BERPIKIR KOLEKTIF, SPIRITUALITAS, MUSYAWARAH DAN GOTONG ROYONG ADALAH “TIGO TUNGKU SAJARANGAN” KEMAJUAN UMAT ISLAM NUSANTARA 👍❤️🇮🇩🙏



Jakarta, JENIULINE.- Sakti Bangsa Karena Budaya, Kuat Rakyat karena Adat, Maju Umat karena Akhlak. Pikir Pelita Hati, Tenang Hulu Bicara, Diam Seribu Akal. Berkat Sabar, Benar pun Datang. Duduk Bersama Berlapang-Lapang, Duduk Sendiri Bersempit-sempit, Kata Seorang Dibulati, Kata Bersama Dimusyawarahkan. Bulat Air Karena Pembuluh, Bulat Kata Dalam Mufakat. Elok diambil dengan Mufakat, Buruk dibuang dengan Perundingan. Ke Bukit Sama Mendaki, ke Lembah Sama Menurun. Ringan Sama Dijinjing, Berat Sama Dipikul.

Demikianlah Falsafah Hidup, Kearifan Lokal yang diwariskan Nenek Moyang kita, para Leluhur Nusantara. Tak diragukan lagi, bahwa Indonesia adalah bangsa yang kaya akan budaya, ratusan bahkan mungkin ribuan, baik budaya yang berupa benda maupun tak benda. Warisan budaya itu semua adalah cerminan, bahwa leluhur kita bangsa Indonesia memiliki kecerdasan yang luar biasa dalam menciptakan karya budaya beserta simbol-simbol filosofinya.

Namun sayangnya, Seiring berjalannya waktu, dipercepat oleh TERJANGAN arus Globalisasi, Diserang Virus Materialisme, Dicengkeram Sistem Kapitalis, maka Budaya Luhur itu mulai TERGERUS. Mungkin Budya Berpikir Kolektif, Musyawarah Mufakat dan Gotong Royong mulai LUNTUR di tengah masyarakat kita. Pasalnya banyak yang terkena wabah INDIVIDUALIS, Voting dan Suara Terbanyak menentukan keputusan, masing-masing sibuk dengan urusannya. Entah disadari atau tidak, mulai banyak yang bersikap “Nafsi-nafsi⁉️” Bahkan mulai ada yang berkata, “Elu...Elu, Gue...Gue‼️

Kemajuan teknologi internet dengan kemampuanya menembus batas-batas geografis, bahkan seakan dunia tak berjarak, bukanlah penghalang untuk tetap melestarikan budaya-budaya kita sendiri. Menebarnya informasi tentang pola kehidupan beserta budaya Barat yang berpaham MATERIALISME, dan berbagai macam asal dan bentuknya, seakan meretas dan membongkar akar budaya bangsa Indonesia yang notabene adalah budaya yang berazaskan SPIRITUAL.

Ini adalah tantangan kita bersama. Maka jika kita lalai akan budaya sendiri, sama saja mencabut akar dari budaya Indonesia, yang akan melahirkan budaya yang tak beridentitas, bahkan akan terjebak kepada euforia budaya asing yang tak jelas arahnya.

Apalagi dewasa ini, alih-alih merawat dan mengembangkan kebudayaan Nusantara, banyak pihak yang justru cuek dan mengabaikannya. Bukan hanya itu saja, ada bahkan kelompok sosial-keagamaan yang malah mendiskreditkan, melecehkan, mengharamkan, dan menabukan tradisi dan budaya lokal Nusantara dengan alasan bertentangan dengan syariat dan aqidah Islam.

Dilatarbelakangi oleh keprihatinan mendalam atas maraknya sejumlah gerakan, kelompok, paham dan ajaran (baik lokal maupun asing) yang kontra tradisi dan budaya Nusantara maupun atas maraknya tradisi dan budaya luar (asing) yang dewasa ini masuk dan "menyerbu” secara masif-intensif di Indonesia, maka Dewan Kemakmuran Masjid Baiturrahman dan Persemakmuran Pewaris Nusantara mengundang Anda untuk menghadiri Acara “Ngaji  Budaya Luhur Nusantara dalam Persfektif Tasawuf Transformatif”, Insya Allah diselenggarakan pada:

Hari : Setiap Hari Sabtu malam Minggu
Jam : 19.45 - 23.45 WIB 
Tempat : Masjid Baiturrahman
Jalan Raya Sukamantri No. 110, Cikarang, Jawa Barat.

Acara “NGAJI ADAT & BUDAYA merupakan respons Persemakmuran Pewaris Nusantara dan Dewan Kemakmuran Masjid Baiturrahman atas maraknya aneka gerakan anti-Nusantara, baik yang dilakukan oleh individu maupun kelompok sosial-keagamaan, yang berkembang marak belakangan ini, terutama sejak berakhirnya pemerintahan Orde Baru. Aneka gerakan kontra-Nusantara itu bukan hanya terbatas pada "gerakan pemikiran” saja tetapi juga bahkan "gerakan politik”. (az.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PT. CITRA SAMUDERA RAYA MEMASUKI TAHUN EMAS 2020👍❤🇮🇩🙏

TEKNIK ZIKIR PASRAH DIRI (TAWAKAL) UNTUK PENYEMBUHAN DIRI SENDIRI 🙏

THERAPY ala Nabi SAW di RUMAH SEHAT AL-HIKMAH : Gratis KONSULTASI Spiritual 🙏