MEMBANGKITKAN KESADARAN MANUSIA INDONESIA SEBAGAI PEWARIS DNA UNGGUL PARA LELUHUR NUSANTARA
Jakarta, SKJENIUS.COM. - Saudaraku ❤ Pernahkah Anda Berhenti Sejenak dari Berbagai Kesibukan Duniawi yang Menyita Waktu, Pikiran dan Tenaga. Sehingga dapat Merenung dan Bertanya kepada diri sendiri, "Mengapa kita dilahirkan sebagai Rakyat Indonesia. Apa tujuan Allah menempatkan kita di Bumi Nusantara ini. Kenapa Kehidupan kita hari ini, seakan sudah digantangi orang lain yang bukan Bumiputera ⁉🤭
Bukankah kita mendiami Tanah Air yang Kaya Raya, Bumi Subur, Lautnya Luasa, Negeri yang kaya raya dengan Sumber Daya Alam, Namun 24 juta penduduknya masih hidup di bawah garis kemiskinan. Sekitar 70 juta orang buruh hanya mendapat Upah Minimum Provinsi, sekitar Rp.1,5 juta - Rp. 4,9 juta. Sementara itu, masih ada 7 juta orang menganggur ‼🤦♂️
Saudaraku ❤ Tahukah Anda bahwa kita, para Pewaris Budaya Nusantara ini adalah juga mewarisi DNA Unggul dari Nenek Moyang kita.? Pasalnya, para ahli sejarah dan antropolog melalui test DNA telah membuktikan bahwa Nenek Moyang kita adalah manusia modern di zamannya yang mendiami Tatar Sunda di Bumi Nusantara ini.
Beliau-beliau itu mempunyai kebudayaan yang luhur berbasiskan Spiritualitas dan Peradaban Adhi Luhung. Nenek Moyang kita senantiasa mengutamakan Olah Rasa, Olah Cipta dan Olah Karsa dalam kehidupan sehari-hari Beliau. Sehingga dapat mewujudkan sebuah Karya yang Luar Biasa. Sampai saat ini, kita masih bisa menyaksikan kehebatan Borobudur, juga sulit kita menemukan orang yang pandai membuat Keris seperti Keris Pusaka para Leluhur kita.
Pada tahun 2008 yang lalu,sekumpulan penyelidik antarbangsa yang terdiri dari Pedro Soares, Jean Alain Trejaut, Jun-Hun Loo, Catherine Hill, Maru Mormina, Chien-Liang Lee, Yao-Ming Chen, Georgi Hudjashov dan lain-lain telah mengemukakan hasil kajian mereka yang mendapati bahawa terdapat migrasi berlaku dari kawasan Kepulauan Asia Tenggara ke tempat-tempat lain,yang lebih tua dari mana-mana migrasi manusia di China mahupun Taiwan.

Semua penyelidik ini datang dari pelbagai institusi tersohor dunia seperti, University of Leeds, University of Cambridge,University of Glasgow, The Australian National University dan University of Oxford. Kajian ini mmengungkap misteri kepada kewujudan orang Melayu di Asia Tenggara telah mampu dipetakan dengan kukuh dengan bukti DNA; bahwa mereka sebenarnya adalah pribumi tertua di Asia Tenggara.
Mungkin Anda pernah mendengar atau membaca Kisah tentang benua Atlantis tidak pernah surut dibahas oleh masyarakat dari masa ke masa. Atlantis sendiri adalah kota legendaris yang digambarkan dalam karya filsuf Yunani Plato (sekitar 429 – 347 SM) ? Kisah Atlantis pertama kali muncul dalam buku Timaeus dan Critias yang terbit pada 347 SM, buku-buku itu dibuat oleh seorang filsuf dan matematikawan Yunani, yang bernama Plato.
Geografis Atlantis di dalam buku Critias digambarkan sangat makmur. Tanah Atlantis adalah tanah yang terbaik di dunia dan karenanya mampu menampung pasukan dalam jumlah besar. Tanah itu juga mendapatkan keuntungan dari curah hujan tahunan, memiliki persediaan yang melimpah di semua tempat. Orichalcum bisa digali di banyak wilayah di pulau itu. Pada masa itu Orichalcum lebih berharga dibanding benda berharga apapun, kecuali emas. Di pulau itu juga banyak terdapat kayu untuk pekerjaan para tukang kayu dan cukup banyak persediaan untuk hewan-hewan ternak ataupun hewan liar, yang hidup di sungai ataupun darat, yang hidup di gunung ataupun dataran. Bahkan di pulau itu juga terdapat banyak gajah.
