CARA MENARIK UANG DENGAN KEKUATAN GHAIB
Saudaraku❤️ Beberapa waktu lalu, saya sempat mengadakan Studi Banding di Paris dan Versailles, Perancis tentang “Peranan Budaya dalam Pengembangan Ekonomi Masyarakat.” Selama 2 bulan sambil mengobati beberapa orang Pasien, saya berkesempatan berdiskusi dan mendapat penjelasan dari berbagai kalangan, para Ulama, Kalangan Akademisi, Bankir dan Pebisnis tentang pengaruh kebudayaan terhadap bangsa Perancis ditinjau dari segi ekonomi yang sangat tinggi karena hampir setiap kegiatan ekonomi bangsa Perancis berkenaan dengan kebudayaan dan seni.
Satu diantaranya dapat kita temukan dalam Situs Ekonomi Pemerintah Perancis, misalnya industri grafis (dengan pendapatan hampir 16,6 milliar dolar), dilanjutkan dengan aktivitas audiovisual seperti televisi, industri rekaman, film (bisa menghasilkan hingga 11,6 milliar dolar). Pasar seni pun memiliki dampak ekonomis yang tinggi bagi warga Perancis. Belum lagi dari industri parfum, pakaian dan handi craft. Dengan fakta-fakta yang disebutkan di atas, dapat terlihat betapa besarnya dampak kebudayaan terhadap negara Perancis, dan betapa seriusnya perhatian Pemerintah Perancis, “ministre de la Culture”, dalam mengembangkan aspek budaya di negara ini.
Pengalaman sangat menarik terjadi pada suatu kesempatan saya di ajak “Lunch” oleh Tuan Rumah, seorang Bankir di Paris, Philippe Luvebre di Le Cafe de Gally yang berada di Kawasan Pertanian dan Peternakan Besar “Les Fermes de Gally” di pinggiran kota Versailles. Sambil menikmati makan siang ala Perancis, kami berbincang tentang perkembangan Ekonomi Perancis semasa.
Saya berkata, “Ada-ada saja akal orang Perancis untuk Mencari uang. Misalnya dengan membagun restoran di tengah kawasan perkebunan dan peternakan, lengkap dengan Supermarket hasil pertanian serta aneka bunga dan bibit tanaman. Maka, uang pun mengalir dari berbagai penjuru ke tempat ini.”
Philippe Luvebre menjawab, “Aby SALAH‼️Kami tidak pernah diajarkan untuk mencari uang oleh orang tua maupun di Sekolah ataupun di Perguruan Tinggi. Namun, kami dididik untuk BERKARYA.”
“Apa bedanya Mencari uang dengan berkarya. Toh, akhirnya yang diperoleh uang juga,” kata saya.
“Sangat Berbeda Aby. Pasalnya, hal tersebut berkaitan dengan Pola Pikir atau Paradigma. Jika Aby Berpikir Untuk BERKARYA, maka tentu saja Aby akan mengerahkan segala Daya upaya Untuk MENCIPTAKAN sebuah KARYA. Sementara itu, jika Aby Berpikir untuk Mencari uang, maka segala CARA pun akan Aby lakukan untuk mendapatkan Uang. Maaf, Mungkin itu sebabnya banyak orang berprinsip 3 H di Negara Aby, Halal, Haram, Hantam Terus. Sehingga KORUPSI pun menjadi Satu CARA MUDAH Untuk Mencari Uang‼️” jawab Philippe.
Karuan saja, jawaban Philippe ini membuat nafsu makan saya hilang seketika. Sebuah HIJAB yang selama ini menutup Otak dan Hati saya seakan TERSINGKAP. Saya pun menarik nafas dalam-dalam, termenung. “ Rupanya ada KESALAHAN BERPIKIR di tengah Umat tentang Filosofi Uang selama ini⁉️”๐คญ
Padahal dalam menemukan sebuah problem solve atas suatu masalah serta penelusuran kebenaran haruslah dimulai dari suatu POLA Berpikir yang SOLUTIF. Artinya, Cara Berpikir adalah titik utama dari suatu proses Problem Solving yang memberikan dampak bagi setiap aspek kehidupan manusia di dunia.
Proses berpikir merupakan satu komposisi dari pola aktifitas manusia dalam kehidupan, sekaligus menjadikan nya sebagai prestise seseorang agar terhindar dari segala bentuk keterasingan intelektual dan KESALAHAN dalam Menyikapi suatu keadaan. Pantas saja selama 74 tahun, Indonesia BELUM MERDEKA dari KEMISKINAN, PENGANGGURAN dan KESENJANGAN SOSIAL. Pasalnya, banyak orang yang SALAH BERPIKIR tentang Rezeki dan Uang.
Maka, perlu diadakan REVOLUSI BERPIKIR untuk MENGUBAH MINDSET Umat tentang Rezeki. Kita harus BERHENTI berpikir untuk MENCARI UANG, tapi kita harus BERPIKIR untuk MENCIPTAKAN KARYA. Untuk itulah Sistem pendidikan di Indonesia harus berbasiskan Kecakapan Hidup (Life Skill). Life skill adalah kemampuan untuk berperilaku yang adaptif dan positif dan KEBERANIAN untuk menghadapi problema kehidupan kemudian secara proaktif dan kreatif mencari dan menemukan solusi untuk mengatasinya, sehingga dapa menyelesaikan kebutuhan dan tantangan hidup sehari-hari dengan efektif.
Life skills-based education (LSBE) adalah Pendidikan berbasis kecakapan hidup sebagai bentuk pendidikan yang berfokus pada OLAH RASA, OLAH CIPTA, OLAH KARSA, refleksi diri, berpikir kritis, pemecahan masalah dan keterampilan interpersonal. LSBE bertujuan untuk membantu anak-anak mencapai potensi penuh mereka dan untuk mempersiapkan mereka menghadapi tantangan kehidupan sehari-hari.
Dengan demikian memungkinkan siswa untuk menerapkan pengetahuan yang mereka peroleh di sekolah untuk mengatasi masalah dan situasi dunia nyata. Karena itulah Life Skill ini disebut juga sebagai “soft skill".’ Dalam konteks profesional, SOFT SKILL adalah kemampuan untuk berpikir secara abstrak dan mendekati masalah dari berbagai sudut untuk menemukan solusi praktis, dan keterampilan untuk berkomunikasi dengan jelas dan efektif sama pentingnya dengan pengetahuan teknis dalam bidang atau akademik tertentu.
Jadi, pendidikan yang berorientasi life skill ini, bagi peserta didik manfaatnya adalah sebagai bekal dalam menghadapi dan memecahkan problema hidup dan kehidupan, baik sebagai kehidupan pribadi yang mandiri, warga masyarakat, maupun sebagai warga negara dengan hasil yang dapat mencapai apa yang menjadi tujuan hidupnya. Sehingga mereka tidak perlu lagi berpikir mencari uang, namun mereka akan mengembangkan daya pikirnya menjadi DAYA CIPTA yang mampu menghasilkan KARYA. Maka uang pun akan mengejar mereka. (az).
Suatu pencerahan yg luar biasa Abu dan hrs segera ditanamkan dlm benak dan hati (mindset) para generasi muda
BalasHapus