MANAJEMEN ILAHIYAH SEBAGAI BASIS PENDIDIKAN BISNIS DAN KEWIRAUSAHAAN DI SEKOLAH TINGGI WIRASWASTA
Cikarang, JENIUSLINE. Pola Manajemen Ilahiyah bisa menjadi basic yang tepat dalam mengelola sumber daya manusia. Sebuah Kekuatan Iman dan Kepasrahan Diri pada Allah akan meningkatkan kualitas kinerja mereka dengan sangat baik. Selain itu, manajemen Ilahiyah juga menjadi satu Pilar bagi kemajuan sebuah Perusahaan dan mampu bersaing di dunia Bisnis Global.
Manajemen Ilahiyah (Ilahiyah Management) merupakan manajemen al-Qur’an yang Allah peruntukkan kepada manusia sebagai Khalifah-Nya di muka bumi supaya hidupnya lebih berkualitas dan dapat memberikan manfaat kepada manusia lainnya. Jadi, Manajemen Ilahiyah : Menerjemahkan idarah ilahiyah dalam kehidupan insaniyah
Manajemen bukanlah tujuan, tapi sarana untuk merealisasikan tujuan-tujuan tertentu. Wasilah ini hendaknya dilakukan rasionalisasi-rasionalisasi yang mungkin bagi terwujudnya tujuan-tujuan yang diinginkan dan diselaraskan dengan realitas yang berbeda. Karena itu prinsip-prinsip manajemen Ilahiyah adalah kaidah-kaidah umum yang memiliki fleksibilitas dan elastisitas seiring dengan dinamika kehidupan dan perkembangan situasi dan kondisi. Dan dalam al-Qur`an dijumpai banyak ayat yang menjelaskan bagaimana prinsip-prinsip itu diterapkan.
Dalam proses perjalanannya manajemen Ilahiyah terbagi menjadi lima bagian, yaitu tauhid dan keimanan, kesucian dan kebersihan, ketundukkan dan kepasrahan, kemerdekaan dan kelapangan hati, keadilan dan kasih sayang. Adanya manajemen Ilahiyah ini menjawab dari keinginan sebagian masyarakat bahwa bisnis itu tidak hanya mencari untung tapi juga mencari Berkah-Nya.
Manajemen Ilahiyah berarti Bagaimana agar kita dapat menarik pertolongan Allah dengan benar yang Intinya adalah bahwa Allah sangat terlibat dalam kehidupan kita. Maka, kalau mau berhasil barokah, pakai Manajemen Ilahiyah, jangan pakai manajemen bumi. Apalagi Manajemen Barat yang dirumuskan berdasarkan filsafat kebendaan (materialisme), yang berujung pada sistem ekonomi kapitalisme. Sebagaimana hal tersebut sudah diperingatkan Allah dalam firman-Nya :
"Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar (imannya); dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa." (QS. Al-Baqarah Ayat 177)
Dalam Konsep Manajemen Ilahiyah, berwiraswasta atau bisnis apapun tujuannya bukan cari untung melainkan cari berkah. Mencari kebaikan yang bisa membuat ibadah kita lebih khusyuk, memperoleh tambahan penghasilan agar kita bisa membiayai perjuangan di jalan Allah (Jihad fi Sabilillah). Sehingga Allah akan mengabulkan doa dan menolong kita , memberi kemudahan dan jalan keluar untuk setiap persoalan yang kita hadapi.
"Hai orang-orang yang beriman, jika kalian menolong agama Allah, niscaya Dia akan menolong kalian dan meneguhkan kedudukan kalian. Adapun orang-orang kafir, maka kecelakaanlah bagi mereka dan Allah menyesatkan amal-amal mereka. Yang demikian itu adalah karena sesungguhnya mereka benci kepada apa yang diturunkan Allah (al-Quran) lalu Allah menghapuskan (pahala-pahala) amal-amal mereka.” (QS. Muhammad: 7-9).
Sering kita dengar orang bilang bekerja adalah ibadah. Sayangnya tidak semua mengerti maknanya . Ketahui dulu konsepnya yang benar sehingga pekerjaan itu akan benar-benar menjadi ibadah. Dalam Konsep Manajemen Ilahiyah, Sang Big Boss adalah Allah. Manusia adalah hamba-Nya yang ditunjuk-Nya menjadi Manajer-Nya di Bumi. Karena itulah, sebelum mengambil keputusan apapun, kecil terlebih besar, tanya dulu Sang Big Boss lewat istikharah. Selalu libatkan Allah. di setiap langkah kita. Karena otak kita, hati kita Allah yang cipta. Bahkan seorang sahabat Nabi ketika akan membeli sandalpun istikharah dulu !
Shalat Istikharah dan Shalat Hajad menjadi senjata utama. Rekrut karyawan istikharah, sebelum teken PO atau Kontrak istikharah, menemui pejabat istikharah, minta supaya proyek goal shalat Hajad, minta supaya klien makin banyak dan dapat order yang berkah shalat hajad. Semua karyawan pun diminta melakukan hal yang sama.
Jadi, sekalipun ekonomi melambat, dunia berubah , berpindah cepat, tak terduga dan tiba-tiba. “Sudden shift”, Mengglobal, mendigital, menggilas, bahkan terancam resesi. Tidak perlu cemas. Semua terjadi atas kehendak Allah. Apapun yang terjadi tentu ada Solusi Ilahiyah;
Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar” (QS At-Tholaq:2).
Ayat ini mengisyaratkan bahwa Allah itdaklah mencegah dan menghalangi seorang mukmin terjebak dalam kesulitan akan tetapi Allah menjanjikan solusi dan jalan keluar bagi yang bertakwa.
Jika andalan kita hanya pada kemampuan manusia sehebat apapun pasti ada batasnya. Di atas segalanya masih ada Allah yang Maha Kuasa dan Maha Kaya. Itulah topnya Manajemen Ilahiyah. (az).
Komentar
Posting Komentar