YUK. KITA KELUAR DARI CENGKERAMAN KAPITALISME MENUJU EKONOMI SPIRITUAL


Jakarta,SKJENIUS.COM.- Mungkin banyak diantara kita akan tersinggung atau bahkan marah besar jika dikatakan dia adalah Kapitalis. Sekalipun, tidak sedikit juga yang bangga dengan Ilmu Ekonomi Kapitalis yang dianutnya. Pasalnya, sebagian besar dari kita, nampaknya tidak menyadari bahwa selama bertahun-tahun dia sudah terpapar Virus Kapitalis. Namun, banyak juga orang yang memang tidak tahu menahu tentang apa itu sistem ekonomi kapitalis⁉๐Ÿคญ

Setidaknya hal tersebut di atas terungkap dalam diskusi kami, Senin malam Selasa kemarin, Bersama Chairman Samudera Group, KGPH Eko Gunarto Putro, Direktur Keuangan PT. Mutiara Samudra Biru, Miftahur Rachman, Direktur Utama PT. Samudera Biru Line, Erdian Widodo Drajat, ST, Direktur Utama Servindo Gardatama, Masrul Chaniago, S.Sos, di Kantor Samudera Group, Pejaten Office Park, Jakarta Selatan. "Apa, sich, bedanya sistem ekonomi kapitalis dengan Sistem Ekonomi Islam" Tanya seorang peserta diskusi.

Pertanyaan dari seorang diantara peserta diskusi itu, tentu saja menyentak perhatian peserta lainnya. Maka semakin hangat dan menariklah diskusi malam itu. Pembicaraan soal teori ekonomi memang menarik untuk diperbincangkan. Pasalnya, kekeliruan mengenai paham ekonomi membenturkan makna dasar ekonomi itu sendiri.

Memurut saya, untuk menjawab pertanyaan tersebut di atas, tentu saja kita harus mempelajari sejarah kapan muncul Teori Ekonomi Kapitalis itu, Cara Berpikir (paradigma) seperti apa yang melatarbelakanginya serta sejak kapan sistem Kapitalis itu mulai mencengkeramkan kukunya di Bumi Nusantara ini. Apa pula bedanya dengan Sistem Ekonomi Islam?

Namun demikian,  diakui atau tidak, saat ini, paling tidak ketika berbicara makna ekonomi, sadar atau tidak sebagian besar dari kita akan mengacu atau membahas sistem ekonomi kapitalis menjadi yang terdepan. Dalam pengertian sederhana kapitalisme merupakan sebuah paham ekonomi yang menitikberatkan pada laba. Sebuah mindset bahwa setiap kegiatan perekonomian akan tidak jauh jauh dari namanya mengambil untung. Sistem perkalian sedemikian rinci untuk menumbuhkan efektifitas, kemudian berujung pada maksimalisasi laba.

Sehingga para pemilik modal melihat perbedaan kelas yang ada dalam masyarakat, dengan sendirinya meniscayakan pembagian kerja dan spesifikasi sehingga melahirkan produktivitas dan tak jarang eksploitatif lantaran didorong hasrat pribadi dan atau individulisme, profit orientied (mengejar laba) dan memanfaatkan nilai surplus untuk akumulasi modal (kapitalisasi) dan perluasan modal (ekspansi).

Para penganut Kapitalisme Klasik berpandangan bukan karena seorang individu itu baik dan ingin membantu lantas ia bekerja sama dengan orang lain namun karena motif mencari laba demi meraih kepentingan individu dan melahirkan kerja sama yang terkadang hanya menguntungkan si pemilik modal (kapital). Karena itulah, para Buruh harus Demonstrasi untuk menuntut kenaikan upah.

Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa Kapitalisme adalah sistem ekonomi di mana perdagangan, industri dan alat-alat produksi dikendalikan oleh pemilik swasta dengan tujuan memperoleh keuntungan dalam ekonomi pasar. Pemilik modal dalam melakukan usahanya berusaha untuk meraih keuntungan sebesar-besarnya. Makanya, kapitalisme ini cenderung destruktif (menghancurkan) pada nilai-nilai kemanusiaan dan bersifat impralistik secara sosio-ekonomi serta melakukan "eksploitasi" manusia. mereka berprinsip, "Dengan modal sekecil-kecilnya, menghasilkan untuk sebesar-besarnya.?"

