SAMUDRA GROUP : BISNIS BERLANDASKAN SPIRITUALITAS DAN KEARIFAN LOKAL NUSANTARA
Jakarta, SKJENIUS.COM.- Manajemen Samudera Group sangat menyadari pentingnya aspek spiritualitas dalam bekerja. Karena itulah, Chairman Samudera Group, KGPH Eko Gunarto Putro senantiasa mengingatkan, Keberhasilan bisnis akan diperoleh jika berbisnis dilandasi nilai-nilai spiritual. Sehingga, seluruh karyawan difasilitasi perusahaan untuk mengikuti Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Pembinaan Mental Spiritual yang diselenggarakan LPK President bekerjasama dengan Spiritual Business Consultant.
Demikian disampaikan Direktur Human Resource Development (HRD), PT. Mutiara Samudra Biru, Masrul Chaniago, S.Sos menjawab pertanyaan wartawan seputar “Pentingnya Pembinaan Mental Spiritual Bagi Karyawan Millenial”, di Kantornya, Pejaten Office Park, Jakarta Selatan. “Pembinaan Mental Spiritual adalah usaha untuk memperbaiki dan memperbaharui suatu tindakan atau tingkah laku seseorang melalui bimbingan mental atau jiwanya sehingga memiliki kepribadian yang sehat, akhlak yang terpuji dan bertanggung jawab dalam menjalani kehidupan,” imbuhnya.
Menurut Direktur HRD dari satu anak Perusahaan Samudera Group itu, Spiritualitas yang dikembangkan di tempat kerja diharapkan dapat memulihkan kembali harmoni dalam hidup secara keseluruhan. “Seorang karyawan yang lekat dengan nilai-nilai spiritualitas dalam kehidupannya pasti akan bekerja lebih profesional. Selain itu, ia takut untuk melakukan kecurangan-kecurangan. Ia tak hanya takut dengan sanksi dari perusahaan tempatnya bekerja, tapi juga takut dengan sanksi Ilahi yang akan ia terima di akhirat kelak,” papar Masrul Chan.
Masrul mengingatkan, Karyawan adalah kunci utama kesuksesan suatu bisnis. Karena itulah sebagai HRD dan Pebisnis kita perlu melakukan Pembinaan secara Terstruktur, Sistematis dan Massive dalam Membangun Kekuatan Spiritual dan Kecerdasan Budaya karyawan. “Sehingga mereka Menjadi Manusia Serba Bisa yang mampu Menyinergikan Intelektualitas, Kecerdasan Spiritual dan Nilai Luhur Kearifan Lokal yang ada di Nusantara dalam upaya Menuju Sukses Bersama,” kata Direktur HRD, PT. Mutiara Samudra Biru itu.
Selanjutnya, Masrul Chaniago, S.Sos memaparkan upaya yang dilakukan Manajemen PT. Mutiara Samudra Biru dalam mengelola karyawan dan Crew Kapal mereka. “Dibandingkan dengan sistem produksi, sistem pemasaran atau sistem keuangan, sistem pengelolaan karyawan memang dapat dikatakan lebih njlimet. Ini dapat dimaklumi mengingat yang diatur adalah manusianya,” kata Masrul.
Namun demikian, kata Masrul, jika kita telaten, Insya Allah cara membuat sistem pengelolaan karyawan sebenarnya tidak terlalu sulit. Masrul mengungkapkan “Trik Jitu Pengusaha Cerdas Mengelola SDM.” Dikatakannya, terdapat 12 pilar pengelolaan karyawan yang diterapkan di PT. Mutiara Samudra Biru.
- Membuat Visi & Misi Usaha. Karyawan perlu diberikan Pengetahuan tentang Visi & Misi Perusahaan. Sehingga mereka mengerti dan dapat melaksanakan pekerjaan untuk mencapai tujuan sebenarnya yang kita inginkan;
- Membuat Struktur Organisasi Usaha. Bisnis tidak sama dengan dagang. Dagang bisa kita tangani sendiri, namun bisnis memerlukan organisasi bisnis. Supaya teratur, organisasi bisnis tersebut perlu dibuatkan struktur organisasinya;
- Membuat Deskripsi Pekerjaan (Job Description) Karyawan. Jika posisi karyawan sudah ditentukan dalam struktur organisasi usaha, maka langkah selanjutnya adalah membuat deskripsi pekerjaan karyawan;
- Membuat Peraturan Perusahaan. Kita perlu membuat aturan internal Perusahaan yang harus dipatuhi karyawan. Tujuannya adalah untuk mengatur kinerja karyawan dan mengarahkan kinerja mereka untuk mencapai visi dan misi usaha bersama;
- Membuat Peraturan Disiplin Karyawan. Karyawan itu manusia biasa dari berbagai latar belakang. Di Indonesia, etos kerja dan kedisiplinan menjadi penghambat utama kemajuan. Untuk itulah diperlukan aturan disiplin karyawan;
- Membuat Kontrak Kerja Karyawan. Agar Produktifitas perusahaan makin meningkat, diperlukan sarana untuk mengikat produktifitas karyawan dengan kontrak kerja karyawan;
- Membuat Sistem Penghargaan & Hukuman (Reward & Punishment). Karyawan yang produktif sesuai target perusahaan akan mendapatkan reward. Sedangkan karyawan yang tidak produktif atau melakukan pelanggaran/kejahatan akan mendapatkan punishment;
- Membuat Sistem Promosi & Demosi. Bekerja terus menerus pada satu bidang dalam jangka waktu yang lama akan menimbulkan kejenuhan. Kejenuhan awal dari menurunnya produktifitas. Untuk menghindari hal ini perlu dibuat sistem promosi atau demosi;
- Membuat Sistem Regenerasi & Kaderisasi. Kita semua berharap usaha kita akan hidup dalam jangka panjang. Untuk itu perlu dibuat system regenerasi dan kaderisasi agar ada yang bisa menjalankan usaha kita selanjutnya;
- Membuat Sistem Gaji & Kesejahteraan Karyawan. Untuk mendapatkan produktifitas karyawan, kita harus mampu memenuhi harapan mereka akan gaji dan kesejahteraan karyawan;
- Membuat Prosedur Standar Operasi (SOP). Kita harus menciptakan sebuah system mampu mempertahankan produktifitas meskipun karyawannya berganti. Inilah yang disebut Standard Operating Procedure (SOP);
- Melakukan Pembinaan Mental dan Spiritual sert Religius Karyawan secara teratur dan berkesinambungan.
“Keduabelas hal tersebut diatas disebut sebagai Pilar Pengelolaan Karyawan. Kurang satu pilar saja akan melemahkan struktur bangunan perusahaan. Mari kita bangun perusahaan kita dengan ke-12pilar yang kokoh tersebut. Semoga tulisan ini memberi inspirasi Anda, terutama Para Karyawan Samudera Grroup, Khususnya karyawan PT. Mutiara Samudra Biru. Selamat Berkarya. Semoga Sukses Selalu,” pungkas Masrul Chan. (az).
Komentar
Posting Komentar