KIMIA KESEJAHTERAAN : HARMONIS BERSAMA ALLAH, SERASI ANTAR SESAMA, SELARAS DENGAN ALAM
Jakarta, JENIUSLINE.- Mungkin Belum Banyak Diantara kita yang Menyadari bahwa kearifan lokal yang ada di Bumi Nusantara, sesungguhnya adalah adalah sumber inspirasi dan motivasi bagi perusahaan. Jika diterapkan secara tepat dan konsisten, kearifan lokal bisa menjadi kekuatan yang dahsyat untuk meningkatkan kinerja bisnis perusahaan. Untuk membentuk tim kerja yang solid, misalnya, para chief executive officer (CEO) bisa mengadopsi nilai-nilai kolektif dan cara berpikir kolektif yang terkandung dalam budaya musyawarah dan gotong royong.
Demikian disampaikan oleh Chairman Samudera Group KGPH Eko Gunarto Putro, menjawab pertanyaan wartawan seputar "Peranan
Kearifan Dan Budaya Lokal Sebagai Kunci Pengembangan Bisnis. "Kearifan lokal sebenarnya memiliki peranan penting dalam pembangunan berkelanjutan. Hanya saja peranannya masih kurang diperhatikan," imbuhnya.
Menurut Kangjeng Eko, dalam konsep pembangunan berkelanjutan, kearifan lokal menjadi hal penting dari segi aspek sosial dan budaya. "Kearifan lokal, merupakan bagian dari budaya masyarakat Nusantara yang tidak dapat dipisahkan dari bahasa masyarakat itu sendiri. Kearifan lokal (local wisdom) biasanya diwariskan secara turun temurun dari satu generasi ke generasi melalui cerita dari mulut ke mulut," katanya.
Sebagai Contoh, Kangjeng Eko memaparkan, dalam kearifan Lokal yang ada di Bumi Nusantara kita mengenal istilah: "Tri Hita Karana". Tri Hita Karana berasal dari kata “Tri” yang berarti tiga, “Hita” yang berarti kebahagiaan dan “Karana” yang berarti penyebab. Dengan demikian Tri Hita Karana berarti “Tiga penyebab terciptanya kebahagiaan”. Konsep kosmologi Tri Hita Karana merupakan falsafah hidup tangguh.
Kangjeng Eko menjelaskan konsep Tri Hita Karana yang artinya tiga penyebab kesejahteraan yaitu, pertama, manusia hendaknya menjaga keharmonisan dengan Allah dapat diimplementasikan melalui do'a, wirid, zikir, shalat, dan amal sheleh lainnya.
Kedua, Manusia hendaknya mempunyai Kepedulian antar sesama manusia, seperti yang kita ketahui bahwa manusia merupakan mahluk sosial yang membutuhkan satu sama lain melalui interaksi saling toleransi dan komunikasi yang baik dalam masyarakat.
Ketiga, manusia hendaknya menjaga keselarasan hidupnya dengan alam atau lingkungan hidup misalnya menjaga kelestarian alam agar tetap terjaga keasriannya.
Jadi, Tri Hita Karana, adalah Konsep Keselarasan Manusia - Alam - Sang Pencipta. Allah, Manusia dan Alam adalah murupakan tiga komponen yang memiliki keterkaitan yang sangat penting dan tidak dapat dipisahkan antara yang satu dengan yang lainnya. Bencana atau ketidak selarasan alam akan terjadi apabila interaksi antara ketiganya tidak terhubungkan dengan baik, Konsep keselarasan ini pun ditawarkan oleh Islam untuk diterima oleh mahluk-Nya.
"Dalam Islam begitu banyak ajaran-ajaran yang menganjurkan tentang harmonisasi (upaya mencari keselarasan) sesama umat manusia yang dalam hal ini adalah masyarakat, di antaranya adalah: Sikap saling tolong menolong, (QS al-Maidah: 2), saling memberikan kasih sayang dan saling berdamai (QS al-Hujarat: 10), dan toleransi beragama," paparnya.
Sehubungan dengan hal tersebut di atas pentingnya kita memahami keselarasan antara ajaran Islam, syariatnya dan zaman dimana syariat tersebut hadir, menurut hemat saya adalah hal yang amat penting untuk kita pahami dengan baik. Karena melalui pemahaman yang baik akan hal ini kita akan dapat mengerti kenapa ajaran Islam yang sama dan serupa itu harus hadir dalam bentuk dan rupa syariat yang berbeda-beda di setiap zamannya.
Sebagaimana telah kita ketahui dengan baik bahwa sebenarnya ajaran yang dibawa oleh para nabi dari zaman ke zaman itu adalah ajaran yang sama dan serupa. Akan tetapi, sebagaimana juga telah kita ketahui bersama bahwa di tiap-tiap zamannya itu, para nabi hadir membawa syariat yang berbeda-beda antara satu dengan yang lainnya. Tentu ini adalah sebuah perkara yang amat penting yang mesti kita teliti dengan cermat dan pahami dengan kejernihan hati.
Selanjutnya bila melihat manusia yang terdiri dari beberapa bagian penting yang saling mempengaruhi maka kita akan memahami bagaimana pentingnya menjaga keseimbangan (equilibrium) ketigaya, yaitu ;
1. Tubuh / Fisik,
2. Pikiran / Psikologis,
3. dan Jiwa / Soul
Nah, jika salah satu bagian saja mengalami masalah dan error, maka kinerja yang lain pasti akan terpengaruhi, hal ini yang mengharuskan setiap orang berani mengambil resiko atas apa yang menjadi program dan impiannya.
"Karena itu, jika tidak hati -- hati, saat capaian dan impian tergapai, bila ketiga element ini tidak siap dan selaras seringkali justru menyebabkan hal yang jauh dari kata " bahagia ". Karena itulah, kita harus menyadari betapa Pentingnya Keselarasan Tubuh, Pikiran dan Jiwa" pungkas Chairman Samudera Group itu. (az).
Komentar
Posting Komentar