SISTEM KEUANGAN PARTAI NUSANTARA BERSATU BERBASIS SPIRITUALITAS

Jakarta, SKJENIUS.COM.-Pertanyaan terbanyak dan menarik, bahkan ada juga yang bernada pesimis yang muncul di Laman WA Group, Twitter, Facebook, Istagram dan Japri ke Dewan Perancang Partai Nusantara Bersatu adalah Dari Mana dan Untuk Apa Dana Partai?

Pendanaan partai Politik Indonesia merupakan isu yang sangat menarik untuk dibahas diera demokrasi modern ini. Minimnya pendanaan partai politik yang bersumber dari APBN menjadi kendala yang dihadapi oleh partai politik dalam melakukan aktifitas politiknya.

Sehingga, diakui atau tidak, karena memang sulit dibuktikan, namun sudah menjadi rahasia umum bahwa diduga kemungkinan banyak partai politik yang menerapkan mahar politik terhadap oknum yang ingin mencalonkan diri sebagai legislatif maupun eksekutif agar dapat menambah dana pemasukan dari partai tersebut. Selanjutnya, mahalnya dana kampanye juga meupakan persoalan yang harus dihadapi oleh partai politik yang mengakibatkan partai politik harus mencari dana sumbangan dari pihak lain.

Sehubungan dengan hal tersebut di atas, Dewan Perancang Partai Nusantara Bersatu memposting tulisan ringkas ini sebagai bahan Diskusi kita bersama tentang "Sumber Keuangan Partai." Mengawali diskusi kita, maka tulisan ini dapat dijadikan bahan untuk diperbincangkan.

Sebagaimana kita ketahui selama kurun 30 tahun terakhir, dunia mengalami dua masalah utama demokrasi.

Pertama, ledakan “cost electoral campaign” karena media advertisement menjadi central tools interaksi antara partai dengan pemilih.

Kedua, mati surinya mass party. Sebagai akibatnya, partai kesulitan dalam pendanaan.

Maka dari itu, diperkenalkan model public party financing (Jerman dan Turky) dan state subsidy

Sehubungan dengan hal tersebut di atas, Dewan Perancang Partai Nusantara Bersatu yang berjuang untuk mengembangkan Ekonomi Spiritual sebagai Mainstream Ekonomi Indonesia, tentu saja berupaya membangun Sistem keuangan partai yang berbasiskan Spiritualitas, transparan, dan akuntabel.

Sistem keuangan spiritual merupakan bagian dari upaya memelihara harta agar harta, uang atau emas yang dimiliki seseorang mapun partai diperoleh dan digunakan sesuai dengan ketentuan spiritual Isla.. Dalam Al-Qur’an surah An-Nisa ayat 29, Allah SWT berfirman yang artinya :

“ Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang bathil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama suka diantara kamu dan janganlah membunuh dirimu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu”.

Harta atau uang yang dimiliki oleh setiap orang, ormas maupun Parpol merupakan titipan dari Allah SWT yang akan dimintai setiap pertanggungjawabannya. Adanya aturan ketentuan spiritual bertujuan agar tercapai kemaslahatan bagi setiap orang.

Seiring dengan itu, Dewan Perancang Partai Nusantara Bersatu, juga telah mengangsur merumuskan
Sumber Keuangan Partai, sebagai berikut,

1. Iuran Anggota;
2. Sumbangan Donatur Partai;
3. Sumbangan Dari Hasil Usaha PT. Nusantara Development Incorporated;
4. Sumbangan yang sah menurut hukum;
5. Bantuan keuangan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)/Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD);
6. Sumbangan bisa berupa uang, barang, dan/atau jasa. Bantuan keuangan dari APBN/APBD diberikan secara proporsional kepada Partai Politik yang mendapatkan kursi di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) provinsi, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) kabupaten/kota yang penghitungannya berdasarkan jumlah perolehan suara;
7. Sumbangan didasarkan pada prinsip kejujuran, sukarela, keadilan, terbuka, tanggung jawab, serta kedaulatan dan kemandirian Partai Politik.

Dewan Perancang Partai Nusantara Bersatu menyadari betul bahwa Keuangan parpol, merupakan satu diantara persoalan yang harus dikelola dengan baik dan benar oleh partai politik. Pasalnya, untuk menjalankan fungsi, partai politik membutuhkan dana besar. Dewan Perancang Partai Nusantara Bersatu merinci hanya untuk operasional sekretariat dan rapat rutin, Dewan Pimpinan Partai (DPP) dapat menghabiskan dana sebesar Rp17-27 miliar, sedangkan total dana yang dikeluarkan partai tingkat nasional hingga daerah mencapai rata-rata Rp127 - 217 miliar setiap tahunnya. sedangkan, dari sisi pendapatan, uang yang bisa partai kumpulkan dari sumber legal, yaitu iuran anggota, sumbangan yang sah menurut hukum, dan bantuan negara, sangat terbatas.

Karena itulah Dewan Perancang Partai Nusantara Bersatu merancang skenario agar iuran anggota partai dapat berjalan sebagaimana mestinya. Maka, Partai Nusantara Bersatu dibangun atas semangat keanggotaan dan gotong royong dan untuk itu, nantinya melalui berbagai rapat umum dan pelatihan Pengelola Partai akan berusaha merangsang dan meningkatkan upaya partai dalam mengumpulkan iuran anggota secara Terstruktur, Sistematis dan Massive.

Tentu saja hal tersebut di atas menjadi tantangan sekaligus peluang bagi politisi Partai Nusantara Bersatu untuk meningkatkan kepercayaan publik terhadap partai sehingga membuat publik rela menyumbang partai politik.

Seiring itu, dalam upaya mendapatkan Dana yang terencana dan teratur sesuai UU yang berlaku, maka Dewan Perancang Partai Nusantara Bersatu mempelopori Pendirian PT. Nusantara Development Incorporated (NDI) yang nantinya akan bertindak sebagai Spiritual Holding Company bagi berbagai perusahaan spiritual (Spiritual Company) yang didirikan, di kelola atau dimiliki oleh anggota Partai Nusantara Bersatu.

PT. Nusantara Development Incorporated (NDI) adalah Usaha Bersama seluruh anggota partai dengan kepemilikan saham, minimal 1 lembar saham dengan nilai Nominal Rp. 100.000,- (seratus ribu rupiah). Untuk tahap awal, saham yang ditawarkan kepada Anggota Partai Nusantara Bersatu sebanyak 170.000 (seratus tujuh puluh ribu) lembar saham senilai Rp.17 M. Tahap awal perusahaan ini bergerak dalam bidang International Freight Forwarder & Customs Clearance.

Demikianlah, urain singkat kami, tentang Sistem Keuangan dan sumber pendaan Partai Nusantara Bersatu. Semoga dapat kita kaji bersama lebih mendalam dan teknis. (az).