I’TIKAF RAMADHAN, JEMPUT SOLUSI LANGIT, HALAU WABAH, UNDANG BERKAH🙏
Jakarta, SKJENIUS.COM.- Pimpinan Nasional (PN) Majelis Dakwah Al-Hikmah (MDA), mengajak umat Islam mempersiapkan lahir dan batin untuk menyambut bulan Ramadhan. Majelis Dakwah juga mengajak umat Islam mengikuti panduan ibadah yang diberikan Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan ormas-ormas Islam saat pandemi virus corona atau Covid-19.
Ketua Dewan Syura Majelis Dakwah Al-Hikmah, Kyai Ageng Khalifatullah Malikaz Zaman menyampaikan, persiapkan lahir dan batin. Pertama, dari sisi pengetahuan mengenai agama diperbayak terutama tentang bab-bab ibadah puasa. Kedua, fisik harus dipersiapkan untuk menyambut bulan Ramadhan. “Seiring dengan itu,Majelis Dakwah Al-Hikmah juga menyampaikan selamat kepada umat Islam yang akan memasuki bulan Ramadhan. Namun sekarang masih dalam keadaan prihatin karena sedang terjadi pandemi Covid-19 di Indonesia,” tambahnya.
Untuk itu, Kyai Ageng mengingatkan, kita tetap melaksanakan ibadah dengan baik tapi memperhatikan terhadap protokol kesehatan yang dikeluarkan oleh pemerintah pusat dan daerah. Dikatakannya, Ramadhan harus disambut dengan suka cita dan penuh rasa syukur. “Namun, kegembiraan tersebut sepertinya harus dilingkupi juga dengan kesedihan. Ada tamu tak diundang yang mungkin akan menemani kita selama Ramadhan nanti, bahkan beberapa bulan kedepannya,” katanya.
Selanjutnya Kyai Ageng menjelaskan Penting dan Perlunya I’tikaf selama Ramadhan, terlebih di saat kita sedang menghadapi Pandemi Corona sepeti sekarang ini. Itikaf adalah satu diantara bentuk ibadah dan spiritual yang sering dilaksanakan saat bulan Ramadhan, khususnya adalah hari-hari terakhir bulan Ramadhan. Di 10 hari terakhir bulan Ramadhan, itikaf dilaksanakan sambil menjemput datangnya malam lailatul Qadar.
“Tentu saja di malam ini semua orang berlomba-lomba untuk bisa mendapatkannya. Sebagaimana Rasulullah contohkan, sebetulnya itikaf tidak dilaksanakan saat bulan Ramadhan saja, melainkan di luar bulan Ramadhan pun juga bisa untuk dilaksanakan. Rasulullah dalam hal ini pun mencontohkan,” kata Kyai Ageng.
Manfaat I’tikaf itu tak terhitungnya, misalnya saja bagi Para Ikhwan yang sudah 2-3 kali ikut I’tikaf Ramadhan di Masjid Baiturrahman, Cikarang, Jawa Barat tentu semakin Meyakini karena sudah merasakan bahwa Rezeki dan Kehidupan kita dari I’tikaf Ramadhan ke Ramadhan selanjutnya sangatlah Disayang Allah. Alhamdulillah, Rezeki pun diperoleh dengan mudah, kehidupan makin Sejahtera, Damai dan Indah. Karena itulah kedatangan Ramadhan kali ini kembali membawa harapan bahagia. Sekalipun, kita sedang menghadapi wabah corona.
Saudaraku ❤️ Hampir satu bulan pemerintah Indonesia mengimbau social distancing dan swakarantina di rumah. Kegiatan swakarantina di rumah bukan hanya untuk memutus penyebaran Covid-19 saja. Di balik itu, ada manfaat positif yang bisa kita rasakan juga. Terus bersama orang lain kadang membuat kita lupa menyadari apa yang terjadi pada diri kita. Menikmati kesendirian di sini juga dimaksudkan untuk memerhatikan kondisi fisik dan psikis kita saat ini. Misalnya dengan mengecek hal-hal berikut ini:
- Nafas kita, teratur dan tenang atau terengah-engah?
- Ada area tubuh yang terasa lebih nyaman dibanding area lain?
- Apa saja yang sedang kita pikirkan?
Dengan begitu, Anda bisa memahami apa yang Anda rasakan, mensyukurinya, dan membuatnya lebih baik lagi.
Nah, dengan datangnya Ramadhan, sebaiknya Swa Karantina di pindahkan tempatnya ke Masjid. Sehingga kita tetap menjalani Isolasi Diri (Self Quarantine). Sekaligus juga melaksanakan I’tikaf. Memadukan Kecerdasan Intelektual, Protokol Medis dan Gerakan Spiritual. Karena itu, tentu saja pelaksanaannya harus sesuai dengan Protokol Kesehatan, sebagaimana dianjurkan pemerintah atau Dinas Kesehatan.
