UNGGUL DALAM BISNIS BERKAT KETAJAMAN MATA BATIN
Jakarta, JENIUSLINE.- Alhamdulillah ๐ Berkah pengalaman menjadi Director of Safety Corporation anda Risk Analisys selama 27 mengajarkan kepada saya betapa penting dan perlunya mengasah Ketajaman Mata Batin. Seperti kemampuan logika, Mata Batin bukan bakat. Sekalipun ada orang yang memang secara alamiah sudah bisa melihat dengan mata batin sejak kecil. Namun mata batin itu perlu diasah agar dapat membantu kita dalam menyelesaikan menemukan jawaban berbagai masalah kehidupan.
Allah SWT telah memberikan dua alat untuk melihat kebenaran dan menuju kepada-Nya. Pertama, Bashar yang memiliki dua alat: panca indera dan akal. Kedua, Bashirah yang memiliki satu alat, yaitu hati.
Kepandaian akal masih belum selesai, karena masih perlu dipertanyakan, “untuk apa kepandaiannya?”. Hal ini tidak tergantung akal, melainkan hati. Kalau akalnya pintar dan hatinya baik, maka dia akan melakukan hal-hal yang benar. Tapi kalau akalnya pintar, namun hatinya jelek, maka dia akan melakukan hal-hal yang tidak baik.
Jadi, panca indera dan akal sebagai bashar itu sangat penting, tapi belum cukup untuk menjamin manusia mencapai kebenaran (al-haq). Buktinya, sekarang ini yang merusak Indonesia justru orang-orang pandai. Itulah mengapa dibutuhkan suatu alat pengendali kepandaian, yaitu bashirah (hati). Bashirah ini yang menjamin penglihatan mata sama dengan penglihatan hati.
"Bashirah" adalah karunia tercanggih bagi manusia. Makna bashirah terlalu panjang dan sangat dalam untuk diuraikan. Tetapi Anda bisa menelaah apa yang dikatakan oleh para ulama. Ibnu Ajibah dalam tafsirnya mengatakan: "Jika cahaya bashirah memancar, maka semua yang ada di alam ini bisa diakses, dan tidak ada hijab kecuali bisa ditembus."
Sayyid Qutub dalam tafsirnya mengatakan: "Jika bashirah terbuka, maka yang tertutup akan menjadi jelas dan semesta bisa terlihat nyata sepanjang mata memandang,"
Imam Al-Qusyairi dalam tafsirnya mengatakan: "Bashirah, pemiliknya akan dikawal dengan hidayah secara lahiriah, dibukakan mata batinnya bisa melihat hakikat yang tersembunyi."
Yang pasti, "bashirah" merupakan media paling menentukan bagi manusia. Orang yang terbuka bashirahnya, dia bisa langsung channelling kepada Allah. Dia bisa mengakses alam nyata dan alam gaib. Dia bisa menariknya menjadi kekuatan dan menjadikannya sebagai sumber rezeki yang berkelimpahan. Dia bisa melakukan apa yang tidak bisa dilakukan oleh banyak orang.
Jadi, kemampuan (potensi) mata batin (bashirah) sebenarnya telah dimiliki oleh setiap manusia ketika lahir ke dunia. Secara alami, Mata Batin manusia itu ada yang tertutup, setengah terbuka atau sudah terbuka. Namun hanya sedikit yang mata batinnya telah terbuka secara alami dan sebagian besar sisanya masih tertutup. Jadi, sebagaimana halnya telinga batin (sama'), mata batin (bashirah) juga membutuhkan pengasahan supaya bisa melihat lebih tajam dan mampu melihat sesuatu yang sulit diamati oleh mata kepala.
Mata batin yang lebih tajam bisa melihat dan menyaksikan hal-hal yang gaib. Untuk mengasah mata batin, diperlukan juga berbagai latihan, seperti halnya ketika kita mengasah telinga batin. Orang-orang yang rajin melakukan zikir, mujahadah, riyadhah, muraqabah, dan berbagai bentuk pendekatan diri lainnya kepada Allah SWT, maka dapat menyingkap tabir (hijab) yang menghalangi seseorang untuk melihat dan menyaksikan sesuatu yang gaib.
Nah, Saat mata batin terbuka, ia bakal mempunyai kepekaan pada dunia gaib dan bisa melihat sesuatu yang tak terlihat oleh orang awam. Termasuk bisa merasakan adanya getaran Energy Negatif dan melihat pancaran Aura seseorang yang diajaknya berkomunikasi serta bisa merasakan keberadaan daya tertentu. Orang yang terbuka mata batinnya, ia akan lebih gampang peka terhadap hal-hal di luar jangkauannya. Akan enteng pula menemukan jalur nampak dari masalah yang dihadapinya.
Seiring dengan itu, mereka yang sudah terbuka mata batinnya juga akan memiliki intuisi yang tajam. Dalam arena Bisnis, ketajaman Intuisi sangat diperlukan sebagai referensi spiritual pada saat akan mengambil keputusan Bisnis. Kala intuisi ini tajam, maka ia mampu tahu hal-hal di luar dari yang tersurat semata. Bisa termasuk dapat peka terhadap suatu hal yang dapat terjadi, mempunyai firasat yang tajam sehingga dapat menuntunnya ke arah yang sesuai dengan perhitungan bisnisnya. Harapannya sanggup tercipta disaat daya mata batinnya memberikan petunjuk.
PEKA TERHADAP SINYAL TUBUH
Mereka yang sudah terbuka mata batinnya, tentu akan semakin tajam intuisinya dan juga menjadi sangat peka terhadap Sinyal Rohani dan Jasmani. Tubuh kita merupakan pengantar pesan yang powerful. Bila sedang sakit, sebenarnya intuisi Anda ingin mengatakan agar Anda beristirahat dan lebih merawat diri sendiri. Atau terkadang ketika merasa tubuh menjadi sangat berat, itu salah satu pertanda Anda mengambil keputusan
yang salah. Sebaliknya, tubuh pun akan memberikan sinyal rasa nyaman, bila Anda mengambil langkah yang tepat.
Intuisi bisa melemah, bahkan hilang bila kita dalam kondisi tertekan atau cemas berlebihan. Untuk itu, setiap kali ingin mengambil keputusan, hal pertama yang perlu dilakukan adalah relaks dan zikir. Dalam kondisi relaks dan zikir, kita bisa mendengar suara batin lebih jernih karena pada kondisi ini otak berada di gelombang alfa yang mengaktifkan fungsi otak kanan. Karena itu cara cara relaksasi yang efektif adalah dengan teknik zikir nafas al-hikmah. Lakukan minimal 20 di pagi hari setelah bangun tidur (antara jam 4-7 pagi) dan 20 sebelum tidur (antara jam 9-11 malam) atau di atas jam 2 dini hari.
Akhirul Kalam, sekalipun sudah rajin Berzikir, jangan kecewa bila Anda belum juga menerima petunjuk-Nyayang jelas. Bersabarlah dan berusahalah mencari penguatan melalui channel intuisi lainnya, seperti shalat hajad, shalat Dhuha, Tilawah Al-Qur’an dan Bershalawat. Sampai akhirnya Allah memberi petunjuk-Nya, sehingga Anda menemukan kemantapan hati untuk mengambil suatu keputusan. (az).
Komentar
Posting Komentar