MEMADUKAN KEKUATAN SPIRITUAL DAN UPAYA MEDIS DALAM MENGATASI CORONA



Jakarta, SKJENIUS.COM.- Bismillah. Semoga Allah melindungi kita semua dan semoga Allah mengembalikan coronavirus ke asalnya. Namun demikian dibalik wabah penyakit yang mencemaskan itu, kita patut bersyukur karena banyak Hikmah yang dapat kita ambil dan banyak pelajaran yang kita dapat. 

“Ya Rabb kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa Neraka.” (QS. ‘Ali Imran : 191).

Pandemi COVID-19 akan mengubah wajah dunia selamanya. Sunnatullah bekerja untuk memperbaiki kembali keseimbangan Alam Semesta. Sekaligus Melalui peristiwa yang menakutkan banyak orang ini, nampaknya Allah sedang Menata Ulang Jagad Raya ini. Banyak pemikir memprediksikan akan terjadi perubahan Besar-besaran dalam denyut kehidupan di Pantas Politik dan Ekonomi Dunia, bahkan Cara Beribadah setelah wabah virus corona berlalu.

“Hai orang-orang yang beriman, barangsiapa di antara kamu yang murtad dari agamanya, maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan mereka pun mencintai-Nya, yang bersikap lemah lembut terhadap orang yang Mukmin, yang bersikap keras terhadap orang-orang kafir, yang berjihad di jalan Allah, dan yang tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui.” (QS. Al-Maaidah: 54).

Ibnu Katsir mengatakan, “man yartadda minkum ‘an diinihi” adalah mereka adalah orang yang berpaling dari menolong agama-Nya dan menegakkan syariah-Nya. Diterangkan pula oleh beliau, orang tersebut kembali dari kebenaran kepada kebatilan.

Janji Allah

Apa yang disampaikan Allah Subhanahu Wata’ala Surat dalam Surat Al Maidah:51 sampai 55, rupanya sama persis dan nyata dengan kondisi di wilayah kita saat ini. Entah disadari atau tidak kita menyaksikan munculnya para kaum pembela pemimpin kafir yang justru datang dari orang Muslim sendiri. Mereka adalah kelompok-kelompok yang tidak terima dengan ayat Allah ini. Mereka bahkan mengklaim dirinya beriman –sebagian bahkan—dikenal tokoh Islam.

Nah, melalui wabah coronavirus ini, Alllah Menyapa kita semua agar kembali kepada-Nya. Dalam tasbihnya kepada Allah, ternyata coronavirus telah MENGUBAH Gaya Hidup dan Cara Berpikir Manusia, terutama di Bumi Nusantara ini. Namun sayangnya, Masih banyak di antara kita yang semata mengandalkan LOGIKA dan Aturan Medis dalam menyikapi wabah corona ini. Sehingga banyak orang lupa bahwa DO’A adalah Senjata Ampuh Bagi Orang Beriman. Dan sebaik-baiknya tempat untuk berdo’a adalah Masjid⁉️

Tentu saja Prihatin sekaligus RISAU melihat kenyataan bahwa banyak orang seakan meremehkan urusan do’a. Apakah mereka tidak percaya lagi bahwa selama kita mengandalkan Yang Maha Kuasa, maka tak musibah yang tak bisa diatasi. Kenapa malu mengandalkan Yang Maha Kuasa? Kenapa mereka tidak mau mengandalkan do’a? Padahal Allah telah menegeaskan, 

“Dan Rabbmu berfirman: “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina“.(QS. Ghafir: 60)

Karena itulah, Allah mengingatkan kepada mereka yang termasuk golongan “man yartadda minkum ‘an diinihi”, bahwa Allah akan Membangkitkan KAUM BARU. Mereka itu dalam istilah Guru Mursyid kita, Allahyarham K.H Abdurrahman Siregar disebut sebagai “GENERASI AL-MAIDAH 54”. Generasi yang CINTAKepada Allah dan Allah pun CINTA Kepada mereka. Karena itu, mereka pun berbondong-bondong mendatangi Masjid untuk Berdo’a dan Mengetuk Pintu Langit agar Allah berkenan mengembalikan coronavirus ke asalnya.


MEMADUKAN ATURAN MEDIS DAN KEKUATAN SPIRITUAL

Tentu saja sebagai orang Beriman kita pun wajib menjaga kesehatan dan mengikuti aturan medis, terutama dalam mencegah penularan wabah corona. Tapi jangan sampai kita meninggalkan masjid. Justru sebaliknya, inilah saat yang tepat kita melakukan “Self-quarantine” di masjid dengan melaksanakan I’tikaf.

Namun demikian, sesuai dengan aturan medis hanya mereka yang benar-benar sehat-setelah melalui pemeriksaan medis-yang boleh Ikut Self-quarantine” di masjid. Sehingga mereka dapat Berzikir, Khataman dan Berdo’a secara berkesinambungan yang mungkin tidak bisa dilakukan oleh DKM Masjid ataupun pegawai kementerian agama.

Mereka yang I’tikaf ini berperan sebagai Pasukan Wirid yang berzikir dan berdo’a secara berkelanjutan dengan cara bergilir sesuai team yang dibentuk dalam upaya menjemput Solusi Langit. Sehingga Masjid pun “hidup” selama 24 jam. Semoga hal ini dapat menarik simpati Langit. Zikir Berjamaah yang berkesinambungan ini adalah seumpama Generator yang dapat menambah semangat dan menguatkan keimanan masyarakat yang di luar masjid. 

Bagi Orang Beriman dan Beraqal, Insya Allah banyak Cara bisa dilakukan agar mereka tetap bisa Shalat berjamaah di Masjid, sekalipun corona mewabah. Karena mereka YAKIN bahwa Masjid adalah Tempat Terbaik  untuk Ibadah, Zikir dan Berdo’a. Juga Untuk I’tikaf (Self Quarantine) dan Memohon SOLUSI Terbaik  dari Allah dalam MENETRALISIR wabah corona yang mencemaskan itu.

Namun, dalam hal Keyakinan, Memang Tidak bisa dipaksanakan. Jika mereka sudah kena penyakit WAHN, CINTA DUNIA dan TAKUT MATI karena corona, maka seribu satu DALIH pun akan dikeluarkan untuk membenarkan pendapatnya. Maka tak sempat lagi Untuk mencari SOLUSI agar tetap bisa berjamaah di Masjid dan tetap mengikuti aturan medis dalam menangkal corona ⁉️🤭
🤝
PADAHAL APA SULITNYA Membuat Bilik desinfektan ?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PT. CITRA SAMUDERA RAYA MEMASUKI TAHUN EMAS 2020👍❤🇮🇩🙏

TEKNIK ZIKIR PASRAH DIRI (TAWAKAL) UNTUK PENYEMBUHAN DIRI SENDIRI 🙏

THERAPY ala Nabi SAW di RUMAH SEHAT AL-HIKMAH : Gratis KONSULTASI Spiritual 🙏