Menurut Dr. Harold Koenig, direktur Pusat Spiritualitas, Teologi, dan Kesehatan di Duke University, memperbanyak beribadah akan membuat seseorang menjadi nyaman dan tentram. Sebuah studi yang dipublikasikan dalam Jurnal National Cancer Institute Trusted Source menemukan bahwa orang yang hanya memilih terapi pengobatan alternatif, seperti beribadah di tempat sepi atau khusyuk, dapat mengurangi risiko penyakit kanker.
Sedangkan menurut Prof. DR. dr. H. Dadang Hawari., Sp.KJ. Guru Besar tetap Universitas Indonesia menyatakan bahwa hikmah i’tikaf adalah sebagai berikut :
- Meningkatkan daya tahan tubuh.
- Bermanfaat bagi kesehatan jiwa dimana batin menjadi lebih tenang dan bisa membangkitkan kekuatan baru.
- Menghidupkan kembali hati dengan selalu melaksanakan ketaatan dan ibadah kepada Allah SWT.
- Untuk merenungi masa lalu dan memikirkan hal-hal yang akan dilakukan di hari esok.
- Mendatangkan ketenangan, ketenteraman dan cahaya yang menerangi hati yang penuh dosa.
- Mendatangkan berbagai macam kebaikan dari Allah SWT amalan-amalan kita akan diangkat dengan rahmat dan kasih sayangNya.
- Orang yang beri’tikaf pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan akan terbebas dari dosa-dosa karena pada hari-hari itu salah satunya bertepatan dengan lailatul qadar.
Maka, marilah kita persiapkan diri kita menyambut Ramadhan. Layaknya sebuah persiapan seremonial akbar menyambut tamu kehormatan, maka berbagai persiapan harus dilakukan agar ibadah di bulan Ramadhan sesuai dengan tuntunan Rasulullah Saw. Persiapan yang dilaksanakan adalah bentuk upaya menyambut kemuliaan dan keistimewaan amal shalih yang dihadirkan oleh Ramadhan.
Menurut Ichsan Emrald Alamsyah, setidaknya ada 7 hal yang harus dipersiapkan dalam rangka menyambut Ramadhan, antara lain:
- Bertaubat kepada Allah dan Ishlah kepada Sesama Manusia. Sebab bulan Ramadhan adalah bulan berkah, yang keberkahannya akan hadir bagi pribadi yang suci dari dosa kepada Allah dan kepada sesama. Maka penting bagi kita untuk bertaubat kepada Allah dan meminta maaf pada sesama manusia.
- Menemui Guru Mursyid atau Pembimbing Spiritual. Jika kita ingin mencapai tujuan tertinggi dalam kehidupan kita, yang akan membawa kita menuju pencapaian Ma’rifatullah dan berjumpa Lailatul Qadar, sangatlah penting untuk memiliki seorang guru spiritual. Guru spiritual penting bagi kita dalam mempelajari Sang Salik yang menyediakan tujuan tertinggi bagi kita dan membawa kita menuju HADHIRAT-NYA.
- Mempersiapkan Iman. Memperkuat dan mempertajam iman adalah modal utama dalam melandasi semua pelaksanaan ibadah di bulan Ramadhan.
- Meningkatkan Pemahaman tentang Amaliah di Bulan Ramadhan. Peningkatan pemahaman mengenai amaliah Ramadhan dilaksanakan dengan memahami dan menguasai petunjuk-petunjuk Al-Qur'an dan As-Sunah serta pedoman amaliah Ramadhan baik dari segi lahiriyah dan bathiniyah.
- Persiapan Manajemen Amal. Memelihara bibit amal shalih yang akan disiram,dirawat dan dibesarkan di bulan Ramadhan. Misalnya, memperbanyak shaum di bulan sya'ban dan lain-lain.
- Persiapan Do’a. Bulan Ramadhan adalah bulan qabulnya doa. Akan lebih utama jika saat menyambutnya kita mempersiapkan doa dan permohonan yang akan disampaikan khususnya saat ramadhan.
- Mempersiapkan Rezeki yang halal dan thoyib. Hal ini dilakukan agar di bulan Ramadhan kita bisa menjalankan amaliah dengan lebih maksimal khususnya bisa menunaikan zakat dan sedekah sesuai ketentuan.
Tujuh hal persiapan diatas ialah sedikit dari sekian banyak persiapan lainnya yang dapat kita lakukan dalam rangka menyambut kedatangan tamu yang agung dan mulia bernama Ramadhan. Mari kita sambut kedatangan bulan Ramadhan dengan penuh kegembiraan, keimanan, dan keikhlasan. Semoga kita dapat meraih berbagai keutamaan yang dibawa oleh Ramadhan dengan memperbanyak melakukan berbagai amal shalih dan ibadah secara optimal. Aamiin Yaa Rabbal ‘Alamiin. (az).
Komentar
Posting Komentar