10 TAHAP OLAH RASA METODE AL-HIKMAH TINGKATKAN KECERDASAN EMOSIONAL👍❤️🇮🇩🙏
Jakarta, JENIUSNET.- Saudaraku ❤️ Apakah Anda mengenali EMOSI yang Anda rasakan? Bisakah Anda mengatur PERASAAN itu tanpa membiarkannya membanjiri Anda? Bisakah Anda memotivasi diri sendiri untuk menyelesaikan pekerjaan? Apakah Anda merasakan emosi orang lain dan merespons secara efektif?
Jika Anda menjawab ya untuk pertanyaan-pertanyaan ini, kemungkinan Anda telah mengembangkan beberapa atau semua keterampilan yang membentuk dasar kecerdasan emosi. Kecerdasan emosional (emotional quotient, disingkat EQ) adalah kemampuan seseorang untuk menerima, menilai, mengelola, serta mengontrol emosi dirinya dan orang lain di sekitarnya.[1] Dalam hal ini, emosi mengacu pada perasaan terhadap informasi akan suatu hubungan.
Sehubungan dengan hal tersebut dibatas Majelis Dakwah Al-Hikmah bersama para Conselor di Rumah Sehat Al-Hikmah dan Spiritual Business Consultant mengembangkan Teknik Mengolah Rasa sebagai langkah awal dalam mengembangkan Kecerdasan Emosional (emotional quotient). Teknik ini diramu berdasarkan Persenyawaan Cara Olah Rasa warisan Leluhur Nusantara dengan Teknik ZIKIR Al-Hikmah dan Sains Modern. Metode ini meliputi 10 (Sepuluh) tahap sebagai berikut:
PERTAMA : MENYEPI. Saat keramaian sudah membuat kita sangat sesak, maka perlu meluangkan waktu untuk menyepi dan menyendiri. Kita perlu berhenti sejenak meninggalkan hiruk pikuk dunia, persaingan bisnis ataupun ketegangan politik. Kita butuh waktu untuk bersunyi dan menyendiri dalam hidup untuk memulihkan tubuh dan jiwa kita.
KEDUA : DUDUK TENANG. Duduklah di tempat yang tenang dalam kondisi rileks.
Santai, rileks, easy going adalah kondisi yang sebenarnya sangat dibutuhkan semua orang. Namun, tidak sedikit orang yang mengabaikannya dengan alas an kesibukan, dikejar deadline dan time is money.
Carilah ruang yang tenang lalu tutuplah tirai jendela agar perhatian Anda tidak teralihkan oleh cahaya. Tempat yang tenang dan bebas gangguan sangat diperlukan agar Anda bisa mengendalikan emosi, meredakan stres, dan melepaskan ketegangan. Pastikan Anda bisa menyendiri tanpa teralihkan oleh dering telepon, komputer, rekan kerja, atau teman.
KETIGA : PEJAMKAN MATA & TUTUP MULUT. Mungkin karena kelima indra menghadap keluar semua, sehingga selama ini Anda sadar atau tidak selalu memperhatikan apa yang ada di Luar Diri. Maka untuk menganalisa RASA milik sendiri, mulailah dg menutup Indra. Tutup mulut dan tutup mata. Hindari kontak dg dunia luar. Ketika pertama menutup mata, yg kelihatan adalah gerak pikiran.
Setelah pikiran tenang, yg “terlihat” adalah RASA. Lebih halus. Keengganan kita untuk mengenal RASA sendiri ungkapkan Kerapuhan kita sebagai manusia. Menolak bertemu Diri Sendiri! Kesan-kesan yang tidak menyenangkan kita coba buang dari memory tapi tak pernah hilang. Malah membatu jadi benci yg siap meledak satu saat.
KEEMPAT : TUTUP TELINGA. Selama ini, berbagai suara dari luar telah demikian dominan mempengaruhi Anda. Sehinga Anda tidak sempat mendengar suara dari dalam Lubuk Jiwa. Apalagi Suara Allah, mungkin sama sekali tak pernah Anda Hiraukan.
Nah, untuk itulah Anda perlu menutup telinga sejenak agar bisa mendengar suara batin Anda Sendiri. Namun demikian suara alam, kicauan burung, deburan ombak atau gemericik air, justru dapat membantu Anda untuk beralih dari alam Lahiriah ke Alam Batiniah.
KELIMA : PASRAH DIRI. Pasrah seperti air mengalir yang selalu bergerak dengan fleksibel mengikuti tempat yang lebih rendah. Pasrah dan ikhtiyar sesuatu yang bertolak belakang. Pasrah itu mengarah pada Allah. Sedangkan usaha atau ikhtiyar itu ke diri, aku bisa, aku berusaha. Jadi usaha dan pasrah sesuatu hal yang tidak bisa disatukan. Tidak mungkin kita menyelesaikan dengan ikhtiyar dan pasrah. Kalau mau menyelesaikan masalah dengan pasrah, ya pasrah saja total kepada Allah.
