HIKMAH CORONA DALAM PERSPEKTIF SPIRITUALITAS DAN POLITIK : KEBANGKITAN GENERASI AL-MAIDAH 54๐
Jakarta, SKJENIUS.COM.- Setelah beberapa hari I’tikaf, sekaligus melakukan Self Quarantine, sambil mencermati persebaran wabah coronavirus di berbagai belahan Dunia dan di Bumi Nusantara ini lewat, televisi dan internet serta Teleconference dengan kawan-kawan di berbagai tempat, saya teringat dengan pesan Guru Mursyid kita, Bapak Sesepuh Pengajian Tawakal, Allahyarham H. Permana Sasrarogawa tentang Hikmah yang terkandung dalam sebuah musibah.
Beliau menyampaikan sebuah Firman Allah Ta’ala dalam Surat Al-Baqarah ayat 155-156 :
“Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. (Yaitu) orang-orang yang apabila menimpa kepada mereka suatu musibah, mereka berkata: “Inna Lillahi wa inna ilaihi raji’un”. Sesungguhnya kita ini dari Allah, dan sesungguhnya kepada-Nya kita semua akan kembali.”
Menurut Bapak Sesepuh Pengajian Tawakal, Allahyarham H. Permana Sasrarogawa, dalam ayat di atas Musibah dan anugerah adalah dua hal yang tidak luput dari kehidupan manusia. Islam telah mengajarkan bagaimana menyikapi kedua hal tersebut. saat mendapat musibah kita harus bersabar, karena dengan kesabaran, berharap Allah mengampuni dosa-dosa hambanya.
Jadi, musibah ataupun bala pada dasarnya merupakan sesuatu yang begitu akrab dengan kehidupan. Tidak ada orang yang tidak pernah mendapatkan musibah, tentu tidak ada. Musibah adalah salah satu bentuk ujian yang diberikan Allah kepada manusia. Karena Dia ingin menguji keimanan dan ketabahan hamba-Nya.
Sebagai contoh, bangsa tercinta sekarang ini sedang dirundung musibah coronavirus. Sudah hampir sebulan sejak Indonesia melaporkan adanya kasus pertama pasien virus corona pada 2 Maret 2020 ini, hingga Selasa (31/3/2020) tercatat telah ada 1.528 pasien positif virus corona. Sementara itu dari jumlah tersebut, 81 pasien telah dinyatakan sembuh dan 136 pasien meninggal dunia. Pemerintah pun telah memutuskan untuk menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) dalam upaya mengatasi pandemi virus corona atau Covid-19.

Akhirnya, kita dapat belajar dari kisah virus corona bahwa siapa pun dan kapan pun penguasa berbuat Zalim kepada pengikut Islam, seperti melakukan penyiksaan, kekerasan, dan penyalahgunaan kekuasaan, maka Allah akan membantu Umat Islam tersebut. Sedangkan Bagi orang yang terkena musibah harus mampu bersikap sabar saat menghadapinya. Sesungguhnya di balik musibah itu terdapat hikmah dan pelajaran yang banyak bagi mereka yang bersabar dan menyerahkan semuanya kepada Allah yang telah mentakdirkan itu semua untuk hamba-Nya.
Jadi, besar kemungkinan Pandemi COVID-19 akan mengubah wajah dunia selamanya. Bukan mustahil Para Penguasa zalim, sombong dan tidak peduli kepada nasib rakyat kecil di Berbagai Belahan Bumi akan Tumbang. Dalam perspektif spiritualitas dan geo-politik, saya meyakini coronavirus memicu Kebangkitan Generasi Al-Maidah 54. Sebagaimana digambarkan Allah dalam Firman-Nya:
“Hai orang-orang yang beriman, barangsiapa di antara kamu yang murtad dari agamanya, maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan merekapun mencintai-Nya, yang bersikap lemah lembut terhadap orang yang mukmin, yang bersikap keras terhadap orang-orang kafir, yang berjihad dijalan Allah, dan yang tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya), lagi Maha Mengetahui.” (QS : Al-Maidah : 54). (az).
Komentar
Posting Komentar