VIRUS WAHN LEBIH BERBAHAYA DARIPADA VIRUS CORONA WUHAN ⁉️🤭


Jakarta, SKJENIUS.COM,- “MENGERIKAN.” Mungkin, itu menjadi kata yang mewakili perasaan galau dan was-was sebagian besar penghuni planet bumi hari-hari ini. Betapa tidak, data kasus positif virus corona (Covid-19) terbaru di Indonesia terus menunjukkan peningkatan jumlah pasien. Pada hari ini, jumlah kasus positif Covid-19 di Indonesia sudah mendekati angka 2000 orang. Dengan penambahan pasien baru sebanyak 196 orang, jumlah kasus positif Covid-19 di Indonesia pada Jumat, 3 April 2020, tercatat mencapai 1.986 pasien. Angka ini berdasarkan update terbaru yang dirilis oleh Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 per pukul 15.40 WIB, hari ini.

Sementara itu, Banyak negara di wilayah yang luas dengan populasi sekitar 650 juta orang kekurangan infrastruktur kesehatan yang memadai, termasuk tempat tidur rumah sakit, sehingga membuat physical distancing menjadi prioritas ketimbang menghadiri Shalat Jum’at dan layanan doa’?
Penutupan masjid-masjid pun terjadi di sejumlah negara Muslim maupun mayoritas Muslim. Tak main-main. Kerajaan Arab Saudi bahkan melakukan “LOCKDOWN” terhadap Haramain: Masjid al-Haram dan Masjid Nabawi, dua masjid termulia di muka bumi. Semuanya atas fatwa para ulama kredibel dan terkemuka, yang ditindaklanjuti dengan keputusan politik Kerajaan.

Tentu saja, kita Menghormati fatwa para ulama kredibel dan terkemuka, apalagi para Ulama di Tanah Air Kita Sendiri. Karena itu dalam hal penutupan masjid ini tak perlu diperdebatkan. Namun, sayangnya, saran ilmiah yang sesuai Protokol Kesehatan untuk melakukan physical distancing, beribadah di rumah itu ditelan mentah-mentah tanpa mengkaji ulang agar Protokol Kesehatan itu pun bisa seiring pula secara Ilmiah dengan Protokol Religius Spiritual. Dengan demikian umat tetap bisa beribadah di tempat Suci dan sesuai dengan protocol kesehatan. Karena itu, saya mengajak seluruh kaum Muslimin dan  Muslimat, terutama Jamaah Majelis Dakwah Al-Hikmah dan Direksi serta Karyawan Samudera Group, “Marilah kita Mohon Petunjuk Allah, Meminta Solusi-Nya agar kita tetap bisa Beribadah di Masjid Sesuai Protokol Kesehatan. Walau bagaimanapun virus corona tak akan sehebat Kuasa Allah” 

Seiring dengan upaya mengatasi corona virus ini, perlu kita SADARI bahwa Virus corona dari WUHAN, ternyata telah memicu berjangkitnya Virus WAHN. Jadi, bukannya kita ingin mengerdilkan musibah dan peringatan dari Allah Subhanahu Wata’alaatas virus corona yang telah menimpa banyak orang. Virus seperti kusta, corona, dan lainnya adalah virus yang hanya menyerang fisik dan bisa saja ditangani dampak penyebarannya. Pasalnya ada satu virus yang sangat dan lebih berbahaya daripada corona. 

Dalam Islam dikenal dengan sebutan Wahn. Menurut Supriyanto Refra, memang dalam dunia kedokteran tak ada istilah wahn. Penyakit wahn menjangkiti manusia setiap saat. Dokter mana pun tak sanggup mengobatinya. Karena kebanyakan dokter pun saat ini terserang penyakit wahn.

Mereka berusaha mencari obatnya tapi tak pernah ketemu. Bahkan kalau Anda mencari istilah penyakit wahn di kamus kedokteran mana pun tak akan ketemu. Padahal penyakit wahn ini sudah diidentifikasi oleh manusia yang paling berpengaruh di muka bumi ini belasan abad yang lalu. Beliau adalah Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wassalam.

Apakah penyakit wahn itu? Wahn adalah penyakit cinta dunia dan takut mati. Ini adalah dua jenis penyakit dalam satu nama. Siapa saja yang terjangkit penyakit ini dia akan menjadi pribadi yang lemah dan rusak. Semisal kemampuan diri yang harusnya 100%, hanya mampu digunakan 5% saja jika seseorang terjangkit virus ini. Cinta dunia berarti lebih mementingkan kehidupan dunia dan kenikmatannya daripada kehidupan akhirat dan keabadiannya. Orang yang sudah terlalu gandrung dengan hal-hal duniawi akan berat memandang akhirat. Antara Allah dan dirinya terdapat penutup (Hijab) yang tebal.

