PROGRAM PENDIDIKAN DAN PELATIHAN ANTI NGANGGUR ๐❤️๐ฎ๐ฉ๐ค
Jakarta, JENIUSLINE.- Pekerjaan Rumah terberat Pemerintahan Jokowi-Ma’ruf adalah menyediakan lapangan kerja dan Memberdayakan Masyarakat yang Termarjinalkan dalam pembangunan. Pasalnya, berbagai cara yang dilakukan pemerintah selama ini dalam mengatasi pengangguran, nampaknya belum mampu meminimalisir tingkat pengangguran yang cukup tinggi di Indonesia.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah pengangguran terbuka pada Agustus 2019 berjumlah 7,05 juta orang, meningkat dari Agustus 2018 yang hanya 7 juta orang.
Tingkat pengangguran terbuka (TPT) didominasi oleh lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebesar 10,42 persen pada Agustus 2019. Selain SMK, SMA menempati peringkat kedua dengan persentase 7,92 persen, diikuti diploma I/II/III 5,99 persen, universitas 5,67 persen, SMP 4,75 persen, dan SD 2,41 persen.
Banyaknya pengangguran dapat menimbulkan naiknya tingkat kemiskinan. Untuk itu, sangat dibutuhkan cara mengatasi pengangguran agar perekonomian dan kesejahteraan masyarakat dapat tercapai. Diperlukan peran aktif dan Aksi Bersama dari pemerintah dan masyarakat yang peduli dalam cara mengatasi pengangguran ini. Pasalnya, Usaha mengatasi pengangguran bukanlah kewajiban pemerintah semata. Seluruh penduduk Indonesia diharapkan berpartisipasi untuk mengatasi masalah ini. Walau bukan hal mudah, pengangguran pasti bisa ditangani bila pemerintah dan masyarakat saling bekerja sama.
Berdasarkan, penelitian Gerakan Anti Nganggur Nusantara (GANTARA), faktor penyebab pengangguran sering diciptakan oleh diri manusia sendiri. Penyebabnya pun bisa secara disengaja atau tidak. Faktor yang sering muncul dari diri manusia yang menyebabkan terciptanya pengangguran dan tidak adanya lapangan kerja. Karena itulah, penanaman jiwa wiraswasta di sekolah dan di tengah masyarakat merupakan satu contoh sebagai cara mengatasi pengangguran. Sebenarnya apabila sebagian besar orang memiliki jiwa berwirausaha maka tidak perlu mengkhawatirkan jumlah lapangan kerja yang sedikit.
Maka dalam pandangan GANTARA, cara mengatasi pengangguran yang juga sangat efektif adalah dengan meningkatkan jiwa kewirausahaan. Hal ini perlu dilakukan sejak dini, dimulai dari sekolah. Hal tersebut tentunya disebabkan karena apabila setiap orang sudah memiliki sikap kewirausahaan maka tidak perlu bingung apabila lapangan pekerjaannya kurang.
Dengan jiwa kewiraswastaan yang dimiliki tentunya akan membuat setiap orang mampu mendirikan usaha ataupun bisnis sendiri sehingga dapat memberikan lapangan pekerjaan bagi setiap orang. Oleh karena itu, menanamkan jiwa kewirausahaan di sekolah dan kepada masyarakat luas, terutama untuk mereka yang masih nganggur, merupakan hal yang harus diprioritaskan Pemerintah.
Sayangnya hal ini belum terlalu dilakukan dengan serius oleh Pemerintahan Jokowi-Ma’ruf, sehingga masih belum tampak hasilnya. Sehubungan dengan hal tersebut, Gerakan Anti Nganggur Nusantara (GANTARA) telah menyiapkan Program Pendidikan dan Pelatihan Anti Nganggur dalam upaya memberdayakan masyarakat yang masih sulit mendapat pekerjaaan.
Sasaran kelompok masyarakat yang menjadi calon peserta Program Pendidikan dan Pelatihan Anti Nganggur ini adalah para pencari kerja, penganggur/masyarakat miskin di pedesaan, penganggur terdidik di perkotaan, serta calon TKI yang hendak bekerja ke luar negeri.
Program Unggulan yang dikembangkan oleh GANTARA dalam pembinaan kewiraswastaan meliputi pendikan pengembangan Mindset Wiraswasta, Achievment Motivation, pelatihan usaha mandiri pelatihan teknis, Spiritualitas dalam Bisnis, Manajemen Keuangan Spiritual dan manajerial tenaga kerja, padat karya produktif, pemagangan, teknologi tepat guna dan pendampingan serta pelatihan lainnya yang disesuaikan dengan minat, bakat, dan potensi masyarakat. (az).
Komentar
Posting Komentar