IMAN, CORONAVIRUS DAN RUNTUHNYA KAPITALISME


Jakarta, SKJENIUS.COM.- Saat ini, wabah Coronavirus Disease (Covid-19) menjadi isu kesehatan yang paling menghebohkan di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Penanggulangan ekstrem seperti lockdown suatu daerah bahkan satu negara pun dilakukan supaya meminimalisir persebaran penyakit. Banyak orang berkata bahwa wabah corona virus itu adalah hanya sebuah pandemi penyakit yang harus dihadapi sesuai Protokol Kesehatan dan aturan Medis semata.

Jadi, sebagian dari mereka menganggap coronavirus tidak ada hubungan dengan perbuatan manusia atau takdir Allah. Ini merupakan pendapat dan pemahaman bencana alam dari pandangan sekular atau pemahaman orang yang tidak percaya dengan kewujudan dan kekuasaan Allah (sekuler) yang banyak diikuti oleh masyarakat pada dewasa ini.

Dalam pandangan hidup  Islam, setiap apapun yang terjadi di atas permukaan bumi  semuanya tidak terlepas dari takdir dan perbuatan Allah, sebagaimana firman Allah: "Dan tidak jatuh sebutir bijipun dalam kegelapan bumi, dan tidak sesuatu yang basah atau yang kering, melainkan tertulis dalam kitab yang nyata “ Lauhul Mahfudh." (QS: Al An’am : 59) .

Oleh sebab itu, sebagai seorang mukmin kita harus meyakini bahwa setiap  wabah dan musibah adalah perbuatan Allah Yang Maha Mengetahui dan Maha Bijaksana. Disamping itu kita juga meyakini bahwa dalam setiap bencana atau musibah dan apa saja yang  terjadi itu merupakan takdir ilahi yang mempunyai maksud dan tujuan tertentu sebab tidak ada kejadian di muka bumi ini terjadi dengan sia-sia tanpa kebaikan dan tujuan tertentu.

Perlu kita sadari, bahwa TOTALITAS IMAN manusia bukan digambarkan melalui rajin kerumah Ibadat untuk berdoa selalu berbuat baik kepada sesama semata, melainkan bagaimana dengan KEKUATAN IMAN itu, manusia mampu menghadapi dalam situasi sulit dan genting tentang suatu masalah dan musibah yang dialaminya dan meyakini bahwa Musibah itu hadir sebagai TEGURAN dari Allah. 

Sehubungan dengan hal tersebut di atas, maka terkait dengan wabah coronavirus yang melanda Negeri kita saat ini perlu kita sejenak menekurkan Kepala, menepuk dadak, lalu bertanya kepada diri sendiri, “Mengapa Allah menurunkan bencana di suatu negeri, apakah Allah murka, apakah Allah benci sama penduduknya atau sebagai bentuk peringatan kepada manusia!?🤭

Allah berfirman dalam Surat Al-Isra' Ayat 16 : “Dan jika Kami hendak membinasakan suatu negeri, maka Kami perintahkan kepada orang-orang yang hidup mewah di negeri itu (supaya mentaati Allah) tetapi mereka melakukan kedurhakaan dalam negeri itu, maka sudah sepantasnya berlaku terhadapnya perkataan (ketentuan Kami), kemudian Kami hancurkan negeri itu sehancur-hancurnya.”

Segala sesuatu yang diperintahkan Allah maupun sesuatu yang dilarang oleh Allah SWT tentu mengandung maksud kebaikan di dalamnya. Allah melarang segala sesuatu yang biasanya mengandung kemaslahatan entah didunia maupun di akhirat nantinya. Diantara banyaknya perkara yang dilarang, maka riba menjadi salah satunya. Praktek ribawi merupakan dosa yang merusak. Namun sayangnya, praktek riba telah menjamur di masyarakat bahkan seakan mustahil bagi kita untuk menuntaskan praktek ribawi secara tuntas.

Jadi, Sesungguhnya bencana Merupakan ayat-ayat Allah SWT untuk menunjukan kekuasaan Nya jika manusia tidak perduli lagi dengan ayat-ayat Allah, tidak mau tunduk terhadap aturan Allah, dan banyak melakukan kemaksiatan. Pada intinya, bencana yang Allah turunkan bertujuan untuk menyadarkan para pendosa agar mau kembali ke jalan Allah. Para pendosa yang selamat dari bencana masih diberikan kesempatan untuk bertobat. Seberapa besarpun dosa yang kita miliki, ketahuilah Allah itu Maha Pengampun selama kita masih bernapas. Kembalilah ke jalan Allah dan istiqomah-lah di jalan-Nya.

“Dan musibah apa saja yang menimpa kalian, maka disebabkan oleh perbuatan tangan kalian sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu)," kata Guru Mursyid kita, Allahyarham H. Permana Sasrarogawa menyampaikan surah asy-Syu’ara’ [42] : 30.

Oleh karena itu, perlu kita sadari, bahwa Pandemi Covid-19 terjadi, di tengah jaya-jayanya pembangunan eksternal wajah peradaban abad 21 ini, baik di bidang ekonomi, politik, kebudayaan, insfratuktur, teknologi, serta media informasi dan komunikasi, kemanusiaan secara umum juga terpengaruh lebih berfokus pada pembangunan aspek eksternal dan material.

Akibatnya kapitalisme menjadi mahadewa di abad gersang ini, segenap dahaga batin manusia berusaha dipuaskan dengan bungkaman placebo kebahagiaan eksternal, serta pesta hura-hara dan keramaian sosial menjadi ritual paling ekstase dan satu-satunya altar kesenangan yang ingin dikenal. Kehidupan hedonisme, ekonomi riba dan jeratan sosialis Cina Komunis pun telah mencengkeram kehidupan umat.

Mungkin karena corak sistem Kapitalisme inilah, sehingga hasil dari eksploitasi sumber daya alam yang ada hanya dinikmati oleh segelintir orang. Maka, Pertumbuhan ekonomi Indonesia Hanya mentok di kisaran 5 % ⁉️🤭

Jadi, sesungguhnya coronavirus adalah pesan spiritual dari Allah bahwa terjadinya suatu wabah berkaitan dengan ulah tangan dan prilaku manusia itu sendiri. Allah menasihati, dan memperlihatkan bagaimana rumus ke-Ilahiyahan bekerja agar manusia kembali ke Jalan-Nya. 

Maka, marilah kita keluar dari cengkeraman Kapitalis Amerika dan sekutunya serta menghindar dari jeratan hutang (Debt Trap) Cina Sosialis Komunis. Yuk. Kita jadikan wabah corona sebagai Titik Balik (Turning Point) untuk kembali Ke Sistem Ekonomi Gotong Royong yang berbasiskan Nilai-nilai Spiritual sesuai dengan Jati Diri kita masyarakat yang Berbudaya Nusantara. (az).




Komentar

Postingan populer dari blog ini

PT. CITRA SAMUDERA RAYA MEMASUKI TAHUN EMAS 2020👍❤🇮🇩🙏

TEKNIK ZIKIR PASRAH DIRI (TAWAKAL) UNTUK PENYEMBUHAN DIRI SENDIRI 🙏

THERAPY ala Nabi SAW di RUMAH SEHAT AL-HIKMAH : Gratis KONSULTASI Spiritual 🙏