Sehingga dalam mengatasi berbagai masalah dan menemuka Solusi atas Problematika Kehidupan dan Kesehatan, semata Hanya mengandalkan logika dan Sains, Sehingga dia lupa melibatkan Allah dalam segala urusan-Nya. Mungkin itulah sebabnya dalam mengatasi pandemi coronavirus ini, nampaknya sebagian besar dari kita, termasuk para Ustadz dan ‘Ulama, hanya bisa menutup pintu masjid, tanpa berusaha menemukan Solusi agar kita bisa beribadah di Masjid, namun tetap mengikuti Protokol Kesehatan.

Karena itulah Menurut saya Penyakit Wahn ini Lebih berbahaya dibanding Coronavirus yang memicunya. Pasalnya secara sadar atau tidak, Penyakit Wahnlah yang sesungguhnya menjauhkan kita dari Masjid, bukan coronavirus. Mungkin Karena Takut Mati, sebagian Besar dari kita Takut mendatangi masjid. Padahal masjid adalah tempat terbaik di dunia untuk Beribadah, Zikir dan Berdo’a agar Allah mengembalikan Wabah Covid-19 ke asalnya.

“Sesungguhnya masjid yang didirikan atas dasar takwa, sejak hari pertama adalah lebih patut kamu shalat di dalamnya. Di dalamnya ada orang-orang yang ingin membersihkan diri. Dan Allah Azza wa Jalla menyukai orang-orang yang bersih." [at-Taubah/9:108].

Sementara itu, mungkin karena Cinta Dunia dan ingin bertahap hidup mereka tetap pergi berbelanja ke pasar. Nyatanya, di tengah Ancaman Corona, Pasar Tradisional Masih Ramai, Mall masih buka, Supermarket dan berbagai toko grosir masih tetap melayani konsumen. Apakah mereka tidak takut terpapar virus di pasar ⁉️Wallahua’lam😁

Padahal Pasar adalah seburuk-buruknya tempat dalam suatu Negeri ‼️. Dalam sebuah hadits, Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam menyatakan bahawasanya pasar adalah tempat yang paling buruk. Beliau bersabda: “Sebaik-baik tempat adalah masjid dan seburuk-buruk tempat adalah pasar” (HR. Ibnu Hibban dan dihasankan oleh Al-Albani dalam Shahih Al-Jami’ no. 3271)

Dalam hadits lain, beliau shallallahu alaihi wa sallam bersabda: “Tempat yang paling Allah cintai adalah masjid. Dan tempat yang paling Allah benci adalah pasar” (HR. Muslim).

Menurut Imam Nawawi, karena pasar, umumnya dalah tempatnya orang curang, menipu, transaksi riba, sumpah palsu, menyalahi janji, tidak ingat Allah, dan aktivitas lainnya yang semakna. Masjid adalah tempat turunnya rahmat. Sementara pasar kebalikannya. (Syarh Shahih Muslim, 5/171).

Karena itulah, para sahabat menasehatkan agar mengurangi intensitas kegiatan di pasar, jika tidak diperlukan. Sahabat Salman al-Farisi mengatakan,”Jika kamu bisa, janganlah menjadi orang yang pertama masuk pasar, dan yang terakhir keluar pasar. Karena pasar adalah tempat berkumpulnya setan dan di sana mereka menancapkan benderanya. (HR. Muslim 2451)

Maka, hal yang mendesak yang perlu segera kita rumuskan Solusinya saat ini dalam upaya  menanggulangi wabah corona ini adalah, kita harus menjadikan Masjid sebagai Pusat Penanggulangan Wabah Corona di daerahnya masing. Namun kita juga harus Mengikuti Protokol Kesehatan. Mari kita jadikan Masjid Sebagai Crisis Centre dalam menghadapi ujian Allah ini. 

Mari kita giring bersama virus corona itu kembali ke asalnya. Mari kita satukan kekuatan lahir dan batin kita. Yakinlah segal sesuatu datang dari-Nya. Mari kita kembalikan pada-Nya. Inna Lillahi wa Inna Ilaihi Raji’un. Laa Haula wa Laa Quwwata Illa Billah. (az).


Komentar

Postingan populer dari blog ini

PT. CITRA SAMUDERA RAYA MEMASUKI TAHUN EMAS 2020👍❤🇮🇩🙏

TEKNIK ZIKIR PASRAH DIRI (TAWAKAL) UNTUK PENYEMBUHAN DIRI SENDIRI 🙏

THERAPY ala Nabi SAW di RUMAH SEHAT AL-HIKMAH : Gratis KONSULTASI Spiritual 🙏