BISMILLAH 🙏 MENYINGKAP TABIR MAUT DAN REZEKI DI BALIK WABAH CORONA 💓👍
Jakarta, SKJENIUS.COM.- Subhanallah 🙏 Memasuki hari ke 23
menjalani karantina diri (Self Quarantine), terdengar kabar, Pandemi
virus Corona COVID-19 telah menimbulkan berbagai jenis perasaan
mulai dari stres, bingung, gelisah, was-was, khawatir, cemas, iritasi, marah,
depresi, hingga rasa takut.
Mengingat sifat dan besarnya krisis saat
ini, banyak hal yang menyebabkan ketakutan. Dari kekhawatiran tentang
kematian, kehilangan pekerjaan, kehilangan jabatan, kudeta, dijatuhkan oleh
lawan politik, kesejahteraan kita sendiri dan orang lain, kerawanan pangan /
perumahan / keuangan, kemampuan kita untuk mengatasinya, hingga masa depan
hidup kita.
Namun demikian, jika kita mau merenung sejenak,
tafakkur dan mohon Petunjuk-Nya, maka akan terbukalah "Hijab"
dibalik pandemi yang mencemaskan itu. Nampaknya, berurusan dengan coronavirus,
bukan tantangan medis dan emosional, namun itu juga dapat membawa kita pada perjalanan
spiritual.
Virus ini adalah pengingat kuat akan kemanusiaan dan keimanan kita kepada Allah dan Rasul-Nya. Jika kita cermati dengan
seksama akan kita temukan kenyataan bahwa virus corona ini telah menebar virus
yang lebih berbahaya dari pandemi corona dari WUHAN itu sendiri, yakni penyakit
WAHN. Sebagaimana pernah diprediksikan oleh Rasulullah SAW.
“Hampir tiba masanya kalian diperebutkan seperti sekumpulan
pemangsa yang memperebutkan makanannya.” Maka seseorang bertanya: ”Apakah
karena sedikitnya jumlah kita?” ”Bahkan kalian banyak, namun kalian seperti
buih mengapung. Dan Allah telah mencabut rasa gentar dari dada musuh kalian
terhadap kalian. Dan Allah telah menanamkan dalam hati kalian penyakit
Al-Wahan.” Seseorang bertanya: ”Ya Rasulullah, apakah Al-Wahan itu?” Nabi
shollallahu ’alaih wa sallam bersabda: ”Cinta dunia dan takut akan kematian.” (HR Abu Dawud 3745).
Ya, nampaknya Penyakit WAHN inilah yang sedang
mencengkeram kehidupan sehari-hari sebagian besar dari kita hari ini, "Cinta
dunia, Takut mati..!!!" Karena kecintaan kepada dunia telah sedemikian
dominan mirip kaum hedonis, maka biasanya secara otomatis hilangnya kerinduan
bahkan kesiapan menghadapi alam berikutnya, yakni al-akhirah. Dan
mengingat bahwa pintu memasuki akhirat ialah kematian di dunia, maka muslimin
yang telah lemah mental itu kehilangan kesiapan serta keberanian menghadaoi al-maut alias
kematian. Mereka menjadi takut menghadapi kematian.
Jadi, sesungguhnya, bagi kita yang beriman
kehadiran wabah coronavirus ini, justru membuka hijab (tabir kegelapan) tentang
hakikat Maut dan Rezeki. Maka, untuk keluar dari lingkaran setan ketakutan itu,
kita perlu menghadapi kecemasan kita secara positif. Sebuah ayat dalam Surat
Yunus adalah pengingat tentang apa yang sudah jelas tetapi sering dilupakan:
Allah Swt. berfirman, "Jika Allah
menimpakan sesuatu kemudharatan kepadamu, maka tidak ada yang dapat
menghilangkannya kecuali Dia. Dan jika Allah menghendaki kebaikan bagi kamu,
maka tak ada yang dapat menolak karunia-Nya. " (QS. Yunus [10] :
107).
Jadi, apa yang tidak akan terjadi tidak akan
terjadi. Apa yang akan terjadi akan terjadi atas kehendak-Nya. Insya Allah
pemahaman ini akan menghancurkan racun kecemasan dan menghilangkan semua
was-was di hati. Sehingga terbukalah hijab selanjutnya, bahwa melalui wabah
yang mengguncang dunia ini, Allah ingin membuka pintu hati kita, sehingga kita
yakin bahwa "Maut dan Rezeki" itu adalah urusan-Nya.
Maka, tak ada hubungan antara Mati dan Rezeki
dengan virus corona. Buktinya, sekalipun belum ada obatnya, toch
tingkat kesembuhan pasien covid-19 mencapai 97 persen. Jadi, siapa yang
menyembuhkan kalau bukan Kuasa Allah ⁉🤦♂️
Sedangkan mengenai Rezeki, sungguh benar
perkataan Baginda Rasulullah SAW : “Kalaulah anak Adam lari dari rezekinya (untuk
menjalankan perintah ALLAH) sebagaimana ia lari dari KEMATIAN, niscaya
REZEKINYA akan MENGEJARNYA sebagaimana kematian itu akan mengejarnya.” (HR.
Ibnu Hibban No. 1084).
Alhamdulillah, Virus Corona telah memicu terbukanya
tabir selanjutnya yang berhubungan dengan Maut dan Rezeki, yakni tidak bisa
kita hanya mengandalkan kemampuan Rasional dan Protokol Medis semata dalam
mengatasi wabah ini. Saudaraku, perlu kita SADARI bahwa secanggih apa pun
logika manusia, namun tidak semua hal harus sesuai dengan NALAR kita. Sebab
dalam kisah dan kejadian mewabahnya virus corona ini, kita akan GAGAL FAHAM
‘memaknai’ pandemi corona ini bila hanya menggunakan logika manusia. Kecuali
world view Ilahiyah sudah on.
Seandainya Anda di posisi Nabi Musa a.s atau menjadi
bagian dari kaumnya, mungkin Anda tidak bisa membayangkan kondisi kejiwaan Anda
saat itu. Coba Anda bayangkan, saat kita lari dari musuh, lalu kita terjebak di
bibir pantai. Tak ada lagi tempat untuk melarikan diri. Tiba-tiba ada perintah
untuk memukul-mukulkan tongkat ke air. Sepintas memang tidak nyambung, tapi
itulah ‘SOLUSI LANGIT’.
Jadi, tak perlulah kita Takut Mati karena covid-19, juga tak perlu Takut kehilangan Rezeki karena dampak wabah corona ini, karena Allah
telah memberikan jalan kepada kita untuk mengatasi wabah ini. Yuk.. Kita Bertaqwa
(Tunduk, Taat dan Patuh) dan Berserah Diri (tawakkal) Kepada Allah. Yakinlah sebentar
lagi corona Pasti berlalu :
“Barangsiapa
bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan
memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang
bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya.
Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya
Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.”
(QS. Ath Thalaq : 2-3).
Dalam ayat di atas, Allah menjelaskan bahwa orang yang
berupaya merealisasikan taqwa akan dibalas Allah dengan dua hal. Pertama, “Allah
akan mengadakan jalan keluar (SOLUSI) baginya.” Artinya, Allah akan menyelamatkannya
–sebagaimana dika-takan Ibnu Abbas Radhiallaahu anhu – dari setiap kesusahan
dunia maupun akhirat. Kedua, “Allah akan memberinya rizki dari arah yang tidak
disangka-sangka.” Artinya, Allah akan memberi-nya rizki yang tak pernah ia
harapkan dan angankan. (az).
Komentar
Posting Komentar