MENDAYAGUNAKAN KEKUATAN SPIRITUAL DALAM DUNIA KERJA DAN BISNIS


Jakarta, JENIUSLINE.- Salah satu kekeliruan yang fatal dari sebagian besar anak bangsa Indonesia hari ini adalah tidak menghiraukan dimensi spiritual manusia dalam arena Ekonomi, Politik, Sosial, Budaya, Pendidikan dan dunia Kerja. Sementara itu di Barat, justru penolakan dunia kerja terhadap dimensi spiritual manusia telah berkurang. Khususnya di negara maju seperti Inggris, Perancis, Jerman dan Amerika Serikat, terdapat gerakan spiritualitas di tempat kerja.

Hal ini dapat dipantau dari merebaknya publikasi tertulis (jurnal cetak maupun online, buku) dan konferensi-konferensi dengan tema spiritualitas di tempat kerja. Spirituality in the workplace atau spiritualitas di tempat kerja itu muncul sebagai gerakan akar rumput dengan individu-individu yang berusaha menghayati iman dan / atau nilai-nilai spiritual di tempat kerja. Kepemimpinan spiritual atau yang berpusat pada ruh adalah topik penyelidikan yang sering dikaitkan dengan gerakan spiritualitas di tempat kerja.

Jadi sangat ironis, jika di Bumi Nusantara yang pernah menjadi Pusat Budaya Spiritual Dunia, malah masyarakatnya tidak peduli terhadap Kekuatan Spiritual yang tersembunyi dalam Diri mereka sendiri. Masyarakat kita telah terperangkap dalam falsafah Materialisme Kapitalis dan Sosialis. Disadari atau tidak, mereka terperangkap dalam pandangan bahwa manusia menjadi tuan atas nasibnya sendiri, mengandalkan pikirannya sendiri dalam memecahkan berbagai problematika kehidupan. Sehingga mengakibatkan mereka terputus dari nilai spiritualnya. Maka, dalam kehidupan pribadi, spiritualitas harus berhadapan dengan arus nilai-nilai lain yang cenderung memacu perolehan materi.

Karuan saja, ketika berada dalam dunia kerja, seseorang yang menghidupi spiritualitas seringkali terbentur dengan batasan manajemen dan organisasi klasik yang memandang manajemen sebagai alat impersonal untuk memperoleh tujuan akhir, yakni materi dan melakukan fungsi kontrol terhadap karyawan. Di dalam rezim organisasi semacam ini, manajer dan pekerja lainnya diharapkan menuntaskan pekerjaan yang diberikan tanpa melibatkan dirinya yang esensial, merefleksikan kemenangan seutuhnya dari rasio dan kesadaran ilmiah.

Saudaraku ❤ Mungkin selama ini, Anda pun berpikir tidak perlu membekali diri dengan spiritualitas ketika memasuki dunia kerja. Pasalnya, dimensi spiritualitas manusia kurang dapat diterima dalam dunia kerja. Bahkan, spiritualitas dianggap oleh banyak orang sebagai hal tak layak dibahas di dunia kerja. Padahal, spiritualitas bukan merupakan suatu hal yang baru dalam pengalaman manusia. Apalagi, bagi kita yang mewarisi Budaya Spiritual Nusantara.

Seiring dengan itu, tradisi Tasawuf Islam sangatlah mendorong kehidupan kontemplatif, yakni bahwa pencarian makna dan tujuan hidup merupakan hal utama dan hidup dalam harmoni dengan orang lain dan alam sekitar dipandang sebagai sesuatu yang sangat penting. Bahkan, Guru Mursyid kita, Allahyarham KH. Muhammad Zuhri menegaskan Tasawuf Transformatif sebagai Solusi Problematika Manusia Modern.

Karena itu, kehidupan sesungguhnya adalah perjalanan di mana kita mencari dan mengintegrasikan beberapa 'Kekuatan' dalam diri (hidden power) kita masing-masing. Pada akhirnya, Anda harus menjadi diri sendiri. Hanya Orang-orang menemukan kekuatan batin yang bisa membuat mereka bahagia sendiri ketika menjadi diri mereka sendiri.

