SHALAT KHUSYU’ MENGOBATI SEGALA MACAM PENYAKIT


Jakarta, SKJENIUS.- Pertanyaan menarik disampaikan seorang sahabat FB saya yang dalam Profil FB dituliskan statusnya sebagai mahasiswa di Universitas Islam Negeri Imam Bonjol, Padang, “Bagaiamana caranya agar kita bisa mengalami Shalat Khusyu’⁉️

Pertanyaan ini menarik kerena yang bertanya seorang Pemuda, Tercatat dalam Status Profilnya di FB sebagai Mahasiswa. Mengapa menarik karena hal itu menunjukkan perhatian yang serius dari yang bersangkutan tentang Kualitas Shalat yang menjadi Tiang Dienul Islam itu. Pertanyaan tersebut disampaikan ketika yang bersaangkutan membaca sebuah Firman Allah yg kutipan artinya saya posting beberapa hari lalu. 

“Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat kecuali bagi orang-orang yang khusyu’, (yaitu) orang-orang yang meyakini bahwa mereka akan menemui Rabb-nya dan bahwa mereka akan kembali kepada-Nya”. (Al-Baqarah: 45-46)

Semoga diantara pembaca dapat memberikan jawaban atas pertanyaan tersebut diatas dengan baik dan benar menurut Allah dan Rasul-Nya. Sebagai bahan kajian kita bersama perihal Shalat Khusyu’, semoga tulisan saya selanjutnya dapat dijadikan bahas diskusi kita bersama. Menurut pendapat saya perlu kita samakan pemahaman dan persepsi kita tentang tenang Shalat dan Khusyu’ itu sendiri. 

Shalat merujuk kepada ibadah pemeluk Islam. Menurut syariat Islam, praktik salat harus sesuai dengan segala petunjuk tata cara Nabi Muhammad sebagai figur pengejawantah perintah Allah. Umat muslim diperintahkan untuk mendirikan salat karena menurut Surah Al-'Ankabut dapat mencegah perbuatan keji dan mungkar. “Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan- perbuatan) keji dan mungkar.” (QS. Al ‘Ankabut: 45).

Sementara itu, dalam QS Al- Baqarah 45-46 disebutkan, bahwa orang yang khusyu itu adalah orang yang senantiasa yakin akan pertemuannya dengan Allah dan mereka akan kembali kepada-Nya. Keyakinan (akan pertemuannya dengan Allah) adalah sebuah “KESADARAN” dengan sepenuh hati yang ada didalam jiwa. Semoga Kita semua dapat Menyadarinya.🙏

Jadi, secara sederhana KHUSYU’ adalah sebuah “KESADARAN”. Sehingga shalat yang khusyu’ adalah shalat yang dilakukan dengan penuh kesadaran bahwa setiap sikap dan gerakan merupakan komunikasi batin dengan Allah SWT.

Shalat merupakan aktivitas hati (jiwa) yang disinergikan dengan aktivitas pikiran dan gerakan jasad. Jadi, Shalat hakikinya merupakan komunikasi batin antara hamba dengan Rabb-nya. Apabila hubungan batin (khusyu’) tidak terbangun maka shalat yang dilakukan tidaklah sempurna bahkan sia-sia karena komunikasi batin dengan Allah tidak terjalin.

Membangun khusyu’ dengan cara Pasrah Diri, menatap satu titik di tempat sujud, memahami arti bacaan, menghadirkan Allah didalam hati, dan sebagainya ternyata tidaklah mudah, atau sulit bahkan teramat sulit. Menatap titik ditempat sujud memang membantu agar pandangan mata tidak kemana-mana, akan tetapi tidak membantu mencegah pikiran untuk tidak kemana-mana.

Demikian pula dengan Pasrah Diri, mempraktekkan Pasrah Diri dalam shalat adalah membutuhkan ketenangan hati dan ketentraman jiwa. Karena shalat itu sesungguhnya adalah aktivitas hati (jiwa), bukan aktivitas pikiran. Maka tidak perlu konsentrasi, harus pasrah Diri dan menenangkan. Imam Ali bin Abi Thalib KWJ menjelaskan, “Khusyu tempatnya ada di hati. Ia adalah perasaan di dalam jiwa yang nampak dari anggota badan dalam bentuk ketenangan dan ketawadhukan. Khusyu merupakan buah dari kokohnya keyakinan di dalam hati terhadap pertemuan dengan Allah.”

Jadi untuk mencapai rasa Khusyu’ dalam shalat kita perlu melatih ketenangan pikiran dan ketentraman jiwa. Cara dengan melatih Teknik Zikir Al-Hikmah. Teknik Zikir Al-Hikmah juga melatih kita untuk Pasrah Diri kepada Allah. Teknik Zikir Al-Hikmah adalah suatu keadaan diam di suatu tempat yang tenang dalam posisi rileks, mengatur pernafasan dan mengucapkan Asma ALLAH.  Selain memiliki kekuatan untuk menghubungkan hamba dengan Allah , zikir juga memberi manfaat meningkatkan Kesadaran, Relaksasi, Ketentraman Hati dan Ketenangan Jiwa.

Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan berzikir (mengingat) Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram (Qs. ar-Ra’du: 28).

Dalam tahap awal Zikir, denyut jantung, pernafasan, gelombang otak melambat, otot-otot mengendur dan pengaruh efinefrin dan hormon-hormon yang berkaitan dengan stres akan menyusut, sehingga akan tercapai suatu titik relaksasi di dalam fikiran dan jiwa orang yang berzikir. Sehingga ia merasa tenang dan Damai

Apabila badan sudah terasa nyaman, pertanda  terjadinya hubungan (connectinc) dengan Allah. Pada saat  inilah kita menyerahkan segala persoalan hidup dan kehidupan serta penyakit yang diderita kepada-Nya ucapkan perlahan dalam hati dengan penuh kepasrahan : "Innaa lillaahi wa innaa ilaihi raaji`uun”. (Q.S. Al-Baqarah : 156).

Selamat Melatih Teknik Zikir Al-Hikmah. Semoga Anda menemukan ketenangan hati dan Kepasrahan Diri. Insya Allah, secara bertahap Anda akan mengalami Shalat Khusyu’. (az).




Komentar

Postingan populer dari blog ini

PT. CITRA SAMUDERA RAYA MEMASUKI TAHUN EMAS 2020👍❤🇮🇩🙏

TEKNIK ZIKIR PASRAH DIRI (TAWAKAL) UNTUK PENYEMBUHAN DIRI SENDIRI 🙏

THERAPY ala Nabi SAW di RUMAH SEHAT AL-HIKMAH : Gratis KONSULTASI Spiritual 🙏