KEMBALI GOTONG ROYONG MEMBANGUN KEKUATAN EKONOMI UMAT ๐Ÿค❤️๐Ÿ‡ฎ๐Ÿ‡ฉ๐Ÿ™




Jakarta, JENIUSNET.- Saudaraku❤️ DNA bangsa Indonesia sesungguhnya adalah GOTONG ROYONG. “Ringan sama dijinjing, Berat sama dipikul. Duduk sendiri bersempit-sempit, Duduk bersama berlapang-lapang. Ke bukit sama Mendaki, ke lembah sama menurun. Kerja berat jadi ringan dengan kebersamaan. Bersama Kita Bisa”๐Ÿค

Gotong royong merupakan istilah Indonesia untuk bekerja bersama-sama untuk mencapai suatu hasil yang didambakan. Istilah ini berasal dari kata gotong yang berarti "bekerja" dan royong yang berarti "bersama". Bersama dengan musyawarahhukum adat dan azas kekeluargaan, gotong royong menjadi dasar filsafat Indonesiamenuju Bangsa yang Berkemajuan.

Istilah ini diturunkan dari budaya masyarakat desa yang saling menolong ketika membangun dan memindahkan rumah, menggotongnya bahu-membahu dengan tandu dari batang royong (ruyung), tumbuhan tinggi sejenis kelapa. Gotong royong merupakan kepribadian bangsa dan merupakan budaya yang telah berakar kuat dalam kehidupan masyarakat.

Indonesia merdeka karena adanya semangat gotong royong, kebersamaan, dan bahu-membahu. Namun sayangnya di era globalisasi saat ini semangat gotong royong masyarakat Indonesia mulai menurun. Masyarakat Indonesia saat ini mulai memikirkan dirinya sendiri tanpa memperhatikan lingkungan sekitarnya. Masyarakat di era modern saat  ini cenderung individualisme

Hal terbsebut tidak lain penyebabnya adalah pengaruh budaya dari Barat yang materialis dengan sistem ekonomi kapitalis yang menebar virus INDIVIDUALIS. Karuan saja, semangat gotong royong pun mulai memudar. Apalagi di daerah perkotaan, semangat gotong royong sudah sulit sekali ditemui. Salah satu penyebabnya adalah penggunaan uang sebagai tolak ukur yang cukup untuk berpartisipasi dalam kegiatan masyarakat serta kesibukan kerja individu. Di daerah perkotaan bahkan dibeberapa desa, secara nyata uang menjadi perusak semangat gotong royong warga. 

Kehadiran dalam sebuah kebersamaan terkadang diwakili dengan uang. Tidak hadir ronda cukup bayar denda, tidak hadir dalam pertemuan cukup titip uang iuran, tidak ikut kerja bakti cukup memberi sumbangan. Jika memiliki perkerjaan, warga mulai menyewa tenaga kerja, padahal pekerjaan tersebut bisa digotong royong. Diantaranya, pembuatan jalan setapak dan membersihkan sampah yang berserak di berbagai tempat.

Sehubungan dengan hal tersebut di atas, Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Baiturrahman meluncurkan Program “KEMBALI BERGOTONG ROYONG.” Melalui Program ini DKM Baiturrahman, Cikarang, Jawa Barat mengajak Para Ulama, Tokoh Masyarakat dan Pemuda serta seluruh Elemen Masyarakat untuk bekerjasama dalam upaya mengembalikan ciri khas warga, yakni gotong royong. “Dengan gotong royong, kita bisa melakukan banyak hal, khususnya membangun desa," kata Sekretaris DKM Baiturrahman, Suhu Rosi Wibawa, S.Kom.

Suhu Rosi Wibawa, S.Kom mengatakan, jika gotong royong kembali maksimal, maka banyak hal yang akan bisa dicapai, diantaranya mencegah terjadinya konflik sosial. Secara otomatis, gotong royong ini dapat mengurangi berbagai konflik sosial. Jika gotong royong digencarkan, konflik yang ada di masyarakat secara perlahan dapat diredam.

“Untuk itulah kita bersama harus berupaya agar budaya GOTONG ROYONG tersebut, dapat kembali dimaksimalkan demi membangun dan menjaga silaturahmi warga. Yuk..Kita kembali gotong royong dalam membangunkan kekuatan Ekonomi Umat,”’pungkas Suhu Rosi Wibawa. (az).

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TEKNIK ZIKIR PASRAH DIRI (TAWAKAL) UNTUK PENYEMBUHAN DIRI SENDIRI ๐Ÿ™

7 LANGKAH MENJEMPUT HIDAYAH AGAR SELAMAT DARI DAMPAK PANDEMI CORONA

THERAPY ala Nabi SAW di RUMAH SEHAT AL-HIKMAH : Gratis KONSULTASI Spiritual ๐Ÿ™