MENGAPA BANYAK PRAKTISI BISNIS JATUH BANGKRUT ⁉🤭
Jakarta, JENIUSLINE.- Sebagai seorang Spiritual Business Consultant, saya banyak bertemu dengan PRAKTISI Bisnis yang sudah lama berkecimpung di dunia usaha, sesuai line Bisnis mereka masing-masing. Baik mereka itu sebagai KLIEN atau sekadar relasi bisnis. Namun pada umumnya para praktisi itu, MERASA diri mereka lebih hebat dan ahli dibidang usahanya masing-masing. Karena itu, mereka pun ENGGAN dan merasa TIDAK PERLU mendengar saran atau nasehat dari para AKADEMISI.
Padahal, Pengalaman Saja Tidak Cukup Sebagai Bekal Bisnis, jika ingin UNGGUL dalam persaingan bisnis yang semakin tajam. Kita harus menguasai berbagai ILMU, baik Ilmu Bisnis dan juga Ilmu SPIRITUAL. Pasalnya, Sumber INSPIRASI dan INOVASI itu ada di dalam BATIN kita. Kecerdasan Spiritual dan Kecerdasan Emosional berperan 80 persen untuk kemajuan usaha.
Bukankah Imam Syafi'i r.a telah mengingatkan kita : "Siapa yang menginginkan dunia maka harus dengan ilmu, dan siapa menginginkan akherat maka harus dengan ilmu."
Karena itulah, banyak diantara Praktisi Bisnis yang GULUNG TIKAR karena tidak mampu bersaing dengan bisnis besar. Penyebab utamanya adalah MINDSET dari pengusaha itu sendiri. Dimana mindset ini akan memengaruhi perilaku dan sikap dalam mengelola usaha.
Misalnya saja, banyak saya bertemu dengan pelaku bisnis yang sering menilai kalau dirinya lebih pintar dari orang lain. Dia merasa dirinya EXPERT dalam usaha yang digelutinya, sekalipun realitanya dia sedang TIARAP.
Miris memang, jika kita berjumpa dengan orang bodoh selalu tidak mau mengalah dalam berargumentasi dengan orang lain untuk memastikan bahwa dirinya yang paling benar. Bias kognitif yang dialami orang bodoh membuatnya tidak mampu untuk melihat kemampuannya sendiri sehingga selalu merasa dirinya superior.
Selain itu juga sikap-sikap lain yang menjadikan usaha kian memburuk, seperti sikap pelaku usaha yang terlalu keras kepala, tidak mau menerima arahan atau masukkan dari orang lain dan tertutup. Jadi hati-hatilah dengan mindset Anda ❗
Alhamdulillah, Segala Puji Bagi Allah yang telah memberi kesempatan kepada saya untuk hadir dalam dalam berbagai seminar, Focus Group Discussion (FGD), simposium maupun dalam Diskusi Santey tentang Bisnis, Spiritual, Budaya dan Kesehatan. Sehingga saya pun banyak berjumpa dengan para AKADEMISI dari berbagai bidang ilmu pengetahuan yang selama ini mereka geluti. Nampaknya ada kerisauan diantara para AKADEMISI itu dalam memandang para PRAKTISI bisnis atau pengusaha yang malas BELAJAR dan tidak mau mendengarkan saran dari para Akademisi. Mereka pun jarang membaca dan tidak pernah berusaha untuk meningkatkan KUALITAS Ilmunya.
Sementara itu, para pesaing mereka adalah pengusaha bermodal besar yang Lulusan Sekolah Bisnis terkemuka seperti Oxford University atau Harvard University. Sehingga lawan usaha mereka dalam gerakan bisnisnya senantiasa memadukan pengalaman praktisi bisnos dengan ilmu pengetahuan modern dari para akademisi. Kolaborasi dua profesi antara praktek dan teori menjadikan seorang pengusaha UNGGUL di Arena Bisnis karena mereka sangat dinamis, inovatif dan kreatif.
Jadi, sangatlah disayangkan, jika masih ada pengusaha muslim yang MALAS belajar untuk meningkatkan Kualitas Ilmunya. Mereka tak obahnya bagaikan, "Katak Dalam Tempurung." Nah, perumpamaan KATAK dalam tempurung itu adalah PICIK atau dikenal juga dengan sebutan SUMBU PENDEK, yaitu orang-orang yang berpikiran sempit dan tidak memiliki wawasan yang luas.
Dulu peribahasa ini populer karena belum ada teknologi yang namanya internet. Dengan peribahasa itu, orang-orang diwajibkan untuk “keluar rumah” untuk MENCARI ILMU lebih banyak lagi. Pergi ke perpustakaan dan lebih sering lagi bertemu dengan orang-orang cerdik cendekia, para Guru Mursyid untuk menambah.
Sekarang zaman berubah. Dengan internet, orang yang duduk di rumah bisa menjelajahi tempat-tempat yang belum pernah mereka datangi dan mengetahui kebudayaan yang ada di belahan dunia lain. Di internet juga, orang-orang saling berbagi cerita dan pengetahuan secara cuma-cuma.
Hal-hal yang penting tentang perkembangan dunia usaha dan teknologi. Bahkan berbagai PREDIKSI bisnis memasuki REVOLUSI INDUSTRI 4.0 pun bertebaran di berbagai situs dan blog yang ditulis para AKADEMISI. Juga banyak peluang Bisnis dan Keuangan dipaparkan para ILMUWAN sebagai upaya memberi PENCERAHAN kepada Umat. Para cendekiawan muslim banyak yang Peduli, sehingga Beliau-beliau itu berusaha memberi Solusi atas berbagai problem ekonomi dan keuangan yang dihadapi Umat.
Namun sayangnya di zaman modern ini, orang-orang yang termasuk kategori katak dalam tempurung malah semakin banyak. Semoga saja kita tidak termasuk satu diantara mereka. Semoga sukses selalu, sobatku seperjuangan di Jalan Allah. (az).
Komentar
Posting Komentar