TEOLOGI PEMBERDAYAAN : “MENGHADIRKAN MANUSIA SEBAGAI KHALIFAH DI BUMI NUSANTARA”


Jakarta, JENIUSLINE.- Adakah para Rektor Perguruan Tinggi Negeri maupun swasta yang ada di Indonesia merencanakan, akan jadi apa para sarjana tamatan Universitas yang mereka kelola selama ini ? Pernahkah Beliau-beliau itu mengadakan evaluasi, “Seberapa banyak sarjana yang lulus itu terserap oleh lapangan kerja⁉️ 

Demikian dilontarkan, Ketua Umum Gerakan Anti Nganggur Nusantara (GANTARA), Masrul Chaniago, S.Sos dalam Diskusi bertajuk “Mempersiapkan Lulusan Sarjana Menjadi Pencipta Lapangan Pekerjaan,” yang diselenggarakan GANTARA di Pendopo Al-Hikmah, Cikarang, Jawa Barat. “Realitanya saat ini, dari  7,05 juta orang penganggur, sekitar 5,99 persen (422.295 orang) lulusan diikuti diploma I/II/III dan 5,67 persen (399.735 orang) adalah sarjana tamatan Universitas,” imbuhnya. 

Miris, kata Masrul Chaniago, nampaknya Tingkat kelulusan sarjanatidak seimbang dengan lapangan pekerjaan tersedia, sehingga pengangguran tidak hanya yang tidak mempunyai pendidikan dan juga sarjanayang mempunyai pendidikan Sekolah Tinggi, Institute atau pun Universitas‼️🤭

“Sehubungan dengan hal tersebut diatas, maka Gerakan Anti Nganggur Nusatara mendorong institusi pendidikan, terutama perguruan tinggi untuk melakukan tindakan dengan memberikan pendidikan entrepreneurship bagi mahasiswa untuk mempersiapkan apabila tidak mendapatkan pekerjaan dan menganggur akibatnya,” kata Ketum GANTARA itu. 

Namun demikian, Direktur Utama Servindo Gardatama itu mengingatkan, Pendidikan Entrepreneur yang diberikan tidak hanya teori saja akan tetapi juga praktek di lapangan dengan melibatkan semua pihak yaitu institut pendidikan, pengusaha skala kecil, menengah dan besar, begitu juga pemerintah. “Pendidikan yang sesuai dengan perkembangan dan praktek dilapangan dengan tujuan agar mahasiswa siap menjelang kelulusannya untuk menentukan langkahnya menjadi entrepreneur atau tidak,” tambahnya. 


Seiring dengan hal tersebut di atas Gerakan Anti Nganggur Nusantara (GANTARA) menawarkan Program Pendidikan ILMU KEWIRASWASTAAN bagi Sekolah Tinggi, Institut dan Perguruan Tinggi untuk menciptakan manusia pencipta lapangan kerja.

“Program pendidikan itu berbasiskan Budaya Luhur Nusantara yang menekankan pentingnya Olah Rasa, Olah Cipta dan Olah Karsa. Kemudian Nilai Luhur tersebut disenyawakan dengan Kearifan Tasawuf Transformatif yang menekankan pentingnya Kesadaran Manusia dalam melaksanakan misinya sebagai Khalifah Allah di muka bumi,” katanya. 

Sebagaimana Allah berfirman yang artinya: “Ingatlah ketika Rabb-mu berfirman kepada para malaikat: “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi.” (Al Baqarah: 30).

Sebagai khalifah, menurut Ketum GANTARA, manusia diberi tangung jawab terhadap alam dan umat. Sebagai wakil Allah, manusia juga diberi otoritas keilahiyan; menyebarkan rahmat Allah, menegakkan kebenaran, membasmi kebatilan, menegakkan keadilan, dan bahkan diberi otoritas untuk menghukum mati manusia. “Sebagai khalifah Allah, manusia memiliki fungsi yang sangat besar dalam menegakkan sendi-sendi kehidupan di muka bumi,” ujarnya.

Oleh karena itu, manusia dilengkapi Allah dengan kelengkapan psikologis yang sangat sempurna, akal, hati, syahwat dan hawa nafsu, yang kesemuanya sangat memadai bagi manusia untuk menjadi makhluk yang sangat terhormat dan mulia, disamping juga sangat potensil untuk terjerumus hingga pada posisi lebih rendah dibanding binatang.

“Ketika memerankan fungsinya sebagai khalifah Allah di muka bumi, khususnya di Nusantara ada dua perananpenting yang diamanahkan dan dilaksanakan manusia sampai hari kiamat. Pertama, memakmurkan bumi (al ‘imarah). Kedua, memelihara bumi dari upaya-upaya perusakan yang datang dari pihak manapun (ar ri’ayah),”tegasnya. 

Allah menciptakan alam beserta isinya untuk dipergunakan dan diambil manfaatnya oleh manusia. Alam itu merupakan ruang hidup yang teratur dalam bentuk yang serasi dan selaras dengan kepentingan mereka. Islam mengajarkan kepada kita bahwa di antara tugas kewajiban kita selain beribadah kepada Allah juga diberi tugas agar memakmurkan bumi, dalam artian bagaimana kita melestarikan dan mengelola lingkungan.

Sebagaimana hal tersebut di atas disebutkan dalam firman-Nya : Dia telah menciptakan kamu dari bumi (tanah) dan menjadikan kamu pemakmurnya“. (QS. Hud : 61).

Dengan demikian, menurut Masrul, sebagai Khalifah Allah, manusia harus mampu menggalimengembangkandan mendayagunakan seluruh Potensi Diri (Quwwatul Insaniyah) yang telah diberikan Allah kepadanya. Sehingga dengan Quwwatul Insaniyah itu, manusia bisa melaksanakan perannya sebagai Khalifah di muka bumi.

“Jadi Program Pendidikan Entrepreneur yang diberikan itu adalah Pendidikan yang bersifat Transformatif, yakni proses Pemberdayaan Manusia dari Abdullah (hamba) menjadi Khalifah-Nya. Karena itu disebut juga sebagai Pendidikan Berbasis Teologi Pemberdayaan,” pungkas Ketum GANTARA itu.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

PT. CITRA SAMUDERA RAYA MEMASUKI TAHUN EMAS 2020👍❤🇮🇩🙏

TEKNIK ZIKIR PASRAH DIRI (TAWAKAL) UNTUK PENYEMBUHAN DIRI SENDIRI 🙏

THERAPY ala Nabi SAW di RUMAH SEHAT AL-HIKMAH : Gratis KONSULTASI Spiritual 🙏