SISTEM EKONOMI GOTONG ROYONG MERUNTUHKAN KAPITALISME
Jakarta, JENIUSLINE.- Persoalan yang sangat merisaukan Bangsa Indonesia hari ini adalah semakin kuatnya cengkeraman Paradigma Kapitalisme dalam Sistem Perekonomian kita. Pasalnya, Sitem Kapitalisme yang berdasarkan paham Materialisme sangat bertolak belakang dengan Budaya Nusantara yang berbasiskan Spiritualitas. Kapitalisme itu juga tidak sesuai dengan ajaran Islam yang berazaskan Nilai-nilai Ilahiyah. Karena itu, Sistem Kapitalisme Dengan Sendirinya Bertolak Belakang Dengan Pancasila.
Masalah terbesar dari praktek bisnis kapitalisme sebenarnya terletak pada asumsi dasar pendekatan ini. Kapitalisme hanya memiliki dua asumsi yaitu: (1) manusia adalah makhluk ekonomi, (Homo-economic) dengan karakter yang yang memiliki kecenderungan alamiah untuk melakukan pertukaran barang dan jasa, (2) kapitalisme mengasumsikan bahwa manusia akan selalu bertindak demi mengejar kepentingan rasional ekonominya sendiri, atau setidaknya diprediksi akan menguntungkan bagi dirinya.
Dua asumsi ini bisa dilihat dari proses liberalisasi perusahaan-perusahaan yang terjadi di berbagai negara seperti Amerika, Inggris, Jerman, dan Jepang adalah wujud nyata dari implementasi pendekatan kapitalisme. Bagaimana dengan Indonesia ? Mari kita teliti lebih mendalam. Perhatikanlah, prilaku masyarakat kita yang semakin konsumtif dan cenderung mulai terjangkit virus Individualis.
Cermati pula perlakuan para pengusaha terhadap buruh yang hanya diberikan Upah Murah. Upah Minimum Provinsi (UMP) pada tahun 2020 hanya berkisar antara Rp Rp1.704.608 (Yogyakarta) - Rp 4.267.349 (DKI Jakarta). Mari kita hitung bersama, layak atau tidak ⁉🤦♂️
Seiring dengan itu, perlu kita Kaji dan Teliti pula sejarah panjang Sistem Ekonomi Kapitalisme serta bagaimana Implikasinya dalam Tata Kelola Perekonomian di berbagai Negara Eropa, Amerika, Jepang dan Korea. Nampaknya, sistem-sistem pengelolaan perusahaan dan bisnis dengan pendekatan kapitalis telah tunduk pada sebuah siklus yang disebut “boom and bust cycles” selama kurang lebih 80 tahun.
Dalam kurun waktu itu, dunia ekonomi berulang kali jatuh dan mengalami depresi besar. Gonta-ganti sistem dan tata kelola perusahaan pun telah berulang kali dilakukan, namun hasilnya bukanya menyelamatkan perusahaan, akan tetapi menimbulkan masalah baru dan ketidakberlanjutan yang panjang.
Sehubungan dengan hal tersebut di atas Spiritual Business Consultant mengembangkan Sistem Perekonomian Gotong Royong yang berbasiskan Spiritualitas (Spiritual Economics). Ekonomi Gotong Royong adalah hasil studi lintas disiplin yang menggabungkan psikologi, ekonomi, budaya Nusantara dan Spiritual Islam dalam Perspektif Tasawuf Transformatif untuk menjelaskan mengapa ada kapitalisme burung bangkai, kompetisi yang sangat ketat, kesulitan ekonomi yang tak berkesudahan, eksploitasi, ketidakadilan, dan perjuangan di dunia ini.
Sistem Ekonomi Gotong Royong yang berbasiskan Spiritualitas ini menjelaskan mengapa metode ekonomi saat ini tidak dapat melakukan apa pun untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi bangsa Indonesia saat ini. Spiritual Business Consultant berupaya mengungkapkan sumber sebenarnya dari masalah ekonomi kita, dan menjelaskan satu-satunya solusi faktual yang dapat menciptakan ekonomi yang melayani semua orang adalah Sistem Ekonomi Gotong Royong.
Ekonomi Gotong Royong juga menjelaskan asal dan solusi dari masalah ekologis kita. Perlu kita pahami bahwa ada hubungan antara aktivitas ekonomi dan kesadaran manusia. Ekonomi bukanlah ilmu fisika seperti elektromagnetisme yang bekerja sesuai dengan hukum alam. Ilmu Ekonomi adalah seperangkat ide yang seluruhnya diciptakan oleh manusia.
Jadi, sisi paling penting dari persamaan ekonomi karena itu, adalah sisi manusia, tetapi sisi ini benar-benar tidak dihiraukan dalam semua diskusi ekonomi. Padahal ekonomi adalah ciptaan buatan manusia, karena itu, jika kita ingin memahami masalah ekonomi dan solusinya, kita harus memahami bagaimana dan mengapa manusia bertindak di dunia ini. Itu akan memberi kita wawasan yang diperlukan untuk menyesuaikan dengan baik semua parameter kalkulus ekonomi untuk mendapatkan hasil yang diinginkan.
Dengan menggunakan Nilai-nilai Luhur Kearifan (local wisdom) yang ada di Nusantara dan kebijaksanaan Tasawuf Transformatif yang dikembangkan oleh Beliau-beliau Guru Mursyid kita, Ekonomi Gotong Royong menjelaskan perilaku Manusis Nusantara sebagai makhluk spiritual yang hidup di dunia material di Bumi Nusantara. Hal itu semua ada hubungannya dengan kegiatan ekonomi.
Sistem Ekonomi Gotong Royong juga menelusuri, dan menjelaskan, pergeseran historis dari ekonomi hadiah yang ditemukan di banyak budaya asli ke eksploitasi ekonomi yang terjadi hari ini.
Ekonomi Gotong Royong menganalisis perilaku ekonomi sebagai fungsi kesadaran manusia, dan menjelaskan perkembangan kesadaran menggunakan konsep-konsep dari pandangan dunia Budaya Spiritual Nusantara dan Tasawuf Transformatif. Karena itu ia menawarkan perspektif yang sepenuhnya absen dari semua analisis ekonomi lainnya.
Selama kurun waktu 27 tahun, Spiritual Business Consultant berupaya menemukan Solusi atas berbagai problem ekonomi dan keuangan yang dihadapi masyarakat. Sehubungan dengan itulah, kami mengajak Anda untuk kembali menyelami Keluhuran Budaya Nusantara dan menjalani pelatihan diri (Riyadhatun Nafs) sesuai disiplin Tasawuf Transformatif sebagai sebagai langkah pertama untuk memahami Sistem Ekonomi Gotong Royong atau disebut juga Ekonomi Spiritual (Spiritual Economic).
Insya Allah dalam Tulisan selanjutnya akan kita diskusikan lebih rinci dan mendalam. Terimakasih telah bersedia membaca tulisan ringkas ini. Semoga bermanfaat untuk meningkatkan semangat Anda dalam mendapatkan Solusi atas berbagai problem ekonomi dan keuangan Umat saat ini. Silakan Anda Share tulisan ini kepada rekan rekan yang mungkin memerlukan jawaban atas pertanyaan seputar masa depan Perekonomian Indonesia yang kita cintai bersama ini. (az).
Komentar
Posting Komentar