FINISHING TOUCH : MENGAPA ANDA GAGAL CLOSING ⁉ MUNGKIN INI SEBABNYA 🤭


Jakarta, JENIUSLINE.- Dalam tempo 100 hari belakangan ini, mengamati pergerakan di Arena Bisnis, tak obahnya kita bagaikan menonton pertandingan sepak bola. Ada kesebelasan yang dianggap anak bawang, tapi bisa memenangkan pertandingan. Ada pula team yang merasa paling senior dan berpengalaman serta pandai bermain cantik, oper bola sana sini dengan manis, menggiring bola penuh kerjasama sehingga indah dipandang, namun sayangnya tak mampu menggetarkan Gawang LawanGemas sekali rasanya melihat bagaimana para pemain memperlihatkan sepakbola yang sangat jauh dari efektif. Berkali-kali peluang emas terbuang sia-sia, berkali-kali pula ruang yang terbuka di jantung pertahanan lawan tidak dimanfaatkan oleh para pemain.

Sementara itu kitapun menyaksikan, ada pemain yang kelewat sibuk dan kelewat lama menggiring bola di sisi lapangan. Sedangkan para pemain sayap, berkali-kali terlambat mengirimkan umpan silang. Jikapun akhirnya membuat umpan silang, jarang sekali umpan itu akurat. Ini problem laten dalam cara bermain di sepakbola Indonesia. Nampakny banyak sekali kekurangan yang dimiliki para pemain kita. Teknik mengumpan, misalnya, sudah jadi rahasia umum menjadi titik lemah sepakbola Indonesia. Belum lagi jika menyebutkan hobi "menggoreng bola" yang tidak perlu, yang malahan kerap dipertontonkan para pemain. Jadi, Buat Apa  Bermain Cantik,  Jika tak Mampu Mencetak Gol?

Saya bahkan mendapati beberapa lelucon di media sosial tentang para "penggoreng bola" ini. Karena hobinya membawa bola tapi sangat buruk ketika memberi umpan silang atau melakukan percobaan mencetak gol. Sorak sorai penonton, yel-yel para pendukung, arahan pelatih, gaji yang besar, mungkin akan menambah semangat para pesepak bola. Namun di tengah lapangan, tetaplah kemampuan kerja sama team dan keahlian masing-masing individu yang menjadi faktor penentu kemenangan. Mencetak gol dalam permainan sepak bola membutuhkan kesabaran, kerja cerdas, dan kekuatan spiritual. Umumnya, diperlukan serangkaian kondisi yang tepat untuk menciptakan gol, dan kondisi-kondisi ini bisa sengaja diciptakan.

Demikian juga dengan Arena Bisnis. Kita menyaksikan dalam 100 hari ini, banyak orang yang sibuk Melobby sana sini, Rapat pagi sore, meeting di berbagai tempat, itu perlu. Pertemuan dengan berbagai pihak. Tim marketing pun demikian sibuknya membuat strategi pemasaran dan juga berusaha memenuhi kriteria prospek untuk tim sales. Diharapkan, dengan daftar prospek yang tepat dan berkualitas, tim marketing maupun tim sales dapat bekerja lebih efisien dan menghemat lebih banyak waktu untuk mencapai penjualan-penjualan baru. Namun perlu kita pertanyakan, dari sisi tim sales sendiri, sudahkan mereka secara terus-menerus melakukan pendekatan pada lead dengan menindaklanjuti secara berkala. 

Tentu saja Berbagai Forecasting, boleh dikemukakan, segala macam teori dan pengalaman boleh dimajukan. Namun pada akhirnya Finishing Touch yang menentukan. Karena itu, yang menjadi pertanyaan adalah, seberapa banyak tim sales melakukan follow up agar bisa mencapai kesepakatan dengan prospek? Sehingga dalam tempo seratus hari ini sudah berapa banyak Closing Penjualan? Jadi buat apa Sibuk Melobby, Pertemuan sampai ke luar kota, meeting di berbagai Hotel, Jika akhirnya Gagal Closing ?

Demikianlah sekilas pengamatan saya, sebagai seorang Spiritual Business Consultant dalam 100 hari ini. Seiring dengan itu, semakin banyak pula saya mendengar keluhan sulitnya melakukan Closing Penjualan dari para Sales di beberapa Perusahaan yang menjadi Klien Spiritual Business Consultant. Alasan mereka, Kondisi Ekonomi Global yang terancam resesi akibat perang dagang Amerika Kapitalis dan Sosialis Cina telah berimbas ke belahan bumi. Akibatnya perekonomian Indonesia semakin loyo. Dengan sendirinya Daya Beli Masyarakat pun makin Menurun.

