MENGGIURKAN ‼️PELUANG USAHA LOGISTIK DI TAHUN 2020 👍


Jakarta, JENIUSLINE,- PT. Samudera Biru Line (Sabil Line) memprediksi potensi pertumbuhan bisnis logistik bisa mencapai lebih dari 30% hingga 2020. Namun demikian sebagai pemain baru di dunia logistik, maka Sabil Line harus bisa memberikan efisiensivisibilitas, dan konektifitas yang berkelanjutan (sustainable). Tujuannya, agar perusahaan dapat menjawab tantangan dan mengambil peluang-peluang bisnis. 

Demikian terungkap dalam percakapan wartawan JENIUSLINE dengan Direktur Operasional dan Pemasaran Sabil Line, Rosi Wibawa, S.Kom seputar prospek bisnis logistik pada 2020 di kantornya, Pejaten Office Park, Jakarta Selatan. “Kalau tidak (bisa), hanya jadi model bisnis baru saja yang sifatnya boleh dikatakan mirip broker online, untuk mencocokkan supply dan demand logistik, tidak lebih dari itu," ujarnya.

Dalam upaya efisiensi tersebut Sabil Line berencana Investasi 5 Unit Truk Trailer senilai Rp. 4 M. Dengan adanya 5 Truk Trailer ini, kata Rosi Wibawa, maka margin Sebesar 10-15 % yang selama ini diserahkan kepada pengusaha Truk yang lain, Insya Allah akan dinikmati oleh Sabil Line.

“Peluang bisnis angkutan barang menggunakan truk (trucking) di dalam negeri masih sangat besar, didorong oleh pertumbuhan secara fisik dan jarak pendistribusian barang yang luas di IndonesiaJadi, Bisnis Logistik cukup menggiurkan,” kata Direktur Operasional dan Pemasaran Sabil Line itu.

Sementara itu, di tempat yang terpisah, Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Trucking Indonesia (Aptrindo) Gemilang Tarigan mengatakan kepada wartawan, Indonesia merupakan negara kepulauan dengan kekayaan alam melimpah dan pasar terbesar di Asean.

“Sekitar 40% penduduk Asean berada di Indonesia. Ditambah pertumbuhan ekonomi Indonesia relatif stabil di angka 5%, meski di tengah perekonomian global yang belum pulih dan penuh ketidakpastian,” katanya,

Dari sisi pertumbuhan secara fisik, menurut Tarigan, ada beberapa analisa yang mendasari besarnya potensi pasar jasa trucking di Indonesia.

Pertama, derasnya aliran modal yang mendorong kegiatan manufaktur di dalam negeri dan meningkatkan permintaan logistik. 

Kedua, bisnis yang terkait dengan forwarding ekspor/impor dan pengiriman akan tetap kuat berkat kegiatan perdagangan eksternal yang berkelanjutan.

Ketiga, perusahaan yang sebelumnya melakukan kegiatan logistiknya sendiri (truk sendiri), sekarang mulai di-outcourcing ke perusahaan logistik (sewa truk), sehingga mendorong pertumbuhan logistik di Indonesia.

“Pertumbuhan pasar logistik tidak hanya terjadi di Jabodetabek, tetapi juga di luar Jabodetabek dengan perkembangan luar biasa besar,” ujarnya. (az).



Komentar

Postingan populer dari blog ini

PT. CITRA SAMUDERA RAYA MEMASUKI TAHUN EMAS 2020👍❤🇮🇩🙏

TEKNIK ZIKIR PASRAH DIRI (TAWAKAL) UNTUK PENYEMBUHAN DIRI SENDIRI 🙏

THERAPY ala Nabi SAW di RUMAH SEHAT AL-HIKMAH : Gratis KONSULTASI Spiritual 🙏