CRISIS CENTER MASJID BAITURRAHMAN ATASI COVID-19 DENGAN GERAKAN SPIRITUAL ๐
Jakarta, SKJENIUS.COM.- Menyinergikan antara kecerdasan intelektual dengan protokol kesehatan dan gerakan spiritual adalah kunci utama dalam mengatasi wabah coronavirus serta dampak sosial ekonomi yang ditimbulkannya. Semoga pemerintah tidak melupakan hal-hal non medis yang diharapkan bisa ikut mengatasi sebaran pademi Covid 19.
Demikian disampaikan oleh Ketua Crisis Center Corona Masjid Baiturahman, Masrul Chaniago, S.Sos menjawab pertanyaan wartawan seputar Manfaat Khataman Qur'an dan Kekuatan Energy Air yang sudah dibacakan Khataman Qur'an itu menangkal Coronavirus dan Menyembuhkan mereka yang sudah terlanjur terpapar covid-19, selesai menghadiri Kegiatan Khataman Qur'an di Masjid Baiturahman, Cikarang, Jawa Barat.
Bukan hanya secara fisik saat kita melakukan sebuah proses, pekerjaan yang berkaitan dengan pembasmian covid-19, tapi kita juga harus memiliki sebuah tolak ukur spiritual, kita kembali kepada Yang Maha Kuasa, kita mengingat, kita berzikir, kita berdoa, kita bershalawat, kita melakukan sebuah prosesi spiritual," tambahnya.
Menurut Masrul, Crisis Center Corona Masjid Baiturahman mempelopori Gerakan Cegah Tangkal Corona Berbasiskan Spiritualitas. Ditegaskannya, kita melakukan sebuah proses yang harus kita lakukan secara spiritual, saya garis bawahi yaitu Secara Spiritual.
“Untuk itulah kami berusaha mengetuk pintu Istana agar segera melakukan tindakan spiritual. Tindakan-tindakan yang berkaitan dengan kebudayaan kita jaman dahulu. Kebudayaan masa lampau yang mungkin saat ini sudah mulai kita lupakan. Semoga Istana segera melakukan hal tersebut." Saran Masrul Chaniago.
Masrul menjelaskan, Khataman Qur’an adalah Proses Meruqyah Diri dan sekaligus Meruwat Negeri. Dikatakannya, Insya Allah penyakit akibat terinfeksi coronavirus bisa disembuhkan melalui pengobatan ruqyah. “Demikian juga Air Khataman Qur’an pun mempunyai energy Luar Biasa yang dapat Meningkatkan Kekebalan (Imunitas) Tubuh dan Mengobati Berbagai Penyakit, termasuk infeksi coronavirus,” paparnya.
Ketua Crisis Center itu juga menjelaskan bahwa air mengandung vibrasi/energi yang dibutuhkan manusia untuk bertahan hidup. Karena itu manusia tidak dapat bertahan hidup tanpa air. Ketika dilihat di mikroskop struktur air yang baik memang terlihat hexagonal, padahal bentuk sesungguhnya 3 dimensi. Hal tersebut membuktikan air menyimpan vibrasi dan bisa diigunakan untuk transfer energi, maka Masrul Chaniagomenganjurkan agar memberikan kata-kata yang baik dan do'a kepada air yang dapat membuat air membentuk kristal hexagonal yang indah.
Lebih lanjut, Masrul menjelaskan bahwa seiring dengan berbagai upaya Spiritual tersebut di atas, Crisis Center Corona Masjid Baiturrahman juga melakukan Aksi Cepat Tanggap dalam menanggapi pandemi vivid-19 dengan program mitigasi dan distribusi bantuan. “Pada kesempatan ini, kami keluarga besar Jamaah Masjid Baiturrahman akan mengambil peran. Apa yang kita rasakan saat ini adalah sebuah musibah global dan musibah nasional yaitu bencana Covid-19.
Dengan semangat optimis, kita bisa menghadapinya bersama-sama dengan negara,” tegasnya.
Sebagai sebuah musibah berupa wabah virus corona, Crisis Center Corona akan akan menunjukkan prinsip dan spirit yang sama seperti ketika menghadapi bencana alam, meskipun bencana yang satu ini tentu akan lebih kompleks penanganannya. “Kami mengimbau masyarakat untuk terus meningkatkan semangat gotong-royong sebagai nilai utama kita sebagai sebuah bangsa,” ungkapnya.
Dikatakannya, Corona Crisis Center ini memfokuskan program nya pada Lima Prioritas diantaranya, melakukan berbagai Gerakan Spiritual guna menangkal penyebaran covid-19. Penyediaan tenaga Spiritual Therapist yang berpengalaman dalam bidang Pengobatan Alternative Al-Hikmah. Penyemprotan desinfektan di masjid-masjid dan kompleks perumahan; Sosialisasi langkah-langkah pencegahan penyebaran Covid-19 kepada masyarakat; dan, monitoring pergerakan penyebaran Covid-19 terutama di wilayah Kota Cikarang, Kabupaten Bekasi.
“Kita bikin Crisis Center untuk membantu Pemerintah dalam mengatasi wabah Covid-19. Kita tahu kebutuhan tenaga medis yang merupakan garda terdepan dalam menangani pasien Covid-19 belum tercukupi sepenuhnya. Jadi kita perlu bantu dengan menyediakan tenaga Spiritual Therapist,” ujar Ketua Corona Crisis Center itu.
Crisis Center Corona Masjid Baiturrahman berupaya bekerjasama dan berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan dan Gugus Tugas Covid-19 Pemerintah Daerah Kabupaten Bekasi untuk mengatur penyaluran bantuan. “Karena banyak rumah sakit yang menangani pasien Covid-19 yang memerlukan bantuan, kita perlu berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan dan Gugus Tugas Covid-19. Sehingga kita bisa menentukan prioritas penyaluran bantuan,” pungkas Masrul Chaniago. (az).
Komentar
Posting Komentar