PERANAN KEKUATAN SPIRITUAL DALAM KEWIRASWASTAAN MENUJU SUSTAINABLE BUSINESS
Jakarta,JENIUSLINE.- Pemerintahan Jokowi-Ma'ruf dan berbagai pihak swasta dan Ormas Islam harus serius, sistematis dan massive dalam upaya memacu pertumbuhan dan perkembangan wiraswasta. Pasalnya, Indonesia membutuhkan sedikitnya 4 juta wirausaha baru untuk turut mendorong penguatan struktur ekonomi. Sebab, saat ini rasio wirausaha di dalam negeri masih sekitar 3,1 persen dari total populasi penduduk.
“Maka itu, agar Indonesia menjadi negara maju, pemerintah harus hadir dalam memacu pertumbuhan wirausaha termasuk industri kecil dan menengah (IKM) serta Koperasi, sekaligus meningkatkan produktivitas dan daya saingnya di era digital,” kata Ketua Dewan Syura Gerakan Anti Nganggur Nusantara (GANTARA), Kyai Ageng Khalifatullah kepada wartawan di kantornya, Pejaten Office Park, Jakarta Selatan.
Lebih lanjut Kyai Ageng mengingatkan ada beberapa faktor yang menjadi keharusan untuk dimiliki oleh seorang wiraswastawan agar mampu melakukan tindakan dalam menanggapi peluang untuk membentuk suatu usaha. Satu diantaranya yaitu faktor "Kekuatan Spritual". Kenapa Kekuatan Spiritual penting dalam kewiraswastaan ???
- Hanya dengan Berpedoman dan Berpegang teguh pada keyakinan kepada Yang Maha Kuasa, seseorang dapat terus berusaha. Pantang mundur, apapun masalah dan hambatan yang dihadapi,
- Keyakinan yang kuat pada Yang Maha Kuasa itulah inti Kekuatan Spiritual,
- Dengan memiliki Kekuatan Spiritual, maka kegagalan, Kepedihan dan Penderitaan seperti apapun akan dapat dihadapi dengan baik. Seiring dengan itu, Keberhasilan seperti apapun akan disyukuri dan dinikmati sebaik- baiknya.
Menurut Kyai Ageng, jika mendidik dan melatih calon wiraswastawan tanpa melibatkan konsep Spiritual Islam atau Tasawuf Transformatif dan Nilai-nilai Budaya Luhur Nusantara, dikhawatirkan akan melahirkan para Kapitalis atau Sosialis baru.
"Dalam hal penanaman Manajemen Ilahiyah, Tasawuf Transformatif dan Budaya Luhur Nusantara inilah perpedaaan mendasar antara Sekolah Tinggi Wiraswasta dengan lembaga pendidikan ataupun pelatihan Kewiraswastaan lainnya," kata Kyai Ageng.
Definisi Wiraswasta dan Kewiraswastaan menurut Sekolah Tinggi Wiraswasta: Wiraswastawan adalah orang yang mempunyai kekuatan Iman, berbudi pekerti luhur, semangat nasionalisme, sikap, perilaku dan kemampuan Kewiraswastaan.
Kewiraswastaan adalah semangat, sikap, perilaku dan kemampuan seseorang dalam menangani usaha atau bisnis dan kegiatan yang mengarah pada upaya menciptakan serta menerapkan cara kerja, teknologi dan produk baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan atau memberi Solusi kepada masyarakat.
Tentu saja, kata Kyai Ageng, kita perlu mendidik dan menciptakan semakin banyak penduduk menjadi wirausaha yang berbudi pekerti Luhur ini. Dengan demikian diharapkan ekonomi mereka akan mandiri, tidak akan bergantung pada sistem ekonomi kapitalis.
"Dalam hal ini pemerintahan Jokowi-Ma'ruf harus pro aktif menyediakan modal bagi para pengusaha agar benar-benar produktif dengan sistem bagi hasil yang kompetitif, dan tidak menghancurkan pengusaha maupun pemerintah," katanya.
Menurut Kyai Ageng, hasil keuntungan usaha mereka akan disimpan di bank-bank dalam negeri, sehingga perputaran uang semakin lancar, dengan hal tersebut modal mereka akan bertambah sehingga mampu menembus pangsa pasar global, yang nantinya menaikkan neraca ekspor-impor dan akan menambah devisa negara secara signifakan.
"Maka dengan hal tersebut sangatlah jelas, bahwa kewirausahaan memiliki peran yang sangat penting untuk menaikkan harkat martabat suatu bangsa dikancah internasional," pungkas Kyai Ageng. (az).
Komentar
Posting Komentar