INDONESIA TAK HARUS LOCKDOWN, TAPI PERLU I'TIKAF NASIONAL 👍❤🙏
Jakarta, SKJENIUS.COM.- Bismillah 🙏 Jangan Panik, Ayo Cuci Tangan, Asupan Sehat, Minum Wedang Jahe, Temulawak, Sari Kunyit, Zikir, Tilawah Qur'an dan Shalat Tahajud untuk Imunitas Tubuh dan serta Sujud Nusantara dalam I'TIKAF NASIONAL untuk Menjemput Pertolongan Allah. Jadi, masyarakat tidak perlu panik namun tetap WASPADA sebagai langkah antisipasi virus Corona. Pasalnya, penularan virus Corona tidak sebegitu cepat atau seganas seperti yang beredar di Media Sosial.
Demikian disampaikan Chairman Samudera Group kepada wartawan, selesai menghadiri MEETING PREPARATION Pelatihan "Sales of The Year 2020" di Meeting Room Samudera Group, Pejaten Office Park, Jakarta Selatan. "Indonesia tidak harus lockdown, namun perlu I'tikaf Nasional," tambahnya.
Kangjeng Eko yang juga adalah seorang Spiritual Business Consultant itu memaparkan dampak buruk diterapkannya status Lockdown terhadap Indonesia. Hal itu disampaikan Kangjeng Eko menajawab pertanyaan wartawan dalam menanggapi desakan sejumlah pihak yang menginginkan pemerintah pusat menerapkan status Lockdown dalam rangka mencegah penyebaran Virus Corona (Covid-19).
Menurut Kangjeng Eko , status Lockdown justru akan bisa membuat negara kacau. Hal ini diakibatkan terbatasnya aktivitas di luar rumah sehingga cadangan makanan pun harganya akan melambung tinggi. Kondisi ini tentunya akan memicu masyarakat berpenghasilan rendah cemburu akan keadaan masyarakat golongan atas. "Kalau ada (makanan), kalau enggak ada? Kalau pun ada harganya mahal, duitnya enggak kesampaian, akhirnya ada kecemburuan sosial, akhirnya munculnya Chaos," ujarnya.
Menyikapi kondisi saat ini, langkah pemerintah untuk membatasi ruang publik sebatas untuk bersosialisasi (social distance) saja dirasa belum efektif dijalankan dan sangat perlu disosialisasikan. Sosialisasi ini perlu dilakukan agar masyarakat paham dan sadar akan pentingnya untuk tidak berinteraksi sosial sementara waktu.
Kangjeng Eko, berpendapat sebaiknya pemerintah mengarahkan masyarakat melakukan I'tikaf secara Nasional, sebagai langkah mengarahkan social distance itu, sesuai dengan tuntutan Islam. Artinya dalam upaya pencegahan penyebaran virus corona saat ini adalah mengurangi mobilitas masyarakat dari satu tempat ke tempat lain. Namun, masyarakat diarahkan untuk I'tikaf agar bisa melakukan Taubat Nasional, Sujud Nusantara, dan Do'a Istighatsah Berjamaah di Masjid.
Selanjutnya Kangjeng Eko menyampaikan sebuah peringatan dan sekaligus SOLUSI dari Allah dalam Firman-Nya, “Sungguh Kami akan menguji kalian dengan sebagian rasa takut, rasa lapar, serta kekurangan harta, jiwa, dan buah. Dan berikanlah kabar gembira kepada orangorang yang sabar. (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: “Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun (sesungguhnya kami milik Allah dan hanya kepada-Nyalah kami kembali)“. (QS. Al Baqarah : 155-156).
Ayat di atas berisi janji Allah Swt, juga sekaligus SOLUSI dari-Nya. Seolah-olah Dia berkata, “Kami benar-benar akan menguji kalian dengan rasa takut yang akan Kami kirimkan kepada kalian. Kami akan membuat manusia berkuasa atas kalian untuk melihat siapa yang takut di antara kalian dan siapa yang tidak takut, sekaligus memperlihatkannya ke permukaan.”
Dengan pengetahuan azali-Nya, sebenarnya Allah sudah tahu, namun Dia ingin memperlihatkan siapa yang takut dan siapa yang tidak takut di antara kalian, karena kekuasaan dan kehendak adalah milik -Nya. Rasa takut adalah salah satu bentuk ujian. Manusia takut akan gempa, kelaparan, kehausan, serta musuh yang terlihat dan yang tidak terlihat, seperti coronavirus yang mewabah saat ini. Rasa takut tersebut merupakan ujian baginya.
Lalu Allah memberi Solusi agar kita mengembalikan Masalah atau Ujian itu kepada-Nya. "(yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: “Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun (sesungguhnya kami milik Allah dan hanya kepada-Nyalah kami kembali)“. (QS. Al Baqarah : 156).
