SEMOGA ALLAH MENINGKATKAN KEKUATAN IMAN KITA DAN SEGERA MENGANGKAT WABAH CORONA ๐Ÿ™



Al-Qur’an mengajarkan kita untuk berdo’a: “Ya Rabb kami, jangnlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang yang sebelum kami. Ya Rabb kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya…”(QS 2: 286)

Do’a tersebut lahir dari sebuah kepercayaan bahwa setiap derap kehidupan kita merupakan cobaan dari Allah. Kita tak mampu menghindar dari ujian dan cobaan tersebut, yang bisa kita pinta adalah agar cobaan tersebut sanggup kita jalani. Cobaan yang datang ke dalam hidup kita bisa berupa rasa takut, penyakit menular, rasa lapar, kurang harta dan lainnya.

“Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: “Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun (sesungguhnya kami milik Allah dan hanya kepada-Nyalah kami kembali)“. (QS. Al Baqarah : 155-156).


DALAM hidup kita, kita melalui banyak hal. Apalagi bagi seorang yang beriman pada Allah, niscaya Allah tidak akan membiarkan kita mengaku beriman namun kita tidak mengalami sakit, kesedihan dan kesusahan serta kepayahan karena suatu hal.

Allah Azza wa Jalla berfirman, "Kamu benar-benar akan diuji pada hartamu dan dirimu" (QS. Ali Imran: 186). 

Ujian adalah sunnah kauniyah (ketetapan Allah Azza wa Jalla yang pasti terjadi) bagi setiap Muslim. Seorang Muslim tidak mungkin mengelak dari ujian tersebut. Ujian dan Musibah itu diberikan bukan karena Allah murka, tapi sebagai wujud rasa kasih sayang Allah untuk menempa sejauh mana seorang hamba itu bisa lolos dari ujian-Nya. Jika ia mampu melewati ujian tersebut, maka akan terlihat dan terpilih mana di antara hamba Allah itu yang baik dan buruk (sholeh dan salah), mana yang sabar dan tidak.

Allah SWT berfirman:

ุงُูˆู„ٰุٓฆِูƒَ ุงู„َّุฐِูŠْู†َ ุงَู†ْุนَู…َ ุงู„ู„ّٰู‡ُ ุนَู„َูŠْู‡ِู…ْ ู…ِّู†َ ุงู„ู†َّุจِูŠّูٖ†َ ู…ِู†ْ ุฐُุฑِّูŠَّุฉِ ุงٰุฏَู…َ ูˆَู…ِู…َّู†ْ ุญَู…َู„ْู†َุง ู…َุนَ ู†ُูˆْุญٍ ۖ ูˆَّู…ِู†ْ ุฐُุฑِّูŠَّุฉِ ุงِุจْุฑٰู‡ِูŠْู…َ ูˆَุงِ ุณْุฑَุขุกِูŠْู„َ ۖ ูˆَู…ِู…َّู†ْ ู‡َุฏَูŠْู†َุง ูˆَุง ุฌْุชَุจَูŠْู†َุง ۗ ุงِุฐَุง ุชُุชْู„ٰู‰ ุนَู„َูŠْู‡ِู…ْุงٰูŠٰุชُ ุงู„ุฑَّุญْู…ٰู†ِ ุฎَุฑُّูˆْุง ุณُุฌَّุฏًุง ูˆَّุจُูƒِูŠًّุง

"Mereka itulah orang yang telah diberi nikmat oleh Allah, yaitu dari (golongan) para nabi dari keturunan Adam, dan dari orang yang Kami bawa (dalam kapal) bersama Nuh, dan dari keturunan Ibrahim dan Israil (Ya'qub), dan dari orang yang telah Kami beri petunjuk dan telah Kami pilih. Apabila dibacakan ayat-ayat Allah Yang Maha Pengasih kepada mereka, maka mereka tunduk sujud dan menangis."
(QS. Maryam 19: Ayat 58)

Orang-orang yang selamat adalah :

  1. Para Nabi,
  2. Keturunan Adam As,
  3. Keturunan yang diangkut Nuh As,
  4. Keturunan Ibarim As,
  5. Pengikut Al Mahdi,
  6. Mereka yang Mengikuti Petunjuk Allah,
  7. Manusia Pilihan,
  8. Mereka yang Menangis dalam Sujud.

Ini lah ketetapan Allah Sehingga mereka tidak pernah gundah gulana apalagi khawatir.

 Mengapa Allah SWT berlakukan ketetapan ini. Agar Allah memperlihatkan kepada mereka siapa pengikut Rasul dan siapa yang mendustakan ayat-ayat Allah. yang mereka merasa yakin bahwa ini bukanlah hari berbangkit. Maka bagi mereka siksa yang pedih

 Allah SWT berfirman:

ูˆَู‚َุง ู„َ ุงู„َّุฐِูŠْู†َ ุงُูˆْุชُูˆุง ุงู„ْุนِู„ْู…َ ูˆَ ุงู„ْุงِ ูŠْู…َุง ู†َ ู„َู‚َุฏْ ู„َุจِุซْู€ุชُู…ْ ูِูŠْ ูƒِุชٰุจِ ุงู„ู„ّٰู‡ِ ุงِู„ٰู‰ ูŠَูˆْู…ِ ุงู„ْุจَู€ุนْุซِ ۖ ูَู‡ٰุฐَุง ูŠَูˆْู…ُ ุงู„ْุจَู€ุนْุซِ ูˆَู„ٰู€ูƒِู†َّูƒُู…ْ ูƒُู†ْู€ุชُู…ْ ู„َุง ุชَุนْู„َู…ُูˆْู†َ

"Dan orang-orang yang diberi ilmu dan keimanan berkata, Sungguh, kamu telah berdiam menurut ketetapan Allah, sampai hari Berbangkit. Maka inilah hari Berbangkit itu, tetapi kamu tidak meyakini(nya)." (QS. Ar-Rum 30: Ayat 56)

ูَูŠَูˆْู…َุฆِุฐٍ ู„َّุง ูŠَู†ْูَุนُ ุงู„َّุฐِูŠْู†َ ุธَู„َู…ُูˆْุง ู…َุนْุฐِุฑَุชُู‡ُู…ْ ูˆَู„َุง ู‡ُู…ْ ูŠُุณْุชَุนْุชَุจُูˆْู†َ

"Maka pada hari itu tidak bermanfaat  permintaan maaf orang-orang yang zalim, dan mereka tidak pula diberi kesempatan bertobat lagi." (QS. Ar-Rum 30: Ayat 57). (az).

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PT. CITRA SAMUDERA RAYA MEMASUKI TAHUN EMAS 2020๐Ÿ‘❤๐Ÿ‡ฎ๐Ÿ‡ฉ๐Ÿ™

TEKNIK ZIKIR PASRAH DIRI (TAWAKAL) UNTUK PENYEMBUHAN DIRI SENDIRI ๐Ÿ™

THERAPY ala Nabi SAW di RUMAH SEHAT AL-HIKMAH : Gratis KONSULTASI Spiritual ๐Ÿ™