Khairul Hikmatullah Zamri, SH, menegaskan, para politisi Sekuler Kapitalis dan Sosialis, mungkin tak pernah berpikir tentang korban kemanusiaan! Karena kaum Sekuler Materialis tidak mengenal spiritualitas. Namun, para politisi yang bergabung dalam Partai Nusantara Bersatu  tak boleh membiarkan adanya kejahatan merajalela dengan menunggangi virus corona ini.

"Pasca Corona, Dunia tentu akan Bersalin Rupa. Namun sebagai Muslim yang baik, tentu kita sudah sama-sama tahu bahwa di balik satu kesulitan, sekurangnya ada dua kemudahan. Sabar, tawakal, jangan takut dan bersedih, serta tetap berdoa dan ikhtiar, adalah senjata pamungkas yang kita punya," tegas Khairul Hikmatullah.

Akhirul Kalam, Sekretaris Dewan Perancang Partai Nusantara Bersatu itu, mengingatkan, rakyat Indonesia memiliki khazanah warisan leluhur yang masih ada hingga kini. Sebut saja gotong-royong, tepo seliro, mangan ora mangan asal kumpul, ringan sama dijinjing berat sama dipikul. "Semua itu bisa kita gunakan untuk bahu membahu menyelamatkan kehidupan bernegara dalam mengatasi wabah coronavirus dan membangun bangsa pasca serangan pandemi yang meluluh-lantakan berbagai sektor kehidupan rakyat Indonesia," pungkas Khairul Hikmatullah Zamri, SH. (az).







Komentar

Postingan populer dari blog ini

PT. CITRA SAMUDERA RAYA MEMASUKI TAHUN EMAS 2020👍❤🇮🇩🙏

TEKNIK ZIKIR PASRAH DIRI (TAWAKAL) UNTUK PENYEMBUHAN DIRI SENDIRI 🙏

THERAPY ala Nabi SAW di RUMAH SEHAT AL-HIKMAH : Gratis KONSULTASI Spiritual 🙏