CORONA, KEKUATAN BATIN DAN RUNTUHNYA KEANGKUHAN REZIM KAPITALIS ⁉️🤭
Jakarta, SKJENIUS.COM.- Pandemi Corona di mulai di WUHAN, China, kemudian menebar “virus” WAHN ke seluruh dunia. Penyakita WAHN yang berjangkit seiring Wabah Corona itu, mendobrak ibu kota Eropa dan menyapu setidaknya sepertiga dari semua manusia dengan caranya yang penuh misteri. Pandemi virus Corona (Covid-19) telah menyebabkan ekonomi dunia dalam gejolak krisis yang kritis. Pusat Kapitalisme dunia guncang, Wall Street pun gonjang-ganjing. Akankah coronavirus menandai akhir dari kapitalisme⁉️🤭
Sungguh, virus Corona (Covid-19) secara serius mengguncang semua rezim, khususnya di Barat yang kapitalis. Hal ini telah menurunkan tingkat suku bunga dan harga minyak yang disimpan Amerika di atas lima puluh dolar. Sebab hal itu memiliki dampak yang sangat mengejutkan pada ekonomi dunia, dan dampaknya masih terus meningkat.
Virus Corona (Covid-19) menunjukkan bahwa sistem kapitalis adalah sistem yang sangat lemah dan sangat tidak stabil. Bahkan, karena virus Corona (Covid-19), di Amerika, yang dianggap ekonomi paling kuat di dunia, Trump harus berdiri lebih dari setengah jam dengan para asistennya untuk meyakinkan publik dengan berbohong. Karena sistem mereka, tidak diragukan lagi, tidak ubahnya sarang laba-laba, sebagaimana firman Allah subhānahu wa ta’āla:
“Perumpamaan orang-orang yang mengambil pelindung-pelindung selain Allah adalah seperti laba-laba yang membuat rumah. Dan sesungguhnya rumah yang paling lemah adalah rumah laba-laba kalau mereka mengetahui.” (QS al-Ankabūt [29] : 41).
VIRUS corona itu makhluk kecil dan lemah. Kecil, hanya 150 nano: 1 meter sama dengan 1 juta nano. Lemah, ia mati pada suhu 27 derajat Celcius. Namun, kehadirannya mengingatkan para penguasa, bahwa yang kecil dan lemah itu jangan diremehkan, karena bisa meruntuhkan, penguasa bisa dibuat jadi pecundang.
Covid-19 membuat pasar sepi, toko tutup, Mall pun kehilangan pembeli. Corona meluluh-lantakan ekonomi, perdagangan dan keuangan. Wabah yang menakutkan ini menurunkan suku bunga bank yang mencekik. Corona memindahkan alokasi anggaran militer menjadi anggaran perawatan kesehatan. Corona menutup bar, kelab malam, rumah bordil, kasino, tempat orang berbuat maksiat.
Corona mengecundangi para diktator dunia yang selama ini sombong luar biasa. Corona juga membungkam kesombongan negara yang menganggap dirinya paling hebat tak terkalahkan. Corona pun memaksa negara memperhatikan rakyatnya.

Corona membawa manusia banyak berdoa dan berharap pada-Nya dan tidak semata-mata mengandalkan sains dan teknologi. Semoga Coronavirus dengan segala dampaknya dapat menimbulkan kesadaran manusia untuk kembali melirik pada nilai-nilai spiritual dalam Kehidupan kita. Pasalnya, selama ini Ilmu Pengetahuan (Sains) dan Spiritual sulit sekali berjalan seiring. Karena cengkeraman pengaruh Kapitalisme yang materialistis, maka pandangan umat tentang sifat segala sesuatu sering tampak berbenturan. Dan semakin berkembang pemahaman ilmiah (berbasis Kapitalis) masyarakat tentang dunia, benturan ini tampaknya telah menjadi semakin dalam .
Ilmu pengetahuan modern, yang telah menjelajahi jauh ke dalam ruang, waktu dan materi, tampaknya telah menjauhkan mereka dengan Allaj. Para astronom yang telah melihat ke ruang angkasa, ke tepi alam semesta; kosmolog yang telah melihat kembali ke apa yang mereka sebut “Awal waktu”, pada awal penciptaan; sementara fisikawan telah melihat ke dalam “struktur terdalam” dari materi, untuk struktur dasar kosmos. Dari quark ke quasar, dan mereka tidak menemukan bukti tentang Allah. Mereka juga tidak menemukan keinginan Allah . Alam Semesta tampaknya bekerja dengan baik tanpa bantuan sosok Ilahi atau Allah.
Kita hidup dan berada di era globalisasi yang ditandai dengan kemajuan pesat di berbagai bidang kehidupan terutama ilmu pengetahuan dan teknologi. Dalam situasi di mana umat manusia menyanjung dan menyembah teknologi itu, dampak lain yang muncul tidak bisa dihindari lagi : manusia semakin jauh dari sesamanya, Tuhan tidak lagi mendapat porsi penting di dalam dinamika keseharian yang menopang arah masa depan dunia, undang-undang Tuhan sudah sejak lama sengaja dicabut dan dibuang keluar dari tatanan kehidupan di planet ini, sehingga yang tertinggal adalah manusia menjadi tuhan atas dirinya sendiri.
Corona pun hadir menegur manusia. Dalam tasbihnya kepada Allah, nampaknya corona sedang menata ulang kehidupan di dunia ini. Bagaimanapun, COVID-19 merupakan ujian alam terhadap manusia, suatu lembar kerja kemanusiaan yang menuntut perhatian, konsentrasi, keseriusan untuk menghasilkan nilai yang memuaskan bagi Sang Pencipta, lulus selaras dengan kehendak awal manusia diciptakan, yakni saling menolong sebagai rekan ciptaan yang istimewa, dianugerahi budi, perasaan, hati yang bersimpati pada sesamanya.
Ketika ditimpa bencana, dikepung pandemi corona, mau tidak mau, manusia modern yang kehilangan pegangan itu, terpaksa menyerah kepada kekuatan Yang Ada di Luar Dirinya. Maka terlontar lah do’a dari mulut hamba-Nya yang lemah itu :
ۗ رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَآ إِن نَّسِينَآ أَوْ أَخْطَأْنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَآ إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُۥ عَلَى ٱلَّذِينَ مِن قَبْلِنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهِۦ ۖ وَٱعْفُ عَنَّاوَٱغْفِرْ لَنَا وَٱرْحَمْنَآ ۚ أَنتَ مَوْلَىٰنَا فَٱنصُرْنَا عَلَى ٱلْقَوْمِ ٱلْكَٰفِرِينَ
“Ya Rabb kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang yang sebelum kami. Ya Rabb kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri maaflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir.” (QS Al Baqarah : 286)
Semoga Allah melindungi dan memberikan solusi terbaik untuk kita semua. Semoga corona segera kembali ke asalnya. Semoga sukses selalu. Good Luck 🙏 (az).
Komentar
Posting Komentar