SPIRITUAL MARKETING MENUJU : "2020 YEAR OF THE SALES MANAGER"
Jakarta, SKJENIUS.COM.- Saudaraku ❤ Mungkin Anda termasuk diantara orang yang sudah lama bergelut di Dunia Bisnis, terutama dalam bidang Sales & Marketing. Tentu, selama ini, Anda sudah menguasai teknik dan strategi pemasaran dengan baik. Namun demikian, memasuki tahun 2020 ini, Anda perlu waspada dan cermat mengikuti pergerakan pasar. Pasalnya, dunia marketing adalah sebuah arena yang senantiasa hidup dan selalu dinamis di dunia bisnis sepanjang enam dekade terakhir.
Jika saat ini Anda merasa strategi yang dijalankan sudah efektif, Anda perlu hati-hati, karena akan ada banyak strategi baru yang terus berevolusi di tahun-tahun mendatang. Bisa jadi, strategi yang sekarang berjalan dengan baik, di tahun 2020 ini, tidak efektif lagi untuk diterapkan. Maka dari itu, Anda perlu mengetahui perkembangan terbaru strategi pemasaran untuk beberapa tahun ke depan.
Dunia bisnis kini bergerak begitu dinamis. Dan hal ini turut pula berpengaruh pada industri pemasaran. Dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat setiap harinya, membuat tren pemasaran cepat berganti seiring dengan perubahan-perubahan yang terjadi di dunia bisnis.
Karena itu, seorang marketer perlu untuk dapat adaptif pada tren yang terjadi di dunia marketing. Tanpa mengikuti atau mengantisipasinya, kadangkala membuat strategi dan eksekusi pemasaran menjadi kurang efektif. Konsep Selling dan Marketing adalah sebuah hal yang umum diketahui oleh banyak orang. Namun ada konsep yang masih merupakan konsep masih jarang dipahami oleh kebanyakan orang yaitu Spiritual Marketing Concept.

Konsep marketing dengan pendekatan spiritual mempunyai makna yang berkaitan dengan religius, dan disertai dengan nilai-nilai spiritual seperti keterbukaan, kejujuran, rendah hati, bisa dipercaya dan dibangun dengan tindakan-tindakan yang mulia. Fokus utama bagi SPIRITUAL MARKETER adalah pemenuhan KEINGINAN Allah. God Oriented, artinya berorientasi pada KEBERKAHAN dari Allah.
Allah menginginkan kita memenuhi kebutuhab makhluk-Nya. Artinya produk yang dijual haruslah produk atau jasa yang memang betul-betul bermanfaat bagi masyarakat (halal). Seorang Spiritual Marketer mempelajari KEINGINAN Allah dan memenuhi KEBUTUHAN makhluk Allah. Allah tidak menginginkan kerugian bagi setiap makhluk ciptaan-Nya. Untuk itu pantang bagi Marketer untuk menjual produk yang MERUGIKAN orang lain.
Jadi, spiritual marketing ini dapat kita laksanakan dengan optimal jika dalam segala aktivitas sehari-hari kita menempatkan Allah sebagai Stakeholder utama. Ini perbedaan pokok antara pemasaran biasa dan spiritual marketing. Kita menempatkan Allah sebagai satu-satunya pemilik kepentingan (the ultimate stakeholder).
Akuntabilitas dan responsibilitas diterjemahkan sebagai pertanggungjawaban di Padang Mahsyar (yaumul hisab) kelak, yang merupakan pengadilan abadi terhadap sepak-terjang manusia (termasuk para pelaku bisnis), baik yang tersurat maupun yang tersirat.
Allah SWT berfirman, “Apakah manusia mengira bahwa ia akan dibiarkan begitu saja (tanpa pertanggungjawaban)?” (QS Al-Qiyamah :36).
Jadi, Spiritual Marketing Concept adalah sebuah pendekatan baru bagaimana pemasar melakukan strategi pemasaran dengan menggunakan unsur-unsur spiritual yang ada dalam masyarakat. Makna spriritual di sini tidak selalu yang berkaitan dengan agama atau relegius, tetapi juga mencakup aktivitas-aktivitas sosial dan artificial.
Konsep marketing dengan pendekatan spiritual mempunyai makna yang berkaitan dengan religius, kearifan lokal (local wisdom) dan disertai dengan nilai-nilai spiritual seperti keterbukaan, kejujuran, rendah hati, bisa dipercaya dan dibangun dengan tindakan-tindakan yang mulia serta amal shaleh. (az)
Komentar
Posting Komentar