SAMUDERA GROUP GARAP BISNIS PARIWISATA DAN PERHOTELAN MELALUI PT. SABILA TOURISM ENTERPRISE
Jakarta, JENIUSLINE.- Pariwisata menjadi salah satu kekuatan dari negara Indonesia, baik itu kekuatan ekonomi maupun dalam hal lainnya. Potensi ekonomi dari sektor ini dapat dilihat melalui jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang datang berkunjung ke negara kita, di mana per November 2019 telah mencapai sekitar 14,92 Juta Orang.
Sektor pariwisata menjadi satu diantara sektor penyumbang devisa yang layak ditingkatkan. Namum sayangnya, besarnya potensi wisata di Indonesia masih belum tergarap dengan baik. Sehingga peluang untuk pengembangan masih cukup besar. Hal inilah yang perlu dipertimbangkan Samudera Group untuk segera memasuki arena bisnis pariwisata.
Demikian terungkap dalam Diskusi bertajuk "Masa Depan Pariwisata Indonesia di 100 Hari Kerja Jokowi," yang diselenggarakan PT. Samudera Biru Line di Pendopo Al-Hikmah, Cikarang. "Masa depan Indonesia adalah pariwisata karena hutan-hutan kita sudah habis. Industri pariwisata akan lebih ramah lingkungan daripada industri lain seperti minyak dan gas," kata Teguh Darmanto, S.Par, seorang pegiat pariwisata dari Jambi.
Menurut Teguh Darmanto, S.Par, Masa keemasan minyak sudah lama berlalu. Bersamaan dengan itu, ekonomi bonanzanya juga ikut meredup. Indonesia harus meninggalkan sumber daya alam seperti minyak di belakang. "Saatnya menatap energi baru ekonomi. Satu diantara energi baru ekonomi yang bisa terus diperbarui adalah pariwisata! Pariwisata tidak ada matinya!," kata Teguh Darmanto.
Dikatakannya, pariwisata adalah “gunung emas” sumber kehidupan bangsa yang lama dibiarkan. Padahal, Pariwisata menggerakkan ekonomi dan memberdayakan masyarakat. Karena itulah, Samudera Group perlu segera memasuki Bisnis Pariwisata. "Kita bersama harus menyadari bahwa pariwisata, potensi dahsyat yang terpendam dan perlu dikulik sebagai sumber pemasukan keuangan. Pariwisata adalah silent giant ekonomi yang selama ini dibiarkan terbengkalai. Kini saatnya membangunkan giant yang sudah disediakan alam sebagai karya Sang Pencipta tersebut," papar Manajer sebuah Hotel Berbintang di Kota Jambi itu.
1. Chain Hotel,
2. Event Organizer,
3. Jasa Penerjemah dan Tour Guide,
4. Catering dan Kuliner,
5. Penyewaan Kendaraan,
6. Penjualan Oleh-oleh,
7. Jasa Fotografi, Video Shooting dan Dokumentasi,
Khusus mengenai Chain Hotel, Teguh Darmanto mengatakan, makin maraknya tren berpelesir dengan bujet murah dalam beberapa tahun tahun terakhir turut mendorong kemunculan sederet platform penyedia akomodasi penginapan terjangkau.
"Memang, budget travel menjadi pilihan berwisata bagi siapa saja yang mengutamakan anggaran dalam melakukan perjalanan termasuk dalam memesan kamar hotel," tambahnya.
Tentu, tren kamar hotel murah yang makin menjamur juga disebabkan oleh kemudahan teknologi untuk memesan penginapan. Hal itu juga yang menjadikan Indonesia sebagai ladang menggiurkan bagi pelaku usaha stratup berbasis teknologi di sektor perhotelan atau dikenal dengan istilah VHO (virtual hotel operator).
Sehubungan dengan hal tersebut di atas, Teguh Darmanto mengajak Samudera Group dan peserta Diskusi Pariwisata itu untuk mendirikan PT. Sabila Tourism Enterprise sebagai perusahaan teknologi perhotelan yang mengelola kamar-kamar berkualitas di berbagai tempat di Indonesia dalam bentuk Chain Hotel dengan Brand "Sabila Rooms".
"Secara sederhana, Sabila Rooms bermitra dengan berbagai hotel-hotel budget untuk dikelola sendiri dibawah brand Sabila Rooms. Tentu hal ini akan menguntungkan pemilik hotel sebagai penyedia kamar saja. Pengelolaan dan manajemen kamar sudah diambil alih Sabila Rooms," Teguh menjelaskan.
Properti-properti di bawah jaringan Sabila Rooms akan mengadopsi model manchise (management and franchise),di mana kendali dan manajemen akan dipegang penuh oleh Sabila Rooms. Semua properti akan dioperasikan dalam perjanjian sewa atau mengizinkan pemilik properti menjalankan properti mereka dalam kesepakatan waralaba.
"Perjalanan bisnis yang melelahkan dengan berpindah kota, rasanya ingin juga istirahat di hotel yang lebih dari sekedar menginap sementara. Insya Allah Sabila Room ini menjadi solusi yang tepat. Harga yang murah lebih potensial untuk dipilih pembeli jika layanan yang disediakan tidak jauh berbeda dengan penjual lainnya yang menjual produk yang sama dengan harga yang lebih mahal" pungkas Teguh Darmanto. (az).
Komentar
Posting Komentar