Saudarku 🤝 Spiritualitas merupakan bagian esensial dari diri kita masing-masing. Sehubungan dengan itulah, sejak Juli 2018, Samudra Group bekerja sama dengan Spiritual Business Consultant berupaya memasukkan Spiritualitas ke dalam dunia Bisnis. Perusahaan menganjurkan karyawannya untuk mengekspresikan dimensi spiritual mereka dalam pekerjaan.

Alhamdulillah 🙏 Dalam tempo satu setengah tahun belakangan ini terdapat fenomena terjadinya transformasi besar dalam gerakan bisnis Samudera Group. Terjadi peningkatan Omzet dan perkembangan usaha dengan pesat. Bulan Desember lalu, Samudera Group melahirkan lagi dua anak perusahaan baru, yaitu PT. Samudera Biru Line yang bergerak di bidang Global Cargo & Logistic dan PT. Servindo Gardatama yang bergerak di bidang Manpower Supply, Security and safety Equipment. Organisasi Bisnis yang sejak lama dikenal sebagai suatu sistem yang rasional, kini telah berkembang menuju Spiritual Enterprise dengan memberikan ruang bagi dimensi spiritual dalam kegiatan Bisnis dan Dunia kerja.

Nah, jika saat ini perusahaan Anda mengalami perlambat usaha atau karir Anda terasa mentok, maka sudah saatnya Anda mendayagunakan Kekuatan Spiritual di dunia kerja dan arena bisnis.

Kenapa Spiritual penting dalam dunia kerja dan arena Bisnis ⁉🤭

Pertama, Hanya dengan Menghadirkan Niat Lurus Dalam Bekerja Kita dapat Meningkatkan Profesionalisme sebagai Pengusaha Muslim.

Niat adalah ruhnya amal, sekaligus inti dan pondasinya. Jika niatnya baik, amal pun akan baik. Mengenai hal ini, Rasulullah bersabda, “ٍSetiap usaha tergantung niatnya dan setiap orang akan memperoleh keinginannya.” (al-Bukhari)

Kedua, Mereka yang Memiliki Kekuatan Spiritual senantiasa bersandar kepada Yang Maha Kuasa.

Mereka meyakini, hanya dengan tetap mengikuti Petunjuk-Nya dalam berbisnis dan selalu berusaha selaras dalam gerak dengan Iradat dan Qudratullah. Maka, mereka dapat berusaha berkelanjutan, apapun masalah dan hambatan yang dihadapi.

Ketiga, Keyakinan yang kuat pada Yang Maha Kuasa itulah Inti dari Kekuatan Spiritual. Sehingga dengan Keyakinan itu, mereka dapat mengubah Risiko menjadi Rezeki.

Keempat, Memiliki Kekuatan Spiritual, mereka yakin bahwa dalam menghadapi berbagai hambatan selalu ada jalan keluar. "Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya.” (QS. Ath Tholaq: 2-3).

Kelima, Mereka yang Memiliki Keyakinan pada Allah, senantiasa bersyukur atas segala karunia-Nya. Maka dengan sendirinya, hartanya pun jadi berlipat ganda.

Inilah Janji Allah SWT Terhadap Hamba yang Pandai Bersyukur. "Jika kalian bersyukur pasti akan Aku tambah ni’mat-Ku padamu tetapi jika kalian kufur sesungguhnya adzab-Ku amat pedih”. (QS 14:7).

Begitulah firman Allah kepada hamba-Nya. Ini menunjukkan bahwa betapa Allah menyayangi hamba yang pandai mensyukuri nik'mat dan ancaman kepada hamba-Nya yang kufur akan nikmat-Nya. Dijelaskan dalam ayat tersebut bahwa barang siapa hamba-Ku yang mensyukuri atas nikmat yang Aku berikan, tenanglah Aku akan tambahkan nikmat-Ku padamu.

Mari sahabatku semua kita tanyakan pada diri kita. Apakah kita termasuk hamba yang bersyukur atau hamba yang kufur ⁉🤦‍♂️(az).



Komentar

Postingan populer dari blog ini

PT. CITRA SAMUDERA RAYA MEMASUKI TAHUN EMAS 2020👍❤🇮🇩🙏

TEKNIK ZIKIR PASRAH DIRI (TAWAKAL) UNTUK PENYEMBUHAN DIRI SENDIRI 🙏

THERAPY ala Nabi SAW di RUMAH SEHAT AL-HIKMAH : Gratis KONSULTASI Spiritual 🙏