Yuk..Kita kembali Kepada-Nya dan Berserah Diri Pada Allah serta Memohon Pertolongan-nya melalui I'tikaf Nasional. Sebagaimana hal itu dilakukan oleh Ashabul Kahfi yang lari ketakutan dari kejaran Penguasa yang dzalim. Dalam keadaan yang tak menentu, ketujuh pemuda itu saling bertukar pikiran. Tiba-tiba datanglah ilham dari Allah SWT. Alquran surah al-Kahf ayat ke-16 mengabadikan momen tersebut: "Dan apabila kamu meninggalkan mereka dan apa yang mereka sembah selain Allah, maka carilah tempat berlindung ke dalam gua itu, niscaya Tuhanmu akan melimpahkan sebagian rahmat-Nya kepadamu dan menyediakan sesuatu yang berguna bagimu dalam urusan kamu.”
Seiring dengan itu, Kangjeng Eko menyampaikan sebuah Hadits dari Anas bin Malik رضي الله عنه, Rasulullah ﷺ bersabda:
إِنَّ اللهَ تَعَالَى إِذَا أَنْزَلَ عَاهَةً مِنَ السَّمَاءِ عَلَى أَهْلِ الأرْضِ صُرِفَتْ عَنْ عُمَّارِ الْمَسَاجِدِ.
Sesungguhnya apabila Allah ta'ala menurunkan penyakit dari langit kepada penduduk bumi maka Allah menjauhkan penyakit itu dari orang-orang yang meramaikan masjid." Hadits riwayat Ibnu Asakir (juz 17 hlm 11) dan Ibnu Adi (juz 3 hlm 232).
Namun demikian, Kangjeng Eko mengingatkan sebelum pelaksanaan I'tikaf Nasional, tentu saja tindakan preventif sesuai aturan medis dan Sunnatullah perlu dilakukan, antara lain,
- Melakukan Sterilisasi Masjid dan sekitarnya dengan desinfektan untuk pemusnahan atau eliminasi semua mikroorganisme, termasuk spora bakteri dan coronavirus covid 19 yang sangat resisten,
- Memeriksa para calon peserta I'tikaf lewat medical check up, sehari sebelum I'tikaf, atau sesuai saran para dokter,
- Menyiapkan Team Work Kepanitiaan I'tikaf yang solid dan penuh dedikasi,
- Menyiapkan Anggaran untuk konsumsi para peserta I'tikaf,
- Menyiapkan Team Medis yang akan mengawasi dan menjaga kesehatan peserta I'tikaf,
- Menyiapkan beberapa Orang Qari untuk memimpin shalat, pembacaan Wirid Al-Hasyr dan Do'a bersama lainnya,
- Menyiapkan seorang Ulama yang akan memberi Taushiyah, Bimbingan Spiritual dan Konsultasi selama I'tikaf.
Program I'tikaf:
1. Mandi Tobat,
2. Shalat Tobat,
3. Sujud Nusantara,
4. Tilawah Qur'an,
5. Shalat Jamaah,
6. Zikir Berjamaah,
7. Membaca Wirid Kesehatan,
8. Taushiyah,
9. Diskusi Masa Depan Nusantara,
10. Menyusun Rencana Masa Depan Nusantara.
Adapun Doa yang menjadi Wirid Utama selama I'tikaf adalah, Do'a Syifa,
“Bismillaahir rohmaanir rohiim, Bismillaahisy syafi, bismillaahil kaafi bismillaahil mu’aafi, Bismillaahil la-dzi laa ya-dhur-ru ma’as-mihi syai-un fil ardhi walaa fis-samaa’i wahuwas samii’ul aliim. Allahumma Yasyfii. Allahumma Yasyfii. Allahumma Yasyfii."
(Dengan nama Allah Rabb yang menyembuhkan. Dengan nama Allah Rabb yang mencukupkan. Dengan nama Allah yang dengan nama-Nya tidak ada sesuatupun yang berbahaya baik di bumi maupun di langit. Dan Dia adalah Rabb yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. Yaa Allah Sembuhkanlah saya. Yaa Allah Sembuhkanlah saya. Yaa Allah Sembuhkanlah saya).
Selamat I'tikaf Nasional, Semoga Allah memberi kemudahan dan melindungi kita semua dari pandemi coronavirus covid 19. Semoga saudara kita yang sedang diuji dengan penyakit dan terbaring di rumah sakit, semoga lekas sehat kembali. Kita Serakan Jiwa Raga dan segala Masalah kita kepada Allah.
“Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun. Laa Haula wa Laa Quwwata illa Billah." (az).
Komentar
Posting Komentar