Pasrah sejatinya menimbulkan kekuatan. Pasrah bukanlah putus asa. Tetapi merupakan kepercayaan penuh terhadap pihak yang dipasrahi. Pasrah bukanlah kebodohan. Tapi merupakan kesadaran yang kuat akan kefanaan diri dan pengakuan akan kesempurnaan pihak yang dipasrahi. Pasrah bukanlah tindakan yang membabi-buta. Tapi merupakan kepercayaan yang total akan kebijaksanaan agung dan rancangan paripurna dari Dzat yang Maha Tinggi.
KEENAM : TENANGKAN PIKIRAN. Sebagai hamba Allah kita sering terjebak dalam hingar bingar kehidupan , manusia sering sekali merasa tidak sabaran, ingin segera mencapai tujuannya, lalu bila gagal akan menyalahkan orang lagi, diri sendiri, atau keadaan, yang lebih parah lagi menuduh Allah tidak Adil.
Di saat itulah pikiran dan perasaan beradu argument, kadang hati kecil yang menginginkan kedamaian memenangkan akal, atau kadang juga perasaan dengan penuh kecurigaan yang tak jelaslah yang menang.
Pikiran yang dipenuhi gelisah akan membuat diri Anda terus merasa cemas dan tidak tenang. Karena itulah setiap orang perlu berlatih menenangkan pikirannya. Bukan hanya tenang, tapi juga nyaman dan bahagia.
Sebab dengan pikiran yang tenang, Anda akan lebih bisa mengendalikan emosi, amarah dan juga perasaan stresnya.
KETUJUH : BERDO’A. Ucapkan dalam Hati, “A’udzu billahi minasy syaithonir rojiim, Bismillahi Rahmanir Rahim, Asy hadu alla ilaha illa Allah, wa Ashly hadu anna Muhammadar Rasulullah;
KEDELAPAN : ATUR NAFAS. Meski terdengar klise, diam sejenak dan mengatur napas dapat membantu menghilangkan kecemasan. Teknik pernapasan yang digunakan terbilang mudah. Anda cukup menutup mulut dan mengambil satu tarikan napas melalui hidung.
Hitung waktu saat menghirup udara dan tahan napasmu selama empat hingga tujuh detik. Ulangi kegiatan itu sampai Anda Selesai Mengolah Rasa. Setiap Tarikan Nafas dan Hembusan Nafas dari Hidung ikuti dengan Kalimah, “ALLAH”, dalam Qalbu.
KESEMBILAN : MENGOLAH RASA. Rasakan Suasana Alam, Suasana Batin, Gerak-Gerik Qalbu. Rasakan dan DENGARKAN bisikan-bisikan hati dan nurani, firasat, dan sebagainya. Jangan mengabaikan bisikan hati dan firasat, tetapi juga jangan mengada-ada, jangan ber-ilusi. Sehingga Anda akan PEKA terhadap ilham yang mengalir di dalam pikiran dan rasa. Usahakan, carilah sumbernya darimana ilham itu berasal.
Kita sebagai manusia tentu pernah merasakan berbagai gejolak emosi dalam diri. Seperti perasaan senang, sedih, marah, kecewa, takut, kehilangan, stres dan lain sebagainya. Usahakan mengolah rasa itu di dalam batin Anda. Sehingga Anda dapat memahami dan merasakan perasaan yang sedang dialami orang lain.
Serahkan Segala Rasa yang menggangu pikiran, ketenangan dan ketentraman Anda kepada Allah dengan ucapan, “Inna Lillahi wa Inna Ilaihi Raji’un”, dalam Hati;
KESEPULUH : TUTUP DENGAN AL-FATIHAH. Jika Anda merasa sudah cukup mengolah rasa, atau sekitar 20 menit, maka tutuplah Olah Rasa dengan Membaca Al-Fatihah, sambil menahan nafas. Selanjutnya tiupkan Nafas ke Permukaan Kedua Telapak Tangan, kemudian usapkan ke Muka, Kepala dan Seluruh bagian Tubuh.
Selesai Latihan Olah Rasa jangan buru-buru berdiri atau pindah tempat. Tetaplah duduk dengan rileks sambil MERASAKAN SENSASI dalam Jiwa dan Raga Anda. Sehingga timbul RASA SYUKUR yang mendalam karena Anda telah Merasakan manfaat Ilmu Olah Rada, waktu yang berkualitas dan berbagai Karunia serta kenikmatan yang telah diberikan Allah. Semoga sukses selalu. Good Luck 👍 (az).
Komentar
Posting Komentar