PELATIHAN KECAKAPAN HIDUP (LIFE SKILL) DALAM MEMBANGUN SIKAP KEWIRAUSAHAAN DI MASJID BAITURRAHMAN




Cikarang, JENIUSNET.- Saudaraku ❤️ Kita semua tentu PRAHATIN dan RISAU melihat kenyataan bahwa masih besarnya jumlah penduduk MISKIN dan PENGANGGURAN yang MENJERAT kehidupan rakyat Indonesia saat ini. Menurut BPS, pada bulan Maret 2018, jumlah penduduk miskin (penduduk dengan pengeluaran per kapita per bulan di bawah Garis Kemiskinan) di Indonesia mencapai 25,95 juta orang (9,82 persen). Sedangkan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) per Agustus 2018 tercatat sebesar 7 juta orang atau setara 5,34% dari total angkatan kerja yang sebanyak 131,01 juta orang. 

Kita tidak menafikan bahwa beberapa upaya sudah dilakukan pemerintah untuk mengurangi jumlah pengangguran dan kemiskinan, namun selama AKAR permasalahannya tidak diselesaikan, maka tidak akan terjadi PERUBAHAN SOSIAL menuju Indonesia yang Adil dan Makmur.  Berdasarkan pengamatan selama 2 bulan di Paris, dan hasil diskusi saya dengan pendakwah dan pebisnis di Prancis, ternyata kunci sukses mereka DIAWALI dari PENDIDIKAN. 

“Kami tidak diajarkan untuk mencari uang tapi kami dididik untuk BERKARYA. Sistem pendidikan di Prancis berbasiskan Kecakapan Hidup (Life Skill). Life skills-based education (LSBE) is a form of education that focuses on cultivating personal life skills such as self-reflection, critical thinking, problem solving and interpersonal skills. LSBE aims to help children reach their full personal potentials and to prepare them for the challenges of everyday life,” kata Philippe Luvebre, seorang Bankir di Paris menjelaskan.

Jadi AKAR permasalahan dari masih banyaknya yang miskin dan pengangguran adalah masih rendahnya Kualitas Sumber Daya Insani sebagian masyarakat kita. Karena itulah, sampai saat ini, masih terdapat KRTIK terhadap pendidikan nasional dalam menyangkut beberapa permasalahan meliputi: (1) masih rendahnya pemerataan memperoleh pendidikan; (2) masih rendahnya kualitas dan relevansi pendidikan; dan (3) masih lemahnya kompetensi lulusan yang berbasis life skills, di samping belum terwujudnya kemandirian dan keunggulan ilmu pengetahuan dan teknologi di kalangan akademis.

Namun demikian, Kritik dan Diskusi saja tentu tak akan mengurangi masalah, apalagi menyelesaikannya. Sebagai Muslim kita perlu turut serta memberikan Solusi kepada Umat. Jangan sampai kita mewariskan kebodohan dan kesusahan kepada anak cucu kita. Kita haru berbuat sesuatu untuk mengatasi Kemiskinan dan Pengangguran sesuai dengan kemampuan dan fasilitas yang ada pada kita.

“Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan dibelakang mereka KETURUNAN yang LEMAH, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka.”(QS. An-Nisa : 9)

Sehubungan dengan hal itulah, Dewan Kemakmuran Masjid Baiturrahman mengajak para pemirsa untuk BERPARTISIPASI dalam penyelenggaraan PELATIHAN KECAKAPAN HIDUP (LIFE SKILL) DALAM MEMBANGUN SIKAP KEWIRAUSAHAAN yang diadakan di Masjid Baiturrahman setiap hari Kamis, Jum’at dan Minggu bekerja sama dengan Gerakan Peduli Anak Bangsa. 

Melalui Pelatihan Life Skill ini, kita berusaha membangun dan menumbuhkan sikap kewirausahaan kepada peserta. Pendidikan nonformal ini diselenggarakan bagi warga masyarakat yang memerlukan layanan pendidikan yang berfungsi sebagai pengganti, penambah, dan/ atau pelengkap dari pendidikan formal dalam rangka mendukung pendidikan sepanjang hayat.

Life skill adalah kemampuan untuk berperilaku yang adaptif dan positif dan KEBERANIAN untuk menghadapi problema kehidupan kemudian secara proaktif dan kreatif mencari dan menemukan solusi untuk mengatasinya, sehingga dapa menyelesaikan kebutuhan dan tantangan hidup sehari-hari dengan efektif.

Dengan demikian memungkinkan siswa untuk menerapkan pengetahuan yang mereka peroleh di sekolah untuk mengatasi masalah dan situasi dunia nyata.  Karena itulah Life Skill ini disebut juga sebagai “soft skill".’ Dalam konteks profesional, SOFT SKILL adalah kemampuan untuk berpikir secara abstrak dan mendekati masalah dari berbagai sudut untuk menemukan solusi praktis, dan keterampilan untuk berkomunikasi dengan jelas dan efektif sama pentingnya dengan pengetahuan teknis dalam bidang atau akademik tertentu.  

Jadi, pendidikan yang berorientasi life skill ini, bagi peserta didik manfaatnya adalah sebagai bekal dalam menghadapi dan memecahkan problema hidup dan kehidupan, baik sebagai kehidupan pribadi yang mandiri, warga masyarakat, maupun sebagai warga negara dengan hasil yang dapat mencapai apa yang menjadi tujuan hidupnya. Sehingga mereka tidak perlu lagi berpikir mencari uang, namun mereka akan mengembangkan daya pikirnya menjadi DAYA CIPTA yang mampu menghasilkan KARYA. Maka uang pun akan mengejar mereka. (az).

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PT. CITRA SAMUDERA RAYA MEMASUKI TAHUN EMAS 2020๐Ÿ‘❤๐Ÿ‡ฎ๐Ÿ‡ฉ๐Ÿ™

TEKNIK ZIKIR PASRAH DIRI (TAWAKAL) UNTUK PENYEMBUHAN DIRI SENDIRI ๐Ÿ™

THERAPY ala Nabi SAW di RUMAH SEHAT AL-HIKMAH : Gratis KONSULTASI Spiritual ๐Ÿ™