SPIRITUAL MARKETING COMMUNICATION: NEGOSIASI BISNIS DENGAN KOMUNIKASI SAMBUNG RASA


Jakarta, JENIUSLINE.- Apa pun Bidang Usaha Anda, maka Selalu ada Negosiasi sebelum terjadi Transaksi. Karena itu, Kemampuan Bernegosiasi sangatlah penting dan perlu dalam dunia Bisnis yang bergerak cepat serta penuh persaingan yang ketat seperti sekarang ini. Pasalnya, melalui Negosiasiah Berbagai Perbedaan dapat ditemukan Solusinya. Jadi, Negosiasi adalah Proses Meraih Kesepakatan Menguntungkan Kedua Belah Pihak (Win Win Solution).

Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, negosiasi adalah proses tawar-menawar dengan jalan berunding guna mencapai kesepakatan bersama antara satu pihak (kelompok atau organisasi) dan pihak (kelompok atau organisasi) yang lain. Orang yang melakukan aktivitas ini biasanya disebut dengan negosiator.

Dalam istilah yang berkembang di Spiritual Business Consultant, negosiasi ini diartikan sebagai sebuah proses komunikasi yang terjadi secara dua arah. Di mana ada dua atau beberapa pihak yang sedang bernegosiasi. Tujuannya? Untuk mencapai sebuah kesepakatan bersama.

Karena itu, dalam prosesnya, Anda memerlukan suatu pendekatan yang sistematis dan terstruktur. Jadi, dalam setiap kegiatan Sales & Marketing maupun Proses Merger, Joint venture atau Kerja Sama, maka, Anda Meramu strategi komunikasi pemasaran berbasis intuisi, nalar dan nurani. Inilah yang disebut sebagai Spiritual Marketing Communication Concept. Atau dikenal juga dengan Istilah Negosiasi Bisnis Berbasis Komunikasi Sambung Rasa.



Komunikasi Sambung Rasa adalah proses komunikasi yang terjadi apabila gagasan dan perasaan yang disampaikan pembawa pesan dapat menggugah dan menggerakkan hati penerima pesan; kontak antara pihak yang satu dan pihak yang lain; kontak batin. Komunikasi Sambung Rasa penting dan perlu dilakukan karena dalam pergaulan sehari-hari mis-comunication dan mis-feeling sering terjadi.

Bentuknya bermacam-macam, mulai dari yang paling sederhana hingga yang paling kompleks. Dampak yang ditimbulkannya pun bisa beragam, mulai dari sebatas tersinggung, hingga mengakibatkan gagalnya transaksi bisnis yang diharapkan menghasilkan keuntungan besar.

Dalam pergaulan antar manusia, seringkali terjadi perbedaan persepsi yang disebabkan oleh bermacam-macam faktor, antara lain perbedaan bahasa, pemahaman, penalaran, dan perasaan.

Nah, untuk menghindari terjadinya keretakan hubungan sosial atau kesalahpahaman dari calon konsumen yang bisa saja disebabkan oleh adanya kesenjangan sosial atau gejolak sosial, maka berbagai kasus mis-communication dan mis-feeling perlu segera diatasi, antara lain melalui upaya pengembangan budaya sambung rasa, baik antar individu, antar kelompok, antar rakyat dengan pemerintah. Demikian juga dalam Dunia Bisnis.

Interaksi di antara manusia dengan manusia lainnya adalah bermula dari adanya perasaan yang tersambung, atau sambung rasa. Untuk memudahkan terjadinya sambung rasa, maka pikiran dan perasaan perlu terlebih dahulu di-netral-kan. Tidak perlu ada prasangka, praduga atau prediksi mengenai orang tertentu. Berperasaan, berpikir, berbicara dan bersikaplah dengan ikhlas, tanpa tuntutan atau kepentingan tertentu, niscaya interaksi social atau pergaulan akan begitu elok.

Yuk menyambungkan rasa ! Selamat Bernegosiasi. Semoga Terjadi Transaksi yang Menguntungkan Kedua Belah pihak. Losta Masta ❗👍


Komentar

Postingan populer dari blog ini

PT. CITRA SAMUDERA RAYA MEMASUKI TAHUN EMAS 2020👍❤🇮🇩🙏

TEKNIK ZIKIR PASRAH DIRI (TAWAKAL) UNTUK PENYEMBUHAN DIRI SENDIRI 🙏

THERAPY ala Nabi SAW di RUMAH SEHAT AL-HIKMAH : Gratis KONSULTASI Spiritual 🙏