RAHASIA KEKUATAN DO’A TANGKAL CORONAVIRUS ๐
Jakarta, SKJENIUS.COM.- Hikmah terbesar dari Wabah coronavirus covid 19 adalah, semakin kuatnya Keyakinan kita bahwa DO’A adalah Senjata Terkuat yang dikaruniakan Allah kepada hamba-Nya. Insya Allah dengan Do’a kita bersama dari lubuk hati paling dalam, penuh penyerahan diri, semoga rakyat Indonesia segera dibebaskan Allah dari wabah virus yang mencemaskan banyak orang itu.
Agar terhindar dari wabah penyakit seperti virus corona, umat Islam dianjurkan memperbanyak berdoa kepada Allah SWT. Nabi Muhammad SAW mengajarkan doa agar terhindar dari wabah penyakit yang sedang berlangsung, seperti wabah virus corona penyebab Pneumonia China atau Pneumonia Wuhan. Doa berlindung dari wabah penyakit diajarkan Rasulullah kepada para sahabat. Doa ini bersumber dari hadis sahih riwayat Abu Daud yang didapatkan dari Anas Radhiyallahu'anhu yang menyatakan bahwa Nabi Muhammad pernah mengucapkan doa tersebut.
ุงَُّูููู
َّ ุฅِِّูู ุฃَุนُูุฐُ ุจَِู ู
َِู ุงْูุจَุฑَุตِ َูุงْูุฌُُِููู َูุงْูุฌُุฐَุงู
ِ َูุณَِّูุฆِ ุงูุฃَุณَْูุงู
ِ ู
ِุซَْู
Allahumma inni Audzubika minal barasi wal jununi, wal judzami wa sayi’il asqam, misla (coronavirus).
“Ya Allah aku berlindung kepadamu dari penyakit belang, gila dan kusta, serta penyakit lain yang mengerikan, seperti virus corona.”
Selama ini, mungkin banyak orang diantara kita yang meremehkan do’a. Mereka menganggap, segala masalah bisa diselesaikan dengan usaha sendiri, tidak perlu doa. Doa dianggap sebagai sesuatu yang sia-sia dan tidak ada gunanya, sekadar ilusi, berharap pada sesuatu yang tidak ada wujudnya. Berbeda dengan usaha, yang jelas ukuran dan targetnya. Ada masalah, dicarikan solusinya, dan masalah dapat dipecahkan, atau target bisa didapatkan. Pendek kata, mereka merasa tidak penting untuk berdoa, cukup dengan usaha dan pikiran semata.
Padahal Doa itu senjata orang mukmin, juga pilar agama dan cahaya langit dan bumi. Sebagaimana ditegaskan oleh Rasulullah SAW, "Doa adalah senjata seorang Mukmin dan tiang (pilar) agama serta cahaya langit dan bumi.” (HR Abu Ya'la). Doa juga merupakan otak atau inti ibadah. Rasulullah bersabda, "Doa itu adalah otaknya ibadah." (HR Abu Dawud dan At-Tirmidzi). Doa juga merupakan sesuatu yang paling utama di sisi Allah. Rasulullah bersabda, "Tidak ada yang lebih utama (mulia) di sisi Allah daripada doa." (HR Ahmad)
Karena itu, sebagai orang yang Mengaku Beriman, berhati-hatilah, agar tidak Meremehkan, apalagi sampai mengabaikan doa. Maka, selain mengembangkan diri melalui berbagai kegiatan, hendaknya melakukan penguatan juga terhadap kemampuan berdoa. Jangan sampai terlalu fokus pada pengembangan sehingga doanya berkurang. Semoga kita semua menjadi orang yang ahli berdoa. Karena kekuatan Umat Islam itu di sini. Jadi, kalau orang Islam sampai lupa dengan doa, itu akan menjadikan mereka lemah lahir batin.

Namun demikian, saya juga menyadari bahwa mungkin saja sulit bagi seseorang untuk memahami apalagi meyakini semua bentuk doa yang diajarkan Rasulullah SAW tanpa kemurnian hati dan jiwa yang besar. Ada banyak bentuk doa seperti halnya keadaan jiwa. Seseorang berdo’a dengan cara tertentu ketika ceria dan dalam bentuk lain ketika terbebani oleh kesedihan atau rasa putus asa. Ketika seseorang berkembang secara spiritual, maka do’anya pun berbeda dari ketika seseorang tertindas oleh sejauh mana perjuangannya.
Jadi, kehadiran coronavirus selain ujian dari dari Allah juga membawa Hikmah terbukanya Hijab tentang Kekuatan Do’a. Alhamdulillah, mulai malam ini dapatlah kita memahami bahwa do’a sesungguhnya bukan saja sekedar permohonan (verbal). Lebih dari itu, doa adalah usaha yang nyata netepi rumus/kodrat/hukum Allah (Sunnatullah), sebagaimana tanda-tandanya tampak pula pada gejala kosmos. Permohonan kepada Allah dapat ditempuh dengan lisan. Tetapi PALING PENTING adalah do’a butuh penggabungan antara dimensi batiniah dan lahiriah (laten dan manifesto) metafisik dan fisik. Doa akan menjadi mustajab dan kuat bilamana doa kita berada pada aras hukum atau Kudrat Ilahiyah. Maka, dalam berdo’a, seyogyanya menggabungkan 4 unsur dalam diri kita; meliputi; hati, pikiran, ucapan, tindakan.
Maka, Marilah Kita Berdo’a semoga Rakyat Indonesia dapat segera terbebas dari wabah coronavirus,
“Bismillaahir rohmaanir rohiim, Bismillaahisy syafi, bismillaahil kaafi bismillaahil mu’aafi, Bismillaahil la-dzi laa ya-dhur-ru ma’as-mihi syai-un fil ardhi walaa fis-samaa’i wahuwas samii’ul aliim. Allahumma Innaa A'udzubika Minal Wabaa' wal Balaa' coronavirus covid 19. Innalillahi wa inna ilaihi Raji'un .Laa haula wa laa Quwwata illa Billah."
(Dengan nama Allah Rabb yang menyembuhkan. Dengan nama Allah Rabb yang mencukupkan. Dengan nama Allah yang dengan nama-Nya tidak ada sesuatupun yang berbahaya baik di bumi maupun di langit. Dan Dia adalah Rabb yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. Yaa Allah, kami Berlindung kepadamu dari gangguan wabah dan bala coronavirus covid 19. Semuanya datang dari-Mu. Ijinkan kami mengembalikannya kepada-Mu. Kami tiada daya dan Upaya, hanya Engkaulah Yang Maha Kuat.)
Komentar
Posting Komentar