PANCARAN CAHAYA CINTA DIBALIK CORONA ๐❤
Cikarang, SKJENIUS.COM.- Alhamdulillah ๐ Pagi ini, suasana terasa lebih indah dari beberapa hari sebelumnya. Udara cerah, mentari bersinar mesra menyapa bumi. Cahayanya menyinari pohon dan kembang yang semalam diguyur hujan. Burung-burungpun berkicau ceria memberikan salam tanda kesejukan dan indahnya pagi.
Terdengar desir angin membelai mesra dedaunan dan bunga yang sedang mekar di taman. Bunga melati dan kemuning pun menebar harum yang semerbak. Di sudut kebun kulihat tanaman buah naga, memamerkan buahnya yang merah merona. Semoga Bertambah Berkah hidup ini.
Damai di hati, damai di Bumi.
Selesai Shalat Dhuha, aku duduk di beranda belakang rumah, seraya bersyukur atas segala nikmat dan karunia-Nya hari ini. Di meja terhidang semangkuk bubur ayam dan segelas air bening. Perlahan kunikmati rezeki pemberian Allah pagi ini. Semoga menambah gizi dan energi. Terdengar alunan lagu, senandung menyambut pagi dari sound system di pojok beranda.
Sejurus kemudian, terdengar suara salam dari seorang anggota Dewan Kemakmuran Masjid Baiturahman, seraya minta izin untuk memulai proses penyemprotan desinfektan di seluruh Kawasan Masjid, rumahku dan rumah tetangga sekitarnya.
Bismillahirramanirrahiim ❤Semoga hari ini, menjadi awal sebuah semangat baru,
sebuah keinginan dan cita-cita baru, sebuah sandaran dan gambaran baru, sebuah spirit untuk kemajuan dan harapan baru. Losta Masta. ๐❤
Alhamdulillah, setelah beberapa hari, energi kita disedot oleh Corona. Setelah semua sumber daya babak belur menghadapi virus yang mencemaskan banyak suami isteri, bahkan para menteri dan seluruh petinggi negeri. Banyak orang khawatir, banyak orang berkomentar. Tidak sedikit pula para politisi yang memanfaatkan situasi untuk mencari panggung demi eksistensi dan kepentingan pribadi.

Akhirnya, kusadari, si Corona hanyalah petugas yang datang dari sisi-Nya, dikirim Sang Pencipta untuk mengingatkanku dan seluruh penduduk bumi bahwa aku, mereka dan kita semua sudah terlalu jauh dari Jalan-Nya. Lupa diri. Lupa Daratan, Lupa Lautan, Lupa kepada-Nya Sang Pencipta Diri. Sehingga kami jauh dari Cahaya-MU.
“Allah (Pemberi) cahaya (kepada) langit dan bumi. Perumpamaan cahaya Allah, adalah seperti sebuah lubang yang tak tembus, yang di dalamnya ada pelita besar. Pelita itu di dalam kaca (dan) kaca itu seakan-akan bintang (yang bercahaya) seperti mutiara, yang dinyalakan dengan minyak dari pohon yang berkahnya, (yaitu) pohon zaitun yang tumbuh tidak di sebelah timur (sesuatu) dan tidak pula di sebelah barat(nya), yang minyaknya (saja) hampir-hampir menerangi, walaupun tidak disentuh api. Cahaya di atas cahaya (berlapis-lapis), Allah membimbing kepada cahaya-Nya siapa yang dia kehendaki, dan Allah memperbuat perumpamaan-perumpamaan bagi manusia, dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.” (QS. An-Nuur: 35).
Dia "Tajalli" di dahapanku, Mewujudkan Kehadiran-Nya, Menegaskan Kuasa-Nya, sekaligus Menyatakan Kasih Sayang-Nya yang Tiada Tara. Aku pun Tenggelam dalam Samudera Cinta-Nya yang Tiada Bertepi. “Rabbanรข mรข khalaqta hรขdzรข bรขthilan subhรขnaka faqinรข ‘adzรขban nรขr. Ya Rabb kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa Neraka." (QS. Ali Imran ayat 191).
Alhamdulillah, di pagi hari yang cerah ini, barulah kupafahami yang diinginkan-Nya dengan mengirim Surat Cinta lewat si Corona ini. Ternyata jauh-jauh hari, bahkan sebelum aku lahir ke bumi, Dia telah mengingatkan,
"Sungguh Kami akan menguji kalian dengan sebagian rasa takut, rasa lapar, serta kekurangan harta, jiwa, dan buah. Dan berikanlah kabar gembira kepada orangorang yang sabar. (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: “Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun (sesungguhnya kami milik Allah dan hanya kepada-Nyalah kami kembali)“. (QS. Al Baqarah : 155-156).
Ayat di atas berisi janji Allah Swt, juga sekaligus SOLUSI dari-Nya. Maka Marilah kita Berserah Diri Pada Allah. Kembali Menata Diri, Berbisnis, Bersosial, Berbudaya dan Berpolitik sesuai Petunjuk-Nya. Semoga Allah mengangkat kembali si corona ke sisi-Nya. Semoga Sehat dan Sejahtera Rakyat Indonesia Merdeka dari corona. Aamiin Yaa Rabbal 'Alamin. ๐
“(Tidak demikian) bahkan barang siapa yang menyerahkan diri kepada Allah, sedang ia berbuat kebajikan, maka baginya pahala pada sisi Rabb-nya dan tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati ”.(QS. Al-Baqarah ayat 112).
Mari kita berdo'a : “Bismillaahir rohmaanir rohiim, Bismillaahisy syafi, bismillaahil kaafi bismillaahil mu’aafi, Bismillaahil la-dzi laa ya-dhur-ru ma’as-mihi syai-un fil ardhi walaa fis-samaa’i wahuwas samii’ul aliim. Allahumma Innaa A'udzubika Minal Wabaa' wal Balaa' coronavirus covid 19. Innalillahi wa inna ilaihi Raji'un .Laa haula wa laa Quwwata illa Billah." ❤ (az).
Komentar
Posting Komentar