KEBANGKITAN SPIRITUAL YANG LUAR BIASA SEIRING WABAH CORONA ๐
Cikarang, SKJENIUS.COM.- Subhanallah ๐ Sebagai seorang, Spiritual Therapist, kita dapat merasakan lelahnya para tenaga medis yang berusaha menolong para pasien di tengah wabah yang mematikan. Karena itu, kita sangat menyayangkan adanya sikap diskriminasi kepada tenaga medis yang menangani pasien corona (COVID-19). Apalagi sampai menolak perawat atau dokter dari rumah kontrakan.
Demikian disampaikan Ketua Crisis Center Corona Masjid Baiturrahman, Masrul Chaniago, S.Sos kepada wartawan, selesai menghadiri acara Khataman Qur’an dan Pengisian Engery Air Hikmah Anti Covid-19, di Masjid Baiturrahman, Cikarang, Jawa Barat. “Tidak sepatutnya masyarakat berbuat demikian. Masyarakat harus membuka mata dan telinga lebar-lebar. Pasalnya, para dokter atau tenaga medis memiliki protokol tersendiri saat dan usai menangani pasien corona, sehingga ada upaya mensterilisasi diri,” tambahnya.
Menurut Masrul, kita semua Prihatin, namun jangan panik dan berbuat sesuatu yang tidak sesuai protokol kesehatan dan adab bermasyarakat. Saat ini, hampir semua orang di dunia telah terkena dampak pandemi Coronavirus dalam beberapa cara. “Dengan jumlah infeksi dan kematian yang terus meningkat dan pasar saham ambruk, orang-orang mulai khawatir tidak hanya tertular virus, tetapi juga apakah mereka akan kehilangan pekerjaan, pensiun, dan bahkan mungkin rumah mereka,” paparnya.
Ketua Crisis Center Corona itu mengatakan, semua orang juga berusaha mencari jawaban. Bagaimana krisis kesehatan ini menimpa kita begitu tiba-tiba dan dengan efek yang menghancurkan seperti itu? Berapa lama itu akan bertahan? Di mana Allah dalam krisis global ini? Di mana pemerintah saat rakyatnya membutuhkan kehadiran negara saat ini? Dan bisakah ini benar-benar menjadi pertanda Akhir Zaman⁉️๐คญ
“Tidak ada yang tahu semua jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan ini. Tetapi saya ingin menawarkan beberapa wawasan Kearifan Tasawuf Transformatif yang dikembangkan oleh para Guru Mursyid kita, Syaikh Inyiak Cubadak, Doktor Bagindo Muchtar, H. Nasir Adnin, H. Permana Sasrarogawa dan Buya KH. Syakur Yasin, MA dalam menjelaskan bagaimana ini terjadi, dan mengapa. Saya percaya penjelasan Al-Qur’an tentang pandemi ini sebenarnya terletak pada akar spiritual dari krisis Corona saat ini,” katanya.

Virus ini, kata Masrul, adalah pengingat kuat akan kemanusiaan kita bersama. Itu tidak membeda-bedakan oleh ras, agama atau kebangsaan. Ia menginfeksi orang kaya sama mudahnya dengan orang miskin. Ini membuat pejabat penting sama rapuhnya dengan warga negara biasa. Di jalurnya kita semua sama, yang berarti kita semua harus menghadapi krisis ini bersama. “Nah, pada saat polarisasi tinggi di seluruh dunia, pandemi ini mengingatkan kita pada kemanusiaan kita bersama. Penyebarannya yang tanpa henti harus memperkuat Keimanan kita pada martabat bersama semua manusia,” kata Masrul Chaniago, S.Sos.
Dengan adanya pandemi COVID-19 saat ini di seluruh dunia, kita memiliki kesempatan untuk bersatu sebagai keluarga manusia, Melayani Umat dan mereka yang membutuhkan, dan melakukan Gerakan Spiritual yang Terstruktur Sistematis dan Massive dalam upaya menghalau wabah corona kembali ke asalnya.
“Mungkin kita tidak dapat sepenuhnya mengendalikan apa yang terjadi, tetapi kita dapat mengontrol reaksi kita terhadap apa yang terjadi, dan kita dapat memberi diri kita peluang terbaik untuk Beramal Shaleh. Lakukan segala daya Anda untuk tetap aman dan menjaga orang yang Anda cintai tetap aman. Bantu orang lain, semaksimal mungkin yang Anda bisa,” ujarnya.
Ketua Crisis Center Corona itu mengingatkan, Islam Mengajarkan Saling Peduli dan Tolong Menolong Sesama. Budaya gotong-royong dan turut serta mengulurkan bantuan adalah warisan Budaya Luhur nenek moyang kita bangsa Nusantara. Dikatakannya, membantu sahabat atau masyarakat yang terdampak virus corona sama saja sebagai tindakan menebar vibrasi syukur kepada Allah SWT. Energi ketulusan dalam bantuan itu akan menebar kepada orang-orang yang dibantu.
“Maka terjadilah Getar-menggetar Energy Ketulusan tersebut antara yang membantu dan yang dibantu. Sehingga memicu keluarnya Endorfine yang dapat meningkat Imunitas Tubuh. Seiring dengan itu, setiap Amal Shaleh tentulah mengundang Intervensi Langit dalam mengatasi wabah yang sedang kita tanggulangi bersama. Inna Lillahi wa Inna Ilaihi Raji’un. Laa Haula wa Laa Quwwata illa BilLah,” pungkas Ketua Crisis Center Masjid Baiturrahman Peduli itu. (az).
Komentar
Posting Komentar