Semakin melemahnya daya beli umat tentu saja mempengaruhi tingkat Pemasaran Barang dan Jasa. Maka dengan sendirinya akan terjadi penurunan omzet penjualan di berbagai sektor usaha. Apalagi, dalam Bidang apapun bisnis yang dijalankan, pastinya memiliki kompetitor yang jumlahnya tidak sedikit. Namun demikian, melalui tulisan ringkas ini saya ingin mengingatkan para sobatku yang bergerak dalam Sales & Marketing, "Walau setiap bisnis memiliki persaingan yang cukup ketat, Anda sebagai pebisnis, jangan khawatir takut kalah. Sebab, setiap bisnis pasti memiliki peluang besar untuk mendapatkan omzet yang banyak."

Closing Penjualan memang bukan akhir dari system marketing. Namun, tanpa adanya closing, maka uang tidak akan masuk rekening. Betapa senangnya seseorang jika sudah berhasil closing penjualan walaupun nilainya tidak besar. Memang tidak mudah untuk mencapainya, karena ada banyak faktor yang bisa menentukan customer mau beli atau tidak. Karena tidak jarang juga orang yang gagal closing dengan alasan-alasan tertentu.

Berdasarkan Penelitian dan Pengalaman kami selama 25 tahun sebagai Spiritual Business Consultant, Gagal Closing itu, selain disebabkan faktor eksternal seperti ekonomi melambat, lemahnya daya beli umat, semakin banyaknya pesaing bisnis, sesungguhnya faktor internal perusahaan dan dari dalam Diri Salesman atau Salesgirl itu sendiri lebih menentukan Finishing Touch Sales & Marketing.

Sehubungan dengan hal tersebut di atas, melalui tulisan ringkas ini, Spiritual Business Consultant mengajak Anda untuk berhenti sejenak agar bisa melakukan I'tikaf Transformatif. Sehingga kita bisa melakukan evaluasi terlebih dahulu cara kerja kita, agar kita bisa mengetahui penyebab gagalnya closing ? Selanjutnya kita mohon Petunjuk dan Solusi dari Allah, bagaimana caranya memperbanyak Closing, sehingga dapat meningkatkan kembali Omzet Penjualan kita.

Berdasarkan penelitian, Spiritual Business Consultant, setidaknya ada 7 (Tujuh) hal yang menyebabkan Kegagalan dalam Mencetak Goal atau melakukan Closing Penjualan, antara lain :

1. Tidak Punya Strategi Sales & Markeitng yang Unggul
2. Tidak Mengikutsertakan unsur Spiritual dalam Bisnis
3. Kurang Memahami Knowledge Product
4. Tidak Fokus pada Company Business Line
5. Faktor Bakat dan Kompetensi
6. Tidak Mau Belajar
7. Kurang Shalat Dhuha dan Berdo'a

Selanjutnya untuk membangkitkan penjualan yang menurun karena sering Gagal Closing, kami sarankan Anda mencari mitra atau partner bisnis yang berkompeten dalam bidang itu. Jangan terlalu terburu-buru untuk mencari orang jauh, karena mungkin relasi dekat ada yang berminat membantu. Seorang mitra bisa saja datang dari keluarga atau teman-teman kita.

Akhirul Kalam, semoga uraian singkat di atas dapat membantu Anda dalam memahami apa sebabnya Anda serint Gagal Closing. Semoga Allah memberi petunjuk dan Kemudahan kepada kita semua untuk meningkatkan Finishing Touch Bisnis, sehingga membuahkan Closing Penjualan yang besar dan Bekelanjutan. Allah Bless You. Good Luck. 🙏👍🤝 (az).


Komentar

Postingan populer dari blog ini

TEKNIK ZIKIR PASRAH DIRI (TAWAKAL) UNTUK PENYEMBUHAN DIRI SENDIRI 🙏

7 LANGKAH MENJEMPUT HIDAYAH AGAR SELAMAT DARI DAMPAK PANDEMI CORONA

THERAPY ala Nabi SAW di RUMAH SEHAT AL-HIKMAH : Gratis KONSULTASI Spiritual 🙏