Jadi, "Virus" Kapitalis yang menimbulkan wabah Individualis dan konsumtif ini sangat berbahaya dan bertolak belakang dengan Sistem Ekonomi Islam atau Sistem Ekonomi Spiritual (Spiritual Economic) yang berdasarkan Tolong Menolong (Ta'awun) dan Saling Menguntungkan serta penuh keadilan dalam usaha bersama (Simbiose Mutualisma) dalam upaya meningkatkan Ketaqwaan pada Allah SWT.

"Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya (QS. al-Mรขidah:2).

Jadi, ekonomi Islam (Spiritual) itu merupakan ilmu pengetahuan sosial yang mempelajari masalah-masalah ekonomi rakyat yang diilhami oleh nilai-nilai islam. Artinya, ekonomi syariah dapat disebut juga sebagai suatu ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam usaha untuk memenuhi kebutuhan dengan alat pemenuhan kebutuhan yang terbatas di dalam kerangka syariah islam.

Dengan fitrahnya, ekonomi syariah merupakan satu sistem yang dapat mewujudkan keadilan ekonomi bagi bagi seluruh umat. Sedangkan dengan ciri khasnya, ekonomi Islam dapat menunjukkan jati dirinya dengan segala kelebihan pada setiap sistem yang dimilikinya.

TA'AWUN KEINDONESIAAN

Dalam konteks Indonesia, ta’awun berarti gotong royong, sebuah tradisi kebersamaan yang menjadi karakter bangsa Indonesia. Karena itulah kita sangat prihatin menyaksikan kenyataan bahwa di tengah kehidupan masyarakat yang semakin individualistis, egois, pragmatis, dan materialistis, semangat dan jiwa gotong royong makin rapuh dan luruh. Di beberapa tempat bahkan sudah punah.

Gotong royong mengandung nilai saling menghormati, berbagi, dan toleransi. Untuk itulah, menemu kembali dan mepraktekkan kehidupan bergotong royong dengan lebih menjawab tantangan praktikal berbagai bidang dan tantangan jamannya merupakan sebuah kewajiban kita bersama. Termasuk di dalam bidang ekonomi, yakni ekonomi gotong royong.

Akhir-akhir ini munculah padanan konsep ekonomi gotong royong dalam berbagai istilah. Sebut saja misalnya sistem ekonomi solidaritas, sistem ekonomi kolaboratif, ekonomi inklusif, people-based economic dan lain sebagainya yang dalam prakteknya diwujudkan dalam bentuk usaha-usaha koperasi, ekonomi mutual dalam seluruh sektor kehidupan ekonomi.

Ini artinya sebetulnya dunia sedang menghendaki sebuah tatanan baru dunia yang lebih adil. Ini menjadi fakta praksis bahwa gotong royong itu memiliki relevansi praksis yang tinggi untuk diperjuangkan dalam situasi perkembangan masyarakat dunia yang kapitalistik saat ini.

Alhamdulillah, Sehubungan dengan hal tersebut di atas, Samudera Group bekerjasama dengan Spiritual Business Consultant berupaya memadukan Ta'awun Keindonesiaan itu dengan Hikmah Kearifan Tasawuf Transformatif yang dikembangkan oleh Guru Mursyid kita, Syaikh Inyiak Cubadak, H. Permana Sasrarogawa, H. Nasir Adnin, Doktor Bagindo Muchtar, KH. Muhammad Zuhri, akhirnya atas izin Allah, lahirlah Konsep Ekonomi Spiritual.

"Semoga Allah memberi Petunjuk dan Kemudahan kepada kita semua dalam Meningkatkan Sales Samudera Group 2020. Mohon do'a dan partisipasinya dari seluruh BoC, BoD, Staf dan karyawan, agar secara bersama-sama kita dapat menerapkan Sistem Ekonomi Spiritual  dalam mengembangkan bisnis Samudera Group. Semoga kita bisa keluar dari cengkeraman Kapitalisme Amerika dan sekutunya serta terlepas dari jeratan Sosialisme Cina Komunis," kata Chairman Samudera Group, KGPH Eko Gunarto Putro (az).



Komentar

Postingan populer dari blog ini

PT. CITRA SAMUDERA RAYA MEMASUKI TAHUN EMAS 2020๐Ÿ‘❤๐Ÿ‡ฎ๐Ÿ‡ฉ๐Ÿ™

TEKNIK ZIKIR PASRAH DIRI (TAWAKAL) UNTUK PENYEMBUHAN DIRI SENDIRI ๐Ÿ™

THERAPY ala Nabi SAW di RUMAH SEHAT AL-HIKMAH : Gratis KONSULTASI Spiritual ๐Ÿ™