Sementara itu, Prof. Arysio Santos dari Barzilia, dalam bukunya "“Atlantis : The Lost Continent Finally Found” karangan Prof. Arysio Santos menyatakan bahwa Atlantis itu dulunya ada di Indonesia. Seiring dengan itu, Stephen Oppenheimer yang menulis buku "Eden in The East: Benua yang tenggelam di Asia Tenggara", menyebutkan, catatan oseanografis menunjukan muka laut naik 120 meter dari 3 banjir besar. Air terakhir itu meyebar luar di paparan-paparan benua yang datar dan membentuk pulau. Oppenheimer mengatakan, banjir tersebut terjadi mendadak dan orang-orang yang masih hidup di Zaman Batu itu membawa caeritanya ke dalam cerita-cerita rakyat. Sekitar 25.000 tahun sebelum masehi bumi penuh es. Daerah diatas dan di bawah khatulistiwa sangat dingin. Bentuk muka Asia Tenggara sekitar 20.000 tahun yang lalu tidak seperti yang sekarang ini yang berbentuk kepulauan. Dulu, Asia tenggara membentuk satu kontinental yang disebut Paparan Sunda (Sundaland) yang tidak bisa dipisahkan oleh laut
Jadi, Anda dan Saya serta para Bumiputera lainnya harus mepunyai Kesadaran (consciousness) bahwa kita Mewarisi DNA yang Unggul. Lihatlah bagaimana tidak unggul, Nenek Moyang kita Menggali Sungai Citarum, Beliau Membangun Rumah Gadang dengan 3 lumbung di halamab. Nenek Moyang kita membangun Candiri Borobudur dan Prambanan. Beliau-beliau itu juga menciptakan berbagai Falsafah Kehidupan, aturan adat dan karya sastra yang luar Biasa.

Tidak seperti sekarang ini. Kita mendiami wilayah yang kaya raya. Alamnya indah, dikelilingi Samudera Biru. Namun sayangnya tanah dipijak sudah jadi milik orang lain. Sumber Daya Alam banyak tergadai. Tambang Batu Bara, Nikel, juga Tambang Emas sudah banyak yang dikuasai China dan Amerika. Bahkan Menurut Menteri Keuangan Indonesia, Sri Mulyani: 1 Orang Indonesia Tanggung Utang Negara Rp 13 Juta.
Saudaraku ❤ Marilah kita berhenti sejenak, I'TIKAF. Dalam kesunyian I'tikaf, mari kita simak dan hayati Firman Allah berikut ini:
"Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya. Kemudian Kami kembalikan dia ke tempat yang serendah-rendahnya (neraka), Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh; maka bagi mereka pahala yang tiada putus-putusnya." (QS. At Tin : 4).
Mungkin, masih banyak orang tidak memahami dirinya dengan baik, baik itu karakter, sikap, maupun potensi yang ada di dalam dirinya. Mungkin hal ini juga terjadi pada Anda. Akibat dari ketidakmampuan mengenali diri sendiri, Anda tak dapat menggali lebih dalam kelebihan-kelebihan yang dimiliki sehingga potensi itu akan selamanya terpendam tanpa pernah muncul ke permukaan.
Menjadi manusia sempurna adalah keinginan setiap manusia, tidak peduli status sosialnya, jenis kelaminnya, ras sukunya, semuanya ingin menggapai manusia sempurna. Tentunya, kata sempurna tidak dapat lepas dari perjalanan tafsir manusia yang kait berkelindan dengan waktu, peradaban, dan kemajuannya di zamannya.
Mari kita simak dan hayati Sabda Rasulullah SAW berikut ini: “Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia” (HR. Ahmad, ath-Thabrani, ad-Daruqutni. Hadits ini dihasankan oleh al-Albani di dalam Shahihul Jami’ no:3289).
Saudaraku ❤ Marilah kita berusaha menjadi pribadi yang bermanfaat bagi orang lain. Yuk...Kita Bela Kaum yang Tertindas, kita Santuni Yatim dan Dhu'afa serta Memberdayakan Masyarakat yang Terpinggirkan dalam Pembangunan. Mari kita berupaya memberi Solusi atas berbagai problem ekonomi dan keuangan yang dihadapi masyarakat Indonesia. Memberikan manfaat kepada orang lain, maka manfaatnya akan kembali untuk kebaikan diri kita sendiri. Aamiin 🙏 (az).
Komentar
Posting Komentar