LOSTA MASTA ❗JADIKAN HIDUP LEBIH HIDUP👍


Jakarta, JENIUSLINE. - Saudaraku ❤ Sebagai seorang Spiritual Business Consultant, selama tahun 2019 lalu, saya punya klien beberapa orang kaya yang merasa tidak bisa menikmati hidup. Selain itu saya juga berjumpa dengan banyak pebisnis yang hidup dalam resah dan gelisah. Bahkan saya juga bersua dengan orang yang banyak uang, tapi kehidupan keluarganya porak poranda. Na'usdzu Billahi min Dzalik !

Oleh karena itulah dalam kesempatan kali ini kita akan membahas mengenai CARA MENIKMATI HIDUP yang bisa dilakukan oleh siapapun. Semoga dalam tahun 2020 ini dan selanjutnya kita semua bisa menikmati hidup. Semoga kita semua bertambah CERIA, makin BAHAGIA dan meningkat KUALITAS HIDUP dan KESEJAHTERAAN. Mari kita jadikan hidup lebih hidup. Losta Masta❗

Bismillah 🙏 Satu cara menikmati hidup adalah dengan menjalani kehidupan dengan penuh rasa syukur. Jika sudah tidak ada lagi yang bisa disyukuri dalam hidup, hati-hati perasaan hampa akan mengganggu dan berakibat fatal jika dibiarkan terus berkelanjutan.

Karenanya perlu mencari tahu mengapa sulit untuk menikmati apa yang ada agar bisa segera dicari solusinya sehingga kita bisa menjalani hidup dengan bahagia. Nah, jika Anda ingin bahagia dalam menjalani hidup, menikmati apa yang ada tentu sangat dibutuhkan. Pasalnya, hidup bukan tentang siapa yang bisa mendapatkan lebih banyak, tapi siapa yang bisa menikmatinya lebih baik.

Namun demikian, bagaimana Anda akan bisa menikmati sesuatu, bila Anda belum mengetahui tentang sesuatu itu. Anda tentu tidak akan tahu tentang sesuatu sebelum Anda merasakannya. Tentu tidak mungkin anda dapat merasakan sesuatu, jika anda tidak mengalami sendiri sesuatu. Nah, bagaimana pula Anda akan mengalami sesuatu, jika Anda tidak berbuat ⁉

Karena itu Ilmu PENGETAHUAN tentang OLAH RASA adalah Ilmu tertua dan terutama yang diwariskan Nenek Moyang kita, para Leluhur Nusantara. Olah rasa adalah ilmu untuk mengontrol emosi, sehinga mereka mempunyai KECERDASAN EMOSIONAL (emotional quotient/EQ) yang Tinggi. Insya Allah dengan Kecerdasan Emosionalnya, Manusia bisa MENGELOLA perasaan dan hati agar bisa merasa bahagia dalam kondisi yang sulit, sakit, miskin, terancam dan dalam menghadapi kepedihan hidup, serta menghadapi KRISIS MULTI DIMENSI seperti saat ini.



PENTINGNYA OLAH RASA 👍

Olah rasa berhubungan dengan kepekaan rasa batin dan indra ke 6 manusia. Dengan rasa, orang akan lebih peka terhadap sesuatu yang bersifat gaib, dapat mendeteksi / merasakan keberadaan sesuatu gaib, dapat mendeteksi apakah sakit yang diderita oleh seseorang merupakan sakit biasa ataukah karena adanya pengaruh energi negatif dari suatu sosok mahluk halus (ketempelan gaib, kesambet, disantet, guna-guna, dsb), dapat mengetahui cara penyembuhannya dan dapat merasakan sesuatu yang akan terjadi (feeling / intuitif).

Dan dalam tingkatan kemampuan kebatinan yang tinggi kekuatan rasa ini digunakan untuk segala perbuatan yang berhubungan dengan kegaiban, untuk mengobati seseorang, mengusir / menyerang / menundukkan mahluk halus tingkatan rendah sampai yang kelas atas, atau untuk memusnahkan keilmuan gaib, khodam dan tenaga dalam seseorang, dan untuk menerima pengetahuan spiritual tingkat tinggi yang mengantarkan seseorang menjadi linuwih dan waskita.

ILMU berarti harus ada teknik dan tata cara menjalankan, beberapa orang bilang olah rasa itu seni, tapi yang dimaksud adalah mengkondisikan suatu keadaan yang bisa dirasakan, atau seolah olah merasakan apa yang dialami ini suatu kenikmatan bukan suatu kesengsaraan dan hukuman.

Di dalam semua jenis keilmuan, ada satu hal mendasar yang seringkali pengertiannya dikesampingkan orang, yaitu adanya unsur kebatinan. Unsur kebatinan hadir pada semua aspek kehidupan manusia, termasuk di dalam aktivitas manusia dalam mempelajari dan menekuni berbagai jenis keilmuan. Unsur kebatinan itu adalah apa yang biasa disebut sebagai penjiwaan atau penghayatan, yang sangat erat hubungannya dengan RASA.

MENITI JEJAK ZIKIR DAN OLAH RASA

Sehubungan dengan hal itulah, Guru Mursyid kita, Allahyarham Syaikh Inyiak Cubadak mengingatkan bahwa "RASO jo PARESO" atau Rasa dan Periksa/Pikir adalah pondasi segala macam Ilmu. Berbasiskan Raso jo Pareso inilah nenek moyang orang Minangkabau merumuskan falsafah hidup dan membentuk lembaga budi.

Namun Beliau mengingatkan Raso lebih utama dari Pareso. OLAH RASA baru BERPIKIR agar hasilnya LUAR BIASA. Karena itu, dalam menyikapi berbagai PROBLEMATIKA kehidupan yang dihadapi atau menilai sesuatu, kita harus mengutamakan Olah Rasa sebelum Olah Pikir. PARESO atau Periksa/Pikiran harus dibawa Turun, sedangkan RASO atau RASA harus dibawa Naik.

Maka, jangan sekali-kali Berpikir sebelum Olah Rasa agar hasilnya tidak sia-sia. Hal tersebut menurut Syaikh Inyiak Cubadak adalah selaras dengan firman Allah tentang ciri-ciri ULIL ALBAB (Orang Cerdas), yaitu;

"Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): “Ya Rabb kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka”. [Ali ‘Imran/3 :190-191].

Dalam ayat 191, diterangkan karakteristik Ulil Albab, yaitu selalu melakukan aktivitas dzikir dan fikir sebagai metode memahami alam, baik yang ghaib maupun yang nyata. Dzikir, secara bahasa berasal dari kata dzakara , tadzakkara, yang artinya menyebut, menjaga, mengingat-ingat. Secara istilah dzikir artinya tidak pernah melepaskan Allah dari ingatannya ketika beraktifitas. Baik ketika duduk, berdiri, maupun berbaring. Ketiga hal itu mewakili aktifitas manusia dalam hidupnya.

Ketika mempelajari dan melaksanakan ZIKIR sesuai dengan Metode Zikir yang didakwahkan Syaikh Inyiak Cubadak inilah kita dapat MENITI JEJAK antara ZIKIR dan OLAH RASA. Pada dasarnya dalam setiap Ibadah, termasuk dalam sholat yang khusuk, zikir, i’tikaf, bahkan dalam bersedekah, pada intinya adalah OLAH RASA. Kata-kata, ucapan, bahasa yang digunakan dalam zikir dan doa hanyalah sekedar media atau cara teknis untuk menguatkan mental, kalbu, atau membangkitkan kekuatan batin kita agar supaya muncul GETARAN RASA SEJATI.

Getaran rasa sejati ini menjadi kekuatan dahsyat untuk mewujudkan KEHENDAK yang ada dalam diri kita, dalam getaran rasa sejati. Jika getaran rasa sejati berada pada Zat (Allah) merupakan kodrat dan kehendak/iradat Allah yang pasti mewujud (kun fa yakun). Jika terjadi dalam jagad kecil (diri pribadi) berupa getaran rasa sejati, maka akan menjadi kehendak (doa) yang tak terucap. Atau ucapan yang muncul dari getaran rasa sejati akan menjelma menjadi kekuatan dahsyat. Apa yang diucap akan terjadi, doanya makbul/manjur/tijab.

"Karena itulah, ZIKIR itu harus sampai tembus ke perasaan yang ada di dalam lubuk hati paling dalam. Inilah Zikir Rasa. Zikir Rasa itu ialah ketika Dzikir kita terasa enak oleh diri sendiri juga orang lain… Lisan kita, tindakan kita, dan seluruh laku kehidupan kita dirasakan enak oleh diri dan lingkungan sekitar. Jangan suka enak sendiri, jaga perasaan orang lain. Itulah hakekat RASO jo PARESO, " pungkas Syaikh Inyiak Cubadak. (az).


Komentar

Postingan populer dari blog ini

PT. CITRA SAMUDERA RAYA MEMASUKI TAHUN EMAS 2020👍❤🇮🇩🙏

TEKNIK ZIKIR PASRAH DIRI (TAWAKAL) UNTUK PENYEMBUHAN DIRI SENDIRI 🙏

THERAPY ala Nabi SAW di RUMAH SEHAT AL-HIKMAH : Gratis KONSULTASI Spiritual 🙏