BERGERAK DALAM CAHAYA



Jakarta, JENIUSNET.- Guru Mursyid, Allahyarham Doctor (HC) Bagindo Muchtar adalah Tokoh Masyarakat Minangkabau yang dapat dijadikan teladan karena Beliau adalah "urang nan tahu di GARAK jo GARIK, alah mangarati garak nan buruak nan ka tibo." Artinya, Beliau mengerti gerak-gerik alam lahir dan bathin yang memerlukan kesadaran (consciousness) dan keputusan yang solid dalam menyikapi sesuatu. 

Sehingga Beliau dan juga Khalifah pengganti Beliau, yaitu Guru Mursyid kita, Allahyarham H.Nasir Adnin pun, "Tahu dibayang kato sampai. Tahu di tunggua kamanaruang. Tahu dirantiang kamalantiang. Alun bakilek alah bakalam". Artinya: Tahu apa yang sedang dikatakan. Tahu apa yang bahaya. Tahu apa yang akan terluka. Berpikir secara mendalam sebelum suatu tindakan

Menurut H. Nasir Adnin, Guru Mursyid kita yang juga adalah Dzuriyyat XII dari Raja Alam Minangkabau Daulat Nan Basusu Ampek itu, sebagai orang Minangkabau, dalam mengarungi samudera kehidupan perlu sekali memahami GARAK jo GARIK ini.  Garak artinya insting, kemampuan membaca sesuatu akan terjadi. Contohnya seorang yang Arif billah, tentu bisa merasakan ada sesuatu yang akan membahayakan dirinya.  Sedangkan Garik adalah gerakan yang dihasilkan oleh sesorang itu sebagai antisipasi dari berbagai PROBLEMATIKA kehidupan yang dihadapi.

Jika kata ini diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, ia menjadi kurang pas, karena di dalam bahasa Indonesia, gerak itu adalah gerakan dan gerik adalah kata pelengkap dari gerakan itu. Sedangkan di dalam bahasa Minangkabau garak (gerak) itu adalah kemampuan mencium bahaya (insting) dan garik (gerik) adalah gerakan yang dihasilkan (tindakan).

Jadi, menurut Guru Mursyid kita memahami GERAK dan GERIK, sesungguhnya adalah memahami Islam dan hakekat kehidupan. Karena kehidupan itu hakekatnya adalah GERAK. Demikian juga Islam sesungguhnya adalah GERAKAN.

Proses memahami GERAK itu, diawali dengan MENDIAMKAN segala gerak, bagaikan orang mati sebelum mati (antal mauta, qabla mauta). Selanjutnya dalam DIAM, kemudian bergerak kedalam DIRI. Dari sinilah bermula jalan untuk mencari RAHASIA ALLAH, rahasia hidup dan mati. Sehingga kita tahu membedakannya, supaya selamat di dunia dan akhirat.

Selanjutnya dari dalam DIRI, kita bergerak dalam CAHAYA-NYA, keluar menembusi alam lahiriah untuk sempunakan alam kehidupan, supaya selamat akan keadaan semoga mendapat rahmat Allah.

Jadi, Gerak yang berlaku pada manusia ketika didalam pengamalannya, ketika MEMYELAM ke dalam DIRI dan MENERAWANG ke Alam Semesta itu sebenarnya adalah Gerak QUDRATULLAH ( Hakikat Gerak Allah ).



Maka padanya pula mendatangkan daya-daya ghaib , Tenaga Kehidupan (NURIL HAYAT) yang merupakan suatu tenaga serbaguna untuk kita. Oleh karena itu harus diperhatikan dan perdalamlah kajian Anda dan renungan Anda terhadap apa-apa yang kau telah GERAK dari GERAK itu.

GERAK yang terjadi secara AUTOMATIC itu berlaku apabila tumpuan dan PENYERAHAN secara total (Laa Haula wa Laa Quwwata Illah Billahi) kepada Yang Maha Esa dan ia merupakan CONNECTING bagi si hamba dan Rabb-nya. Misalnya, yang Bergerak adalah tangan kanan, maka yang menggerakkan tangan itu disebut RUH. Nah, yang menggerakkan Ruh itu yang kita sebut Allah. 

"Dan Kami lebih dekat kepadanya (DIRI/RUH) daripada urat lehernya." (QS.Qaff : 16)

Dalam perjalanan (salik) lahir bathin kita ini GERAK adalah jalan bagi kita dan jalan ini adalah fungsi utama. Oleh itu jikalau kita inginkan sesuatu maka hendaknya gunakanlah kaedah gerak, kerana gerak itu adalah Kuasa Ilahi, maka disebut juga ENERGI ILAHIYAH.

Tangan kanan dan kiri kita BERGERAK sendiri itu merupakan dalil nyata bagi kita yang membawa maksud QUDRAT dan IRADAT Allah, RASA yang terasa di hujung jari-jari kita itulah sebenarnya PANCARAN Qudrat dan Iradat Ilahi.

Maka, Gerakan BABALIAK KA SURAU (kembali ke Surau) yang sudah lama bersipongang di Ranah Minangkabau itu, seharusnya dimaknai dan diarahkan supaya Orang Minangkabau, terutama Generasi Muda, kembali belajar MEMAHAMI GARAK JO GARIK. Sehingga tumbuh DAYA GERAK yang LUAR BIASA.

Maka, BERGERAKLAH dari Surau dengan mengikuti Gerak Allah (QUDRATULLAH) membangun Masyarakat Madani yang Sejahtera. Berjuang dan perjuangkanlah untuk menggapai apa yang ingin kita capai bersama. Untuk meraih apa yang ingin kita raih, maka teruslah bergerak. Bergerak dengan CEPAT namun TENANG Membangkitkan Batang Tarandam. 

BERGERAKLAH …
Alam Terkembang mengajarkan kita untuk senantiasa bergerak agar tercipta sebuah kesempurnaan sebagaimana fungsinya ia diciptakan. Sebagaimana air, apabila ia terus tergenang dalam sebuah wadah, maka ia akan jauh dari sebuah nilai kebermanfaatan dan kenikmatan, karena menimbulkan beragam jentik-jentik penyakit di dalamnya. 

Begitulah hakikat sebuah kebermaknaan dalam penciptaan, untuk terus bergerak menghadirkan kebermanfaatan dan perubahan.   Bergerak MEMBELA KAUM TERTINDAS, menyantuni yatim dan dhuafa serta memberdayakan Umat yang TERMARJINALKAN. Wallahu'alam.(az).



Komentar

Postingan populer dari blog ini

PT. CITRA SAMUDERA RAYA MEMASUKI TAHUN EMAS 2020๐Ÿ‘❤๐Ÿ‡ฎ๐Ÿ‡ฉ๐Ÿ™

TEKNIK ZIKIR PASRAH DIRI (TAWAKAL) UNTUK PENYEMBUHAN DIRI SENDIRI ๐Ÿ™

THERAPY ala Nabi SAW di RUMAH SEHAT AL-HIKMAH : Gratis KONSULTASI Spiritual ๐Ÿ™