SOLUSI CORONA HANYA SEBATAS KEPALA DAN SAJADAH
Cikarang, SKJENIUS.COM.- Saudaraku ❤ Sebagai orang Beriman dalam menyikapi virus corona, maka setiap diri selalu berfikir positif dan juga meyakini jika Allah Yang Maha Kuasa akan melindungi umatnya dari virus tersebut dan langkah ini sebagai upaya spiritual dan mental, namun tips tips yang diberikan oleh dinas kesehatan seperti menggunakan masker dan menjaga hidup sehat harus tetap dijalankan juga.
Oleh karenanya, kita jangan terlalu panik menyikapi virus corona karena jika panik berlebihan tentunya membuat sistem imun di dalam tubuh akan menurun. Semakin kita tenang tentu kekebalan tubuh kita terjaga, namun sebaliknya jika kita panik berlebihan daya tahan tubuh kita akan menurun.
Jadi, dalam penanggulangan pandemi coronavirus covid ini, solusinya hanya sebatas jarak antara Kepala dan Tempat Sujud. Bukankah sejak, diumumkan pertama kalinya kasus kematian karena corona, 2 maret 2020 lalu, kita sudah menggunakan kepala untuk mengatasinya. Namun apa yang terjadi, bukanya berkurang, malah jumlah pasien positif terinfeksi virus corona (Covid-19) di Indonesia melonjak signifikan pada hari ini, Jumat (3/4). Ada penambahan 196 kasus, sehingga menjadi paling tinggi sejak pertama kali diumumkan 2 Maret lalu.
"Pada hari ini ada penambahan 196 orang, sehingga jumlah kasus positif menjadi 1.986," kata Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto, dalam keterangan persnya, di gedung BNPB, Jakarta.
Sehubungan dengan hal tersebut di atas, sudah saatnya kita tundukkan kepala ke tanah. Letakkan kening kita di hamparan sajadah. Sujud Berserah Diri Pada Allah. Mohon Perlindungan, Petunjuk dan Solusi terbaik dari sisi-Nya. "(yaitu Allah) Yang telah menciptakan aku, maka Dialah yang menunjuki aku, dan Rabb-Ku, Yang Dia memberi makan dan minum kepadaku,
dan apabila aku sakit, Dialah Yang menyembuhkan aku." (Asy-Syu'ara Ayat 78-80).

Meskipun saya tidak memiliki pengetahuan medis, sebagai seorang Al-Hikmah Therapist dan aktivis sosial, saya percaya saya dapat mencoba dengan rendah hati meresepkan vaksin etis yang dapat memperbaiki saraf yang cemas dan pikiran yang khawatir. Kata-kata saya tidak dimaksudkan untuk menyembuhkan secara fisik tetapi untuk menginspirasi secara spiritual.
Pada saat yang penuh tantangan ini, tampaknya tepat bahwa mereka yang berada dalam posisi untuk (kembali) membangun kepercayaan dan Meningkatkan Kualitas Iman harus melakukannya. Dalam semangat itu, saya berbagi pemikiran tentang bagaimana kita dapat secara spiritual mengatasi kenyataan yang tidak pasti yang telah menyebar dengan cepat ke seluruh dunia. Coronavirus tidak hanya merupakan penyakit pada tubuh, tetapi juga menghadirkan krisis eksistensial yang telah membuat pemerintah, bisnis dan, yang paling penting, komunitas dan individu berada di puncak.
Saya berdoa agar kita bisa melewati semuanya. Orang-orang takut - dan memang demikian. Masyarakat di seluruh dunia telah lengah oleh potensi virus yang menyebabkan mereka menjauh dari tempat ibadah.
Saudaraku ❤ Coronavirus menular, tapi CINTA juga MENULAR. Coronavirus sangat menular, tetapi begitu juga tindakan yang dapat kita lakukan terinspirasi oleh cinta dan sukacita. Kita diingatkan lagi tentang keterkaitan total dari semua kehidupan di planet ini. Fenomena luar biasa kehidupan dan kerendahan hati paralelnya yang paralel dapat menginspirasi keajaiban dan empati yang lebih dalam.
Sementara, tentu saja, kita harus memperhatikan para ahli medis untuk melakukan tindakan pencegahan untuk menghindari penyebaran virus, kita juga dapat melakukan yang terbaik untuk menyebarkan kebahagiaan dan kepositifan, kerja sama internasional dan sikap positif untuk membantu memadamkan virus ini. (az).
Komentar